Mohon tunggu...
Rino Srengenge
Rino Srengenge Mohon Tunggu... -

hidup cuma sekali lakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

hobi ibu

3 Februari 2014   12:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wanita yang duduk di ruang tunggu pasien itu sepertinya asik banget dengan HPnya. Jari jemarinya yang lentik kincah bermain diantara hurup-hurup yang terpampang dihadapanya. Sesekali terlihat ekspresi wajahnya ceria dan tersenyum. Senyum sendirian, tersenyum pada tulisan-tulisan yang baru dia baca. Di sebelahnya seorang anak berumur  tujuh tahun tampak meringkuk, wajahnya pucat, tatapan matanya sayu. Sedikit menggigil. Demam barangkali. Beberapa kali dia melihat ke wajah ibunya, seolah memohon sesuatu. Namun si ibu sepertinya tidak memperhatikan itu. Ia sibuk dengan HPnya. Merasa tidak di perhatikan si anak terdiam. Melipat tangan dan kaki lebih rapat, mengusir dingin akibat demam yang melingkupi dirinya.

Aku lihat ibu muda yang cantik itu berdiri, berjalan ke pojok ruang tunggu, tempat yang agak sepi. Sementara si anak tetap duduk di bangku, pesan ibunya yang berhasil kutangkap tadi agar tetap si anak menunggu nomor urut panggilan masuk ke ruang periksa. Aku tertarik mengawasi si ibu. Entah karena apa. Apakah karena memang dia sangat cantik. Mungkin...hehehe. Tentu saja tanpa sepengetahuan dia. Lamat-lamat aku dengar si ibu mulai berbicara setengah, berbisik. Aku masih bisa mendengarnya karena kebetulan tempat dudukkupun tak jauh dari pojok yang dimana si ibu cantik berdiri.

Tiba giliran si anak masuk ruang periksa, si ibu tampak tergesa-gesa."Ya...sabarlah, nanti setelah aku pulang antar anakku ini kita ketemu OK"  begitu dia mengakhiri bicaranya, dengan ekspresi ceria dan penuh semangat.  Mungkin karena tergesa HP si ibu jatuh. Tergeletak di hadapanku. Aku berusaha memanggilnya tapi dia terlanjur menghilang masuk ke ruang periksa. Tak berapa lama si HP kembali berdering, berteriak-teriak memanggil pemiliknya. Tertera nama cyangku 1 (sayang ku 1),..dengan maksud baik aku ambul HP itu dan ku terima panggilanya. Diseberang suara seorang lelaki dengan mesranya memanggil " Halo sayang udah periksanya..."

Aku bingung,..daripada nanti jadi salah pengertian dan urusan lebih runyam. Aku matikan saja. Saat dia keluar aku berikan HP itu padanya. Dia tersenyum manis dan berterimakasih

Apakah si ibu muda cantik itu selingkuh. aku juga tidak tahu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun