Malam itu sekitar pukul 23:55 WIB, aku dari arah stasiun pasar senen menuju stasiun Depok, aku ketiduran di dalam kereta karena lelah usai perjalanan dari Solo, tak sadar aku kebablasan sampai stasiun Bojong Gede.
Sampai di stasiun Bojong Gede kereta berhenti, aku kaget melihat penumpang kereta yang semakin hilang. Aku kemudian bergegas turun dan bertanya kepada petugas stasiun,
"pak adakah kereta lagi ke arah Depok?". Tanyaku dengan panik.
Aku sangat khawatir, pasalnya suasana di stasiun Bojong Gede sangat sepi karena waktu menunjukan tengah malam, kemudian bapak petugas tadi menjawab,
"kenapa mbak? Kebablasan ya? kereta ini akan kembali ke Depok mbak , kebetulan tempat pemberhentian terakhirnya di sana".
Alhamdulillah... Aku lega, kakak ku yang sudah lama menunggu di stasiun Depok pasti akan sangat marah karena aku ceroboh ketiduran sampai kebablasan ke stasiun dekat bogor ini.
"Iya pak saya ketiduran tadi di kereta jadi kebablasan, terimakasih ya pak" jawabku sembari bergegas masuk kereta lagi.
Di dalam kereta aku sedikit was was karena hanya ada aku dan bapak tua yang mendekatiku, sepanjang gerbong kosong melompong tak berpenumpang, bapak tua itu duduk di sebelahku bercerita habis menolong ibu-ibu lahiran di daerah Bojong dan anehnya ibu itu perutnya di belakang, tidak wajar seperti manusia kebanyakan saat hamil perutnya di depan.
"Astagfirulloh.. Bapak ini apa-apaan cerita kayak gitu ke aku, padahal aku kan nggak nanya" gumamku dalam hati yang mulai gelisah.
Aku terhenyak dan bertambah merinding usai mendengar cerita si bapak tua itu, tetapi tetap berlagak "so cool" biasa aja sebisa mungkin, padahal... Mrindingnya minta ampun,
"Hah? Berarti bapak ini dukun!!!" Pikirku lagi di dalam hati.