Proses pembelajaran di kelas merupakan suatu proses yang kompleks. Kegiatan harus direncanakan dengan matang dan dikemas dengan menarik agar para siswa tertarik belajar. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang efektif dipengaruhi oleh respon siswa terhadap pembelajaran. Ada kalanya kegiatan pembelajaran berjalan tidak sesuai dengan rencana karena respon peserta didik yang kurang positif. Lalu, apa yang dapat dilakukan oleh guru untuk membuat siswa merespon pembelajaran dengan posistif?
Menurut Pickering dan Marzano dalam buku The Highly Engaged Classroom (2011), ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membuat siswa merespon pembelajaran dengan positif. Saat mengajar, guru harus memperhatikan jeda (pacing) atau transisi terutama saat perpindahan dari satu aktifitas ke aktifitas yang lain. Jeda atau transisi yang terlalu lama akan menurunkan energi dan perhatian siswa. Sedangkan transisi yang terburu-buru akan cenderung membingungkan siswa. Oleh karena itu, guru sebaiknya memperkirakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jeda pembelajaran. Misalnya mengumpulkan tugas, mengembalikan atau mengambil peralatan belajar, membagikan dan mengumpulkan buku, dsb. Hal-hal yang rutin dilakukan seperti contoh diatas sebaiknya dilengkapi dengan prosedur agar para siswa terbiasa melakukannya. Selain itu, setiap aktifitas harus mempunyai awal dan akhir yang jelas sehingga para siswa tahu waktu untuk memulai aktifitas baru dan akhir dari aktifitas itu. Guru juga perlu memperhatikan para siswa yang menyelesaikan tugas lebih cepat dari alokasi waktu yang diberikan. Agar tidak mengganggu siswa lain, guru bisa memberikan pilihan kegiatan kepada siswa tersebut misalnya membantu siswa lain, membaca buku, atau mengerjakan tugas lain yang lebih menantang. Hal lain yang mempengaruhi jeda dalam pembelajaran adalah penyampaian materi baru. Materi atau topik baru seharusnya disampaikan sedikit demi sedikit agar siswa mempunyai waktu untuk memahami informasi yang disampaikan.
Selain memperhatikan jeda, guru sebaiknya memfasilitasi siswa untuk aktif secara fisik. Keaktifan secara fisik akan mempengaruhi tingkat energi para siswa. Aktifitas ini dapat dikolaborasikan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari atau dapat juga terpisah dari konten pembelajaran. Contoh aktifitas yang dapat diaplikasikan adalah brain gym, permainan dalam kelompok, permainan tradisional, olahraga ringan, drama, dsb.
Respon siswa dalam belajar juga dipengaruhi oleh antusiasme guru saat mengajar. Â Oleh karena itu, Pickering dan Marzano (2011) menyarankan agar guru berbicara dengan suara yang cukup kencang, tersenyum, dan menggunakan bahasa tubuh yang sesuai. Guru juga dapat menyampaikan cerita pribadi yang berhubungan dengan materi pembelajaran untuk mengungkapkan ketertarikannya pada materi yang sedang dibahas. Pickering dan Marzano (2011) menyebutkan juga bahwa penggunaan humor di kelas dapat mengurangi tekanan pada siswa saat belajar.
Faktor lain yang mempengaruhi respon para peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran adalah hubungan antara guru dengan para peserta didik. Para siswa yang merasa dekat dengan guru akan cenderung berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk membangun relasi dengan siswa, maka cara guru berbicara dan bersikap harus mencerminkan bahwa guru menghargai dan menerima keberadaan siswa. Guru juga harus memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perlakuan yang sama. Selain mempengaruhi respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, hubungan yang positif ini juga berdampak pada hubungan antar siswa.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa guru mempunyai peran yang penting dalam membangun suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Jika guru merencanakan pembelajaran dengan matang disertai dengan jeda yang efektif dan kegiatan yang membuat siswa aktif secara fisik, mengajar dengan semangat yang tinggi serta membangun relasi positif dengan para siswa, maka para siswa akan merespon pembelajaran dengan positif. Respon yang positif ini merupakan sebuah awal yang baik agar siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh untuk mencapai prestasi yang optimal.
Sumber: Marzano, R. J., & Pickering, D. J. (2011). The Highly Engaged Classroom. Bloomington, IN: Marzano Research Laboratory.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H