Mohon tunggu...
Elinda Rizkasari
Elinda Rizkasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Praktisi Pendidikan

Mimpi akan membawa kita pada suatu tujuan dan keberanian akan membawa kita pada kesempatan. (ITCWWC)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Lewat Tengah Malam

9 September 2016   05:23 Diperbarui: 9 September 2016   06:34 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto asli jepretan saya ketika perjalanan an Bojong Gede-Depok lama

Tak habis bapak itu cerita sampai disitu, bapak itu terus bercerita hal lain yang tetap mengandung unsur horor, bapak itu menceritakan kejadian - kejadian aneh seperti menolong orang yang di dalam perutnya ada paku dan jarum misalnya, entah aku harus percaya atau tidak di dalam hati aku tak lepas membaca ayat kursi, meminta perlindungan dari Allah.

Rasanya perjalananan Bojong Gede - Depok sangat lama kala itu, padahal lumayan dekat, mungkin karena perasaan was-was ku itu yang membuat terasa lama.

Akhirnya lewat tengah malam tiba juga di stasiun Depok aku lekas bergegas turun dan keluar dari stasiun, hal ini membuatku semakin merinding karena saat aku turun bapak tua itu tidak berjalan sama seperti arahku ke pintu keluar, bapak tua itu berjalan ke arah berlawanan entah kemana tujuannya, kemudian menghilang dari pandangan mataku yang sedikit-sedikit menengok ke belakang.

"Lhoo bapak tadi ke mana, ah mungkin lewat pagar sana" kataku lirih mencoba berpikir positif, tapi tetap saja ku rasa aneh.

Sungguh aku sangat dibuat merinding olehnya. Akhirnya aku keluar dari stasiun dengan keringat panik karena lumayan ketakutan, dan aku benar-benar kapok jangan sampai terjadi lagi kejadian ketiduran dan berkereta KRL lewat tengah malam, Horor !!!

Sampai berjumpa dengan kakakku yang telah menunggu dengan raut muka sedikit manyun, aku meminta maaf dan berusaha mengajak kakak untuk mempercepat perjalanan pulang ke rumah dan tidak menjelaskan kronologi di perjalanan karena masih diliputi rasa merinding, dalam perjalanan pulang aku hanya bilang,

"Brod (panggilan ku ke kakakku), nanti di rumah aku ceritain"

setelah itu aku diam dan berdoa di dalam hati, beristigfar supaya tidak di ikuti makhluk-makhluk malam yang berkeliaran, lagi-lagi karena "parno" gegara si bapak tua tadi. Sampai rumah aku baru berani menceritakan semua kehororan yang terjadi di kereta tadi. Kakakku ku tanya tadi pas di stasiun lihat bapak tua berjalan ke arah berlawanan pintu keluar tidak, dan ternyata tidak melihat siapapun katanya. Aku semakin heran, dan sampai sekarang aku tidak tau sebenarnya bapak tua itu benar-benar ada sebagai manusia atau bukan. Sungguh horor !!!
Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun