Sukabumi, 3 Juli 2024 - Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan non formal di Kabupaten Sukabumi, kegiatan pelatihan penyusunan Kurikulum Merdeka telah dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pengelola serta tutor dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan kesetaraan. Seperti yang telah diketahui bahwa dengan hadirnya Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan kebutuhan serta kondisi lingkungan sekitar lembaga.
Kegiatan ini dihadiri oleh pengelola dan tutor dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Sukabumi. Para peserta pelatihan mendapatkan berbagai materi yang disampaikan oleh narasumber yang ahli di bidangnya.
Di awal kegiatan peserta pelatihan diberikan pemahaman terkait materi Struktur Kurikulum Merdeka Pendidikan Kesetaraan disampaikan oleh Dr. H. Elih Sudiapermana, M.Pd. Dalam sesi ini, para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai konsep dan komponen-komponen kurikulum merdeka yang dapat diterapkan dalam pendidikan kesetaraan. Selanjutnya, Mohamad Hadi Ali Mutamam, M.Pd. membawakan materi tentang Analisis Peserta Didik pada Pendidikan Kesetaraan. Materi ini berfokus pada bagaimana menganalisis karakteristik dan kebutuhan peserta didik dalam pendidikan kesetaraan sehingga kurikulum yang disusun dapat lebih tepat sasaran.
Pada sesi selanjutnya, narasumber menyampaikan materi tentang Analisis Pendidik pada Satuan Pendidikan Kesetaraan disampaikan oleh Ade Romi Rosmia, M.Pd. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk menganalisis kompetensi dan kebutuhan pendidik dalam menyusun dan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Hal ini dimaksudkan agar satuan pendidikan memahami betul potensi pendidik yang ada di lembaganya untuk memaksimalkan pembelajaran yang akan diselenggarakan.
Terakhir, Elly Mellyawati, M.Pd. memberikan materi mengenai Analisis Lingkungan Sosial dan Budaya pada Pendidikan Kesetaraan. Materi ini menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan budaya peserta didik dalam penyusunan kurikulum yang relevan dan kontekstual. Dalam materi ini, satuan pendidikan diminta untuk mencari potensi dari lingkungan sekitar lembaga. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran yang dilakukan di lembaga sesuai dengan kondisi lingkungan sosial dan budaya setempat. Dengan demikian peserta didik akan lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran karena materi yang diajarkan berhubungan langsung dengan kehidupan keseharian mereka.
Selain menerima materi, peserta juga diminta untuk mempraktikkan langsung analisis peserta didik, pendidik, dan lingkungan sosial budaya. Selama kegiatan, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai kendala, tantangan, dan masalah yang dihadapi di lembaga masing-masing. Pada sesi ini, ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran di lembaganya masing-masing. Peserta pelatihan lainnya juga dipersilahkan untuk berbagi solusi ataupun saran untuk menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan non formal di Kabupaten Sukabumi. Dengan adanya pemahaman dan keterampilan yang diperoleh, para pengelola dan pendidik diharapkan mampu menyusun kurikulum yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik, serta mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan non formal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H