Mohon tunggu...
eli kristanti
eli kristanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

suka fotografi dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tugas Bersama Melawan Intoleransi

3 Mei 2023   23:22 Diperbarui: 3 Mei 2023   23:23 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah perguruan tinggi di Jawa Timur pernah melakukan pernelitian internal tentang pengaruh intoleransi dan radikalisme di kalangan mahasiswanya. Ternyata hasil penelitian itu cukup mengejutkan karena hampir 20 % mahasiswa mereka telah terpapar intolernasi dan radikalisme.

Secara tak sengaja hasil penelitian itu bocor dan menghebohkan banyak pihak, mengingat kota itu dikenal sebagai kota dengan mayoritas umat muslim moderat. Sehingga bisa dikatakan jauh dari intoeransi selama ini.

Dari kasus kecil ini kita bisa belajar bahwa intoleransi dan radikalisme memang sudah masuk ke banyak sisi kehidupan orang di banyak kota di Indonesia. Tidak hanya Jakarta atau Jawa Barat yang selama ini faham itu sudah menyebar luas, namun juga kota-kota lain yang dikenal sebagai kota egaliter.

Yang menyedihkan adalah bahwa faham ini masuk ke dunia pendidikan yang merupakan hal penting dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Dunia pendidikan penuh dengan mahasiswa dan anak-anak yang memiliki bangsa ini di kemudian hari. Lantas apa jadinya jika mereka sudah terpapar atau malah terindoktrinasi faham itu.

 Pemerintah harus melawannya dengan berbagai kebijakan yang bisa menutup celah-celah masuknya faham itu di dunia pendidikan. Karena mereka tidak hanya masuk melalui murid saja tetapi juga guru, pejabat pendidikan dll. Sehingga tidak heran jika di beberapa berita di televisi muncul bahan ujian yang menandung fahan intoleran.

Inilah tantangan kita bersama.

Pendidikan diharapkan mampu menjadi institusi penting untuk mencetak peserta didik menjadi manusia dan anggota masyarakat yang cerdas dan berbudi luhur. Pendidikan harus dan wajib mencetak peserta didik yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal kebaikan yang berpijak pada kemanusiaan.

Dalam konteks ini, dunia Pendidikan sejatinya harus menjadi ruang bermain dan belajar yang kondusif bagi persemaian pandangan dan sikap toleran. Kecenderungan meningkatnya sikap intoleransi dan segregatif di kalangan generasi muda tidak lepas dari peran dunia Pendidikan.

Kristalisasi intoleransi akan mewujud pada sikap radikal dan ekstrem yang berujung pada kekerasan. Karena itulah, berbagai survei intoleransi yang masih ada di lingkungan Pendidikan menjadi tantangan berat bagi semua stakeholder. Mendesain dunia Pendidikan yang merdeka dari Intoleransi menjadi tugas bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun