Day 1
MERINDU JUMPA
Elhalima
Ke barat aku mencarimu. Berkubang peluh berkawan seribu tanya. Sesaat kemudian aku timur. Berharap kau ada di sana, menantiku bersama sepoi senja yang indah.
Utara dan selatan hanyalah nama dari gugusan masa. Semua menyimpanmu bersama sejarah yang penuh rahasia. Entah ke mana lagi aku menyimpan tanya. Pada siapa lagi aku sandarkan resah. Angin seperti bosan menerima keluhku. Yang selalu bertanya dan bertanya tentang dirimu.
Riak-riak suara daun di bawah kaki, seperti mengisahkan kerinduanku yang kian beku. Lelah kuperam rasa di palung kalbu. Berharap akan berjumpa denganmu beribu-ribu waktu.
Izinkan aku sejenak mengistirahatkan lelah hati. Di pojok surau tempat sekelompok anak dengan sarung selutut melantunkan salawat. Getar tetabuhan bedug seumpama cemeti menampar tamakku pada dunia.
"Inikah masanya kau akan hadir?"
Wajahku bersemu merah menahan haru tiada tara. Bahwa aku akan berjumpa kau wahai juwita. Sebelas bulan waktu yang berputar seperti merelakan. Aku kembali memelukmu dan kau pun memelukku. Peluk kerinduan yang hangat mendekap kalbu.
Ramadan, kaulah pemilik rindu ini. Tak terkira bahagia menanti hadirmu. Meski kaki terseok dan tubuh terpasung kaku. Kau yang berwajah pualam, izinkan aku mencumbumu dengan lantun istigfar di sela-sela gigil malam yang mulai bersahabat menemaniku.
Cilegon, 04.04. 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H