Mohon tunggu...
Elpebriy
Elpebriy Mohon Tunggu... Duta Besar - SEO

Creating The Future https://telkomuniversity.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Tim Dosen Tel-U Raih Best Paper Award di IEEE Conference 2024: Angkat Kearifan Lokal dalam Pencegahan Disinformasi

10 Desember 2024   13:52 Diperbarui: 10 Desember 2024   13:52 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung, 5 November 2024 -- Tim dosen dari Telkom University (Tel-U) berhasil meraih penghargaan bergengsi Best Paper Award dalam konferensi internasional IEEE Conference yang berlangsung di Washington D.C. pada tanggal 14-15 Oktober 2024. Konferensi tersebut mengangkat tema "Digital Platforms and Societal Harms", menjadi wadah bagi para akademisi dan peneliti dari seluruh dunia untuk membahas dampak digitalisasi terhadap masyarakat.

Tim dari Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS) Tel-U, yang terdiri atas Dr. Catur Nugroho, Rizca Haqqu, Chairunnisa Widya Priastuty, Astri Wulandari, Jasmine Alya Pramesthi, serta seorang mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi bernama Zalfa Qathrunnada, berhasil memenangkan penghargaan ini melalui penelitian berjudul "Prevention of Disinformation Dissemination Based on Local Wisdom: Case Study of The Mystical Sect Perjalanan West Java Indonesia".

Dalam wawancara dengan tim Humas Tel-U pada tanggal 4 November 2024, Dr. Catur Nugroho menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi cara komunitas Aliran Kebatinan Perjalanan (AK Perjalanan) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengatasi tantangan penyebaran disinformasi yang marak melalui media sosial. Menurutnya, disinformasi adalah ancaman serius yang dapat menimbulkan dampak buruk seperti konflik sosial, kerugian ekonomi, dan instabilitas dalam masyarakat.

"Disinformasi bukan hanya mempersulit akses terhadap kebenaran, tetapi juga dapat menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pada perpecahan di masyarakat. Penelitian kami berupaya memahami bagaimana komunitas ini menghadapi tantangan dari perkembangan teknologi," ungkap Dr. Catur.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, yang fokus pada model pencegahan penyebaran disinformasi berbasis kearifan lokal. Hasil studi menunjukkan bahwa keterlibatan aktif anggota komunitas AK Perjalanan berperan penting dalam membangun komunikasi yang efektif dan mempermudah proses klarifikasi informasi. Loyalitas antaranggota komunitas juga memperkuat rasa saling percaya dan kesadaran akan bahaya disinformasi di era digital.

Namun, Dr. Catur juga menyoroti adanya tantangan besar, yaitu perubahan budaya yang dipicu oleh perkembangan teknologi dan media digital. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan antar generasi dalam menyikapi disinformasi.

"Model pencegahan disinformasi berbasis kearifan lokal ini bersifat kasuistik dan dirancang sesuai dengan karakteristik komunitas tertentu," tambahnya.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi Tel-U dalam menghasilkan penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Tel-U terus berkomitmen untuk memberikan solusi inovatif terhadap permasalahan sosial melalui pendekatan berbasis kearifan lokal. Prestasi ini juga mempertegas kontribusi universitas dalam menjawab tantangan digitalisasi yang semakin kompleks.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun