Kebiasaan Menulis untuk Tuhan: Solusi Masalah Dunia
Prof. Hendry Izaac Elim, Ph. D
Ilmuan Fisika Sederhana
Menulis bukan sekedar melampiaskan hawa nafsu pemikiran, tujuan pribadi, ataupun kredit naik level/ pangkat.Â
Masalah menulis sebuah tulisan apapun telah terjadi dari jaman menulis di tanah, di batu, di daun, di bambu, maupun di kertas dan lain sebagainya serta dalam bentuk digital bahkan yang berbentuk tulisan gambar/ ilustrasi/ image.Â
Anehnya hingga hari ini, Saptu di tahun 2023, masih banyak tulisan miliaran orang yang telah terimplementasi dengan motivasi berkarakter nafsu pribadi baik di koran, di majalah, di jurnal ataupun di banyak buku-buku cetak (atau online) dan blog (online).Â
Pada tulisan intuitif ini dibahas bagaimana menulis untuk Tuhan sebagai sebuah budaya hidup sehari hari dalam melayani sesama manusia.Â
Menulis untuk Tuhan artinya apapun yang anda tulis, sadarilah bahwa itu sebuah ide dan pikiran untuk melayani sesama manusia. Artinya tulisan untuk Tuhan ini lebih berfokus sebagai penulisan dengan bantuan karakter Tuhan yang Maha hadir (Omnipresence God).Â
Penulisan tulisan untuk menggapai kehendak Tuhan tidak akan pernah terjadi jika tidak ada kehadiran intervensi dari Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa niat yang terbaik dan maksud yang excellent dari Tuhan untuk datang menulis dengan berbagai collaborators (human beings) maka sia sialah hasil tulisan tersebut. Kemungkinan besar tulisan tersebut tidak mencakup karakter Allah, Sang Pembawa Damai Sejahtera.Â
Tulisan untuk Tuhan berisi karakter Tuhan. Apapun yang ditulis jika berisi karakter Tuhan pasti ada jalan kebenaran disitu.Â