Anak-anak mempunyai rentang perhatian (attention span) Â yang terbatas. Oleh karena kegiatan di sekolah dibatasi sekitar 20-60 menit untuk setiap satu kegiatan. Tentunya semakin muda usia siswa, durasi kegiatan akan lebih singkat. Akan tetapi, anak-anak tetap harus berada di sekolah selama berjam-jam untuk melakukan berbagai kegiatan.
 Sering kali kegiatan di kelas membuat para siswa mudah bosan. Oleh karena itu, guru sebaiknya mengatur strategi untuk mengembalikan energi siswa agar semangat mengkuti pelajaran di kelas. Nah, berikut adalah beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan sebagai energizerdi kelas.
1. Menyisipkan Gerakan Sederhana
Saat mengajar, guru bisa menyisipkan gerakan-gerakan sederhana yang bisa dipelajari dan dilakukan murid dengan cepat. Contoh jika menghafalkan suatu hal yang penting, guru dapat membuat gerakan sederhana untuk membantu siswa menghafalkan hal tersebut.Â
Selain itu, guru juga bisa membuat siswa bergerak di sekitar ruangan kelas misalnya guru membuat kegiatan tanya-jawab dengan pilihan jawaban benar atau salah. Jika menurut anak pernyataan itu benar, anak dapat berjalan ke depan kelas. Apabila menurut siswa pernyataan itu salah, para siswa akan berjalan ke bagian belakang kelas.Â
Hal ini akan memberikan kesempatan pada siswa untuk bergerak sejenak setelah sekian lama duduk dan diam mendengarkan penjelasan guru. Oh ya, menyisipkan gerakan sederhana dalam kegiatan pembelajatan dapat juga dikemas dalam bentuk permainan misalnya lempar-tangkap bola, main "domikado", dan sebagainya.
Jika memungkinkan, guru dapat menyiapkan video gerak dan lagu untuk anak-anak. Video seperti ini dapat digunakan saat transisi jam pelajaran. Carilah video yang singkat (3-5 menit) namun ada instruktur atau orang yang memberikan contoh gerakan  di sepanjang video. Dengan demikian, guru tidak perlu repot membuat koreografinya. Tinggal putar videonya lalu minta anak-anak untuk menirukan gerakannya. Mudah, bukan?
2. Menambahkan Lagu
Untuk jenjang pendidikan dasar, guru dapat mengintegrasikan lagu dalam materi yang disampaikan. Bisa juga ditambahkan gerakan-gerakan sederhana. Misalnya ketika belajar anggota tubuh, anak-anak diajak bernyanyi lagu Kepala, Pundak, Lutut, Kaki lengkap dengan gerakannya.Â
Selain untuk energizer,dengan menyanyikan lagu, para siswa juga  mempelajari kosakata baru serta cara pengucapannya. Jika tidak menemukan lagu yang sesuai, guru dapat mengganti lirik lagu yang sudah familiar untuk anak-anak sesuai dengan materi yang diajarkan. Kegiatan belajarpun akan jadi lebih menyenangkan.
3. Menggunakan " Jembatan Keledai"