Mohon tunggu...
Elina A. Kharisma
Elina A. Kharisma Mohon Tunggu... Guru - Berbagi hal baik dengan menulis

Seorang kutu buku dan penikmat musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Saatnya Guru Berpikir Reflektif

11 Maret 2018   15:59 Diperbarui: 11 Maret 2018   16:19 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam proses pembelajaran di kelas, guru pasti mengalami kendala. Tentu hal ini menjadi sesuatu yang wajar. Jika guru merasa kalau di kelas sama sekali tidak ada masalah, justru guru tersebut dalam masalah besar. Untuk itu, setiap guru haruslah menjadi guru yang berpikir reflektif sehingga peka terhadap kondisi kelasnya termasuk dalam mengidentifikasi masalah yang terjadi. Selain itu, kenapa guru harus berpikir reflektif?

Seorang guru yang berpikir reflektif akan selalu melihat kembali proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tidak hanya untuk melihat keberhasilan yang dicapai dengan memeriksa pekerjaan peserta didik atau melihat hal-hal positif dari kegiatan belajar di kelas, guru yang berpikir reflektif juga membuka matanya terhadap masalah yang terjadi.

Masalah ini tidak sebatas nilai anak-anak yang tidak memenuhi syarat tetapi tentang banyak hal seperti sikap peserta didik, metode pembelajaran, strategi mengajar, kualitas tugas yang diberikan untuk siswa, dan lain sebagainya. Meskipun ada masalah yang terjadi terjadi karena satu atau dua siswa, guru juga harus peka terhadapnya karena mungkin akan berpengaruh pada murid lain ataupun pada kegiatan pembelajaran. 

Tidak hanya berhenti ketika mampu mengidentifikasi masalah dalam kelas, guru yang berpikir reflektif juga akan meresponi masalah tersebut dengan memikirkan secara kritis cara untuk menanganinya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja serta kompetensi guru secara pribadi.

Selain itu, dengan berusaha untuk menangani masalah yang terjadi sekaligus meningkatkan kinerjanya, guru juga punya kesempatan untuk berinovasi dan lebih kreatif dalam mengajar. Tentunya inovasi yang dilakukan tersebut tidak hanya fokus pada kegiatan yang dilakukan tetapi juga direncanakan secara sistematis dan punya tujuan yang jelas yaitu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta memecahkan masalah yang terjadi di kelas.

Ketika guru berpikir reflektif dan mau berupaya untuk menindaklanjutinya dengan sebuah aksi nyata, maka para siswa punya kesempatan untuk mendapat pengalaman belajar yang lebih kaya. Hal ini terjadi karena guru yang bertindak secara inovatif dan kreatif untuk menyikapi masalah yang terjadi di kelas.

Guru pun tidak akan mengajar dengan monoton karena harus bertindak aktif untuk mengatasi kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Jadi, tidak hanya meningkatkan kinerja guru dan kualitas proses belajar-mengajar di kelas tetapi juga memberikan peluang pada para siswa untuk meningkatkan hasil belajar serta potensi mereka.

Jadi, sudah sewajarnya guru berpikir reflektif. Tidak hanya puas saat mengetahui kelebihan dari proses belajar yang telah terjadi lalu berhenti berinovasi atau malah abai terhadap masalah yang terjadi, guru yang berpikir reflektif akan melakukan tindakan-tindakan nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain guru lebih berkembang kompetensinya, para murid juga dapat meningkatkan potensi mereka. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pembelajaran di Indonesia, sudah saatnya para guru berpikir reflektif.

Tetaplah semangat berkarya, Bapak dan Ibu Guru!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun