Mohon tunggu...
Elinah Sorbonne
Elinah Sorbonne Mohon Tunggu... -

Menulis adalah bentuk ekspresiku dalam menyiratkan kehidupan ini... Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

We Will Not Go Down

17 Desember 2010   05:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1292558753780734433

Indonesia, tengah menangis duka lantaran bencana besar yang terjadi di Wasior, Mentawai dan Yogyakarta. Banjir bandang yang menghantam kota di Papua ini memakan ratusan jiwa, begitu juga dengan tsunami yang terjadi di Mentawai serta meletusnya gunung merapi di Yogyakarta. Ibu pertiwi memang sedang bersedih lara namun bagaimana pun kita harus bangkit, tidak boleh terus larut dalam kedukaan yang berkepanjangan. Saya akan sedikit berbagi dengan kawan-kawan tentang tragedi bencana letusan merapi di Yogyakarta. Bencana merapi terjadi pada tanggal 26 oktober sebagai letusan pertamanya yang kemudian merapi melakukan letusan-letusan yang lebih besar lagi di hari-hari berikutnya. Ahi vulkanologi Surono atau lebih dikenal dengan panggilan mbah Rono akhirnya menaikkan jarak titik aman yaitu dari mulai 10 km, 15 km, hingga diluar radius 20 km dari puncak merapi pada jumat 5 november. [caption id="attachment_80327" align="aligncenter" width="496" caption="Erupsi Gunung Merapi, Yogyakarta."][/caption] Jumlah pengungsi kian banyak dari hari-hari sebelumnya. Posko-posko yang sebelumnya sudah didirikan dalam jarak dibawah 20 km kini semua dievakuasi. Posko yang kini dihuni oleh paling banyak pengungsi adalah di Stadion Maguwoharjo. Bagaimana tidak, jumlah pengungsi di Stadion ini ada puluhan ribu. Bapak-bapak, ibu-ibu, lansia, anak-anak, bayi, remaja, balita berbaur bercampur dalam satu tempat. Selain di Stadion Maguwoharjo, posko pengungsian juga berdiri di beberapa titik. Ada di JEC*, UGM*, UNY*, Rusunawa USD* dan masih banyak juga di tempat lain. Dengan semakin banyaknya jumlah pengungsi, maka berdatangan pula para relawan dari berbagai pihak. Baik dari pemrintah, LSM*, Universitas atau pun secara personal. Kompak bergotong-royong membantu sesama. Relawan-relawan ini menempatkan dirinya sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Ada yang di dapur umum, relawan khusus penanganan anak-anak, penanganan kesehatan, logistik, MCK*, dlsb. Dibalik kedukaan yang melanda ini rupanya ada setitik kegembiraan tersirat untuk diri saya. Relawan-relawan itu membantu dengan sepenuh hati mereka. Membantu sekuat tenaga dan pikiran demi meringankaan beban yang tengah mendera para pengungsi, para korban bencana merapi. Dengan sukacita para relawan menolong dan semoga Tuhan selalu memberkahi kita semua. Sesungguhnya Tuhan bersama orang-orang yang selalu berbuat kebaikan dengan hati tulus ikhlas. Ayo, bangkitlah Ibu Pertiwi, we wiil not go down! Nb; *Jogja Expo Center (JEC) *Universitas Gajah Madha (UGM) *Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) *Universitas Sanata Dharma (USD) *Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) *Mandi Cuci Kakus (MCK)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun