Mohon tunggu...
Prof. Hendry I. Elim
Prof. Hendry I. Elim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Peneliti

Prof. H. I. Elim, a Simple Physicist with 3 main writing issues: [1]. Creative and Innovative Intellectual Educator; [2]. Freedom of Innovation works (Kerja Merdeka Berkreasi), and [3]. Amazing Natural Resources of Indonesia Archipelago. Prof. Elim is originally a creative, innovative, and disruptive Indonesia physicist .

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Diamond Bersinar Terang: 7 Mata Terintegrasi Konektivitas Sistem Pembayaran Exchange Rate API

20 Juni 2023   06:13 Diperbarui: 21 Juni 2023   11:01 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Proses pencerahan sistim pembayaran “1 diamond dengan 7 mata”/Dok Pribadi

Oleh Prof. Hendry I. Elim

Ilmuan Fisika Indonesia

 

Bagaikan sebuah “Diamond Bersinar Terang dengan 7 Mata Terintegrasi Konektivitas Sistim Pembayaran antar Negara” untuk suatu sistim pembayaran exchange rate API yang nota-benenya merupakan bahasa metafora yang mengilustrasikan penjelasan tentang bagaimana mengintegrasikan pembayaran exchange rate API (Application Programming Interface) yaitu suatu sistim multitasking fisik (Elim, 2016; Elim, 2019) yang terkoneksi hasil integrasi dari teknologi terbaik komunikasi, sistim integrasi software-security devices (international security detection system), dan internet serta jaringan web instant (ultrafast network) keseluruh isi bumi ini dengan memadukan sistim advanced digitalization ke dalam sistim automatic robotic dan masyarakat modern abad 21, sehingga process transaksi dari bank ke bank atau pun lembaga finansial lainnya antar seluruh bangsa-bangsa dapat berjalan dengan cepat, terarah, efektif dan terdata secara baik.

Era digital (Industry 4.0) perlahan-lahan akan berpindah secara cepat, efisien, dan lebih mudah menuju jaman interaksi Industry 5.0 dan Society 5.0 di perempatan abad 21 ini (Elim and Zhai, 2020). 

Diketahui bahwa kemajuan nanoteknologi yang berukuran 1000 kali lebih kecil dari tebal rambut manusia telah melapangkan jalan menuju sistim multitasking-robotik yang dapat mengerjakan beberapa transaksi kerja secara otomatis dengan penggunaan energi hijau yang sangat kecil (effective clean energy) atau disebut jaman Industry 5.0. Sedangkan sistim interaksi dan aktivitas hidup manusia sekitar pada kondisi ini disebut Society 5.0 (Elim, 2019).

Sejak pemutahiran data dunia kedalam sistim digital, proses transaksi keuangan menjadi lebih cepat dan mudah. Namun banyak terjadi masalah keuangan yang diakibatkan oleh adanya berbagai masalah sekuriti data digital (digital security problems) yang terkoneksi internet berkecepatan tinggi (ultrafast telecommunication network) dengan melibatkan paling sedikit 3 hal yakni: (a). Pembayaran cepat, (b). Pembayaran efisien, dan (c). Pembayaran dengan bentuk-bentuk sederhana (convenient forms payment).

Meskipun konektivitas sistim pembayaran antar negara telah ditunjang oleh teknologi mutahir berupa internet of things (IOT), big data (BD) dan artificial intelligent (AI) melalui kehidupan sehari-hari umat manusia (living (L), mobility (M), and working (W)) (Elim, 2020), permasalahan keamanan pengguna jasa pembayaran online dengan jaringan processor global seperti SWIFT, Visa dan Mastercard sangat diperlukan untuk diatasi. 

Salah satu solusinya adalah dengan giatnya riset dan pengembangan komputer kuantum (quantum computer system) yang dapat beroperasi dengan kunci komunikasi kriptografi yang tidak tedeteksi atau sulit di crack/ hacked oleh pihak lain. 

Namun pemasaran teknologi yang melampaui supercomputer ini masih harus menunggu paling sedikit 5 hingga 10 tahun ke depan karena kesulitan teknologi terdepan (frontier technology) dalam mengerjakannya pada skala dektop/ labtop yang mobile dan mudah dioperasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun