Mohon tunggu...
Elinda Rizkasari
Elinda Rizkasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Praktisi Pendidikan

Mimpi akan membawa kita pada suatu tujuan dan keberanian akan membawa kita pada kesempatan. (ITCWWC)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masih Adakah Pewaris Nabi (Sekarang) Ini?

19 September 2016   23:59 Diperbarui: 26 September 2016   09:15 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pewaris Nabi yang saya maksud adalah seseorang yang menyampaikan dakwah tanpa mengharapkan upah (fee) dalam setiap kegiatan dakwahnya (dakwah di hadapan umum jamaah), masih ada tidak ya?

Kalau yang saya tahu, wabilkhusus para pendakwah yang sudah terkenal itu (sebagian besar) memasang tarif yang "lumayan" besar, mungkin tidak semua tetapi memang ada yang seperti itu. Salahkah? Tidak... Karena "mungkin" bisa jadi itu memang dijadikan sebagai profesi.

Dan profesi itu sebagian besar bertujuan untuk mencari pendapatan finansial guna untuk memenuhi kebutuhan ekonomi kehidupan masing-masing.

Jika kita menilik QS. Asy Syu'ra: 145

"Dan aku sekali-kali tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam."

Memang ada beberapa juru dakwah yang pasang tarif ketika mereka diundang berceramah. Salahkah sikap itu? Apa motivasinya? Saya rasa kita tidak perlu meneliti lebih jauh apa alasan mereka. 

Semua punya alasan masing-masing dan tergantung niatnya. Tetapi yang lebih penting adalah, marilah baca dan tafakuri ayat di atas. Ayat di atas adalah jawaban para nabi Allah yang ditanya atau dituduh orang, bahwa Nabi meminta upah atas seruan dan ajakan dakwah mereka. Jika para nabi menjawab seperti itu, lalu apa jawaban kita? Apakah kita tidak sepakat dengan jawaban tersebut? Jika tidak sepakat , mengapa para juru dakwah itu mengaku pewaris nabi? Yang melanjutkan perjuangan nabi. Jika mengaku sebagai pewaris nabi, mengapa jawaban para nabi di atas tidak diwarisi? Silahkan dijawab dalam hati masing-masing. (Dikutip dari buku Ust. Adi Abdillah "Surat Dari Tuhan":112)

 

Itu sama halnya jika saya pahami dengan profesi "guru" hanya saja kalau guru lebih berdakwah tentang pengetahuan umum (tidak fokus agama), sebenarnya hampir sama bukan?

Sekarang ini juga banyak guru yang hanya sekedar profesi, coba lihat berapa juta guru yang kalang kabut ketika tunjangan sertifikasi di hapuskan? Dan misal gaji guru adalah sangat sedikit apakah tetap banyak orang yang mau jadi guru? 

Tidak dipungkiri kebutuhan ekonomi sekarang ini semakin tinggi, tak bisa kita menghindar karena perkembangan jaman yang menuntun kita untuk bisa berpenghasilan besar demi tercukupinya kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun