Sebuah catatan cemerlang bagi perempuan Indonesia dengan kemajuan berpikir dalam pergaulan internasional yang menorehkan literasi tanpa mengenal ruang dan waktu. Seorang wanita yang sarat dengan aturan (jika bukan disebut sebagai pasungan) baik yang tertulis ataupun yang  sekedar menjadi bincang ringan. Banyak pertanyaan dimasa milenial ini, mengapa seorang kartini kemudian menjadi ikon hingga disebut sebagai "habis gelas terbitlah terang" . Mengapa perempuna-perempuan lain di belahan suku atau pulau di Indonesia ini tidak seharum namanya ? Perspektif gender dari masa ke masa selalu menempatkan tokoh perempuan  yang membekas hingga akhir jaman. Bahkan dari sejak seorang Aisyah Kesayangan Rasulullah telah  menjadi satu diantaranya.
Setiap tanggal 21 April Perempuan Indonesia akan selalu mengingat seorang kartini yang berjasa dalam mengangkat derajat kaum wanita pada saat itu. Kesetaraan  bagi seorang perempuan menuntut adanya pengakuan,  walaupun dalam hal ini maka perempuan harus kembali  introspeksi diri tentang kodratnya yang tidak dapat dipungkiri yaitu mengandung, melahirkan dan menyusui. Tuntutan kaum perempuan saat ini kadang harus ditinjau ulang dengan kenyataan -kenyataan yang ditemui di dunia nyata dan juga di dunia maya. Â
Perempuan adalah mahluk yang telah diciptakan sebagai pasangan dari adanya laki-laki, Walaupun demikian  seorang perempuan akan memiliki nilai tersendiri ketika ia adalah mahluk yang tidak dapat meninggalkan apalagi mengabaikan kodratnya dalam kehidupan di dunia. Pada era 4.0 dimana semua orang ingin menunjukkan eksistensinya, tidak ketinggalan kaum perempuan selalu berusaha mengupdate dirinya dengan berbagai kemudahan teknologi yang ada. Sebagai seorang ibu maka perempuan adalah tempat bercermin putra-putrinya dimana kemampuan ibu menjadi bagian dari kecerdasan sang anak. Perubahan-perubahan yang terjadi pada setiap individu adalah jalan yang ditempuh untuk mendapatkan pengakuan tentang keberadaan dirinya yang ingin ditampilkan. Tidak dipungkiri perempuan adalah bagian dari kelompok-kelompok kecil yang akan membangun  kelompok besar dalam suatu negara.  Karakter perempuan Indonesia merupakan kekayaan dan  kearifan lokal, dengan ribuan suku bangsa dan budaya yang memberikan warna dari sabang hingga merauke. Betapa kekayaan itu harus selalu dijaga dan dilestarikan sesuai dengan fitrahnya.Â
Perubahan adalah keniscayaan dimana jaman akan membawa kepada pergeseran nilai dan budaya. Setiap generasi tentu akan memiliki jamannya sendiri. Tata nilai tersebut tentu merupakan upaya pengejawantahan dari pergaulan dan pembelajaran terhadap karakter  bangsa Indonesia. R.A Kartini telah menginspirasi masyarakat Indonesia bahkan dunia tentang bagaimana dasyatnya literasi yang mampu menembus batas negara dan benua. Hendaknya seorang Kartini adalah tonggak perempuan Indonesia dalam berkarya dan berinovasi, sehingga perubahan yang sedang dihadapi adalah merupakan tantangan yang akan membawa kepada kemajuan. Kemudahan fasilitas dan teknologi saat ini telah memfasilitasi tinggal bagaimana perempuan mengaktualisasikan dirinya sebagai Kartini saat ini dan atau Kartini masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H