EDISIÂ SILATURRAHIM ALUMNISenin, 10 Mei 2021 pukul 9 pagi, sebuah nomor meneleponku. Lama kupandangi nomor yang terpajang di layar ponsel. Mencoba mengingat nomor milik siapa. Entahlah, I have no idea. Jadi, kujawab saja telepon itu.
"Assalaamualaikum, Ibu!" sapa sebuah suara yang lama tak kudengar, tetapi masih tersimpan rapi di labirin otakku.
"Waalaikumussalaam," jawabku masih setengah kaget setengah tak percaya.
"Ibu sehat?" tanyanya.
"Alhamdulillah, Ibu sekeluarga sehat semua. Kamu sendiri, bagaimana? Sehat, kan?"
"Alhamdulillaah, Bu." Suara di ujung saluran menjawab. "Ibu, Ciah mau ke rumah Ibu. Ibu ada di rumah?" tanyanya lagi.
"Ada. Silakan silakan. Ibu tunggu ya."
"Ciah udah sampai pasar Anyar," imbuhnya.
"Ohhh, wah udah deket, dong," responku kaget.
"Ya, Bu. Ditutup dulu ya, Bu. Assalaamualaikum."
"Walaikumussalaam," jawabku sambil menutup pembicaraan.