Dikutip dari Serambinewas__Seorang Mahasiswi di temukan tewas di Mall Paragon Semarang Selasa (10/10/23) ia di temukan tergeletak di jalur keluar parkir di luar gedung. Polisi mendapat laporan itu sekitar pukul 17.30. Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Indra Romantika  menduga korban bunuh diri dengan cara "melompat dari lantai 4, ketinggian sekitar 20 meter" di Mall Paragon Semarang.
Wanita itu diketahui bernama Nada Jilianaa Waffiananda merupakan mahasiswi S1 Prodi Biologi Angkatan 2021 Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Sepucuk surat di temukan di tas milik mahasiswi yang tewas setelah melompat dari lantai 4. Surat itu di tunjukkan untuk ibundanya, sepertinya telah di persiapkan korban sebelum dirinya memutuskan untuk bunuh diri. Surat ini berisi pesan yang cukup mendalam seperti kelelahan mental Nada selama menempuh pendidikan.
Surat tersebut berisikan " Maa,,, maaf karena tidak menjadi sekuat yang mama inginkan. Aku punya hadiah untukmu, dikirim dari kostnya Hani. Aku berharap aku bisa memberikan itu sendiri kepadamu, maaf. Terima kasih selalu memikirkan aku, peduli kepadaku dan maaf jika aku selalu membuatmu sedih. Aku mencintaimu, selalu. Jangan lupa berdoa buat aku ya???? Sekali lagi maaf, aku nyerah..."
Nada Sebelum bunuh diri ternyata sempat curhat melalui akun Tik Tok, ia memposting beberapa unggahan berupa postingan ulang lewat akun Tik Tok-nya @nadaajwa.
Di dalam postingan ulang itu berupa foto berisi empat kalimat, di slide pertama foto tersebut bertuliskan, "Aku bahagia, meskipun...." Kemudian di slide kedua dan ketiga bertuliskan bagaimana perasaannya ketika dicintai oleh seorang laki-laki tapi pria tersebut hanya ada maunya saja.Â
"Dicintai karena tubuh. Di manja karna ada maunya,"tambahnya. "Di Treat like a queen karena bisa memenuhi keinginan hawa nafsunya", tutupnya.
Dilihat dari media sosialnya, dan dari surat yang di tinggalkan diduga hal tersebut ada sangkut pautnya penyebab dia melakukan bunuh diri. Namun penyebab pasti mahasiswi bunuh diri belum pasti dan masih di selidiki.
Dalam artikel ini, penulis akan menganalisis kasus ini dari perspektif agama dan psikologis. Selain itu, ada beberapa penanganan agar terhindar dari kasus serupa di masa depan.
Dari Perspektif agama terkait dengan bunuh diri remaja melibatkan pemahaman tentang pandangan agama terhadap kehidupan, nilai-nilai moral, dan dukungan spiritual yang dapat memberikan pemahaman dan harapan dalam menghadapi kesulitan. Beberapa perspektif yang relevan adalah: