Mohon tunggu...
eli kristanti
eli kristanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

suka fotografi dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketakwaan dan Citra Kita

30 Maret 2022   08:40 Diperbarui: 30 Maret 2022   08:42 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada seorang teman non muslim beberkata kepada saya bahwa perasaannya sama dengan saya yang muslim ketika menjelang bulan Ramadhan. Kenapa ? kata saya .Karena banyak orang yang menjadi baik ketika bulan Ramadhan. Yang biasanya tak menyapa saya menjadi menyapa. Yang biasanya tak ramah menjadi ramah dan yang biasanya pergi saat saya datang menjadi mau berbagi tempat duduk.

Jadi dia merasakan perbedaan yang sangat signifikan saat puasa dan tidak puasa, ketika tiba-tiba banyak orang yang biasanya tidak ramah kepadanya menjadi ramah. Apalagi ketika dia bilang bahwa andai saja setiap bulan adalah ramadan, tentu amat membahagiakan dia. Ini bukan memberi kelegaan kepada saya , tapi bagai sebuah tamparan yang keras kepada saya yang muslim.

Ramadhan memang bulan istimewa. Bulan dimana ibadah dan segala upaya dan kebaikan kita kepada orang lain akan mendapat pahala berlibat gandanya. Memang semua umat muslim akan berlomba-lomba menebar kebaikan pada bulan ini sehingga mendapay pahala yang berlopat.

Nmun apakah kebaikan itu hanya intens dilakukan pada saat Ramadhan saja. Jadi saat Ramadhan kita menjadi ramah, baik dan menyapa orang yang tidak akrab kepada kita. Bukan itu saja, pada saat Ramdhan kita sangat menahan diri agar tidak melontarkan kata-kata kebencian kepada orang lain melalui kata-kata langsung atau melalui media sosial seperti yang selama ini banyak terjadi.

Tujuan pokok dari pelaksanaan ibadah puasa adalah mengapai ketakwaan. Ketakwaan itu sendiri adalah suatu keadaan dimana kita semabagi umat yang beriman mampu menjaga diri dari perbuatan buruk, entah itu kejahatan yang kelihatannya remeh temeh tapi berharga bagi orang lain seperti menyingkir ketika seorang yang kita ketahui berbeda dengan kita datang dan ingin duduk di dekat kita, tidak ramah dan cuek kepada orang yang tidak terlalu akrab kepada kita. Menuliskan kata-kata kebencian atas sesuatu dan sebagainya. Dan saat puasa tiba-tiba banyak orang yang tidak melakukan itu dan sebaliknya, banya orang menjadi baik.

Ketakwaan seharusnya tidak dilakukan atau diraih pada saat puasa saja, seharusnya juga dilakukan sepanjang waktu sehingga kita mendapat ridha Allah.  Sehingga sebenarnya kebaikan itu jangan sampai hanya terjadi pada saat Ramadhan saja, tapi pada bulan-bulan lain meski pahala itu tidak sebanyak pada saat bulan Ramadhan. Kebaikan dan kata-kata baik harus kita ucapkan atau tuliskan sepanjang waktu untuk mencitrakan bahwa agama Islam adalah agama yang ramah, tidak pembenci dan menebarkan damai kepada semua orang.

Sehingga semua orang bisa merasakan kebaikan dan ketulusan; sebagai citra kita sebagai muslim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun