Bagi kaum  radikal, tahun 2018 sampai saat ini mungkin merupakan masa-masa yang agak sulit untuk meniupkan faham radikal di tingkat global. Mungkin hanya isu pertikaian antara Palestina dan Israel di jalur Gaza yang bisa mereka mainkan . Selebihnya, tidak ada , karena akar masalah ISIS dan Suriah dan Irak sudah banyak yang tahu.Â
Sehingga isu untuk menaikkan pentingnya membangun khilafah seperti mimpi ISIS itu (dimana banyak muslim terjebak dan sampai sekarang stateless dan dipenjara oleh negara Suriah sebagai penjahat perang), tidak akan dipercaya publik.
Padahal, mungkin mereka masih menyimpan mimpi karena jumlah generasi muda (generasi Z) di beberapa negara yang mayoritas beragama Islam cukup besar terutama di negara-negara berkembang di Asia dan Afrika. Sedangkan kebanyakan negara-negara itu tidak setuju dengan bentuk negara kekhilafahan.Â
Kita melihat beberapa negara di timur tengah, berbentuk negara moderan dan bukan kekhilafahan. Bahkan negara Turki yang merupakan tempat kekhalifahan terakhir (utsmani) kini berbentuk negara modern dan kelihatannya tidak tertarik untuk membangun kekhalifahan baru.
Indonesia adalah salah satu tempat dimana para pemuja kekhalifahan berkeinginan untuk mewujudkan impiannya. Kita tentu ingat ilmu otak atik gatuk soal kekhalifahan di tanah air yang dituangkan di sebuah film "Jejak Khilafah di Nusantara" yang tayang di satu channel dan ditonton oleh ribuan orang.Â
Film itu menimbulkan kontroversial karena banyak yang sefrekwensi dengan pembuat film itu (berarti mereka pemuja kekhilafahan) , namun banyak sekali akademisi dan sejarahwan yang membantah isi film itu karena banyak alur dan konten yang tidak punya dasar bukti sejarah yang jelas.
Baru-baru ini, para pemuja kekhalifahan juga berusaha untuk mengalihkan  perhatian generasi muda dari urusan negara kita yang disibukkan oleh Pemilu, kepada mimpi mereka untuk mewujudkan negara yang berbentuk khilafah. Maka mereka membuat acara yang bertajuk "Metamorfoshow, It Is Time to be One Ummah" yang dikemas dengan kemasan kekinian.  One Ummah (Umat Yang Satu) sejatinya adalah suatu propaganda atau semacam provokasi. Provokasi ini digalang oleh  tokoh HTI di Kalimantan Barat, yang dikenal sebagai PJS.
Karena itu kita harus waspada dan melakukan berbagai upaya untuk menolak para pemuja khilafah itu. Termasuk melindungi generasi muda kita khususnya generasi Z dari semua propaganda itu. Kita sudah punya Pancasila dan NKRI adalah bentuk negara yang memang sudah cocok dengan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H