Sanggau, Kalimantan Barat -- Di tengah rimbunnya hutan Kalimantan Barat, tepatnya di Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau, tersembunyi sebuah permata pendidikan yang memancarkan cahaya toleransi. SMP Negeri 1 Bonti, dengan keberagaman suku dan agama yang begitu kaya, menjadi bukti nyata bahwa perbedaan bukan penghalang untuk hidup berdampingan secara harmonis.
Sekolah ini bagaikan sebuah pelangi mini. Siswanya berasal dari berbagai suku, seperti Dayak, Melayu, Jawa, Batak, dan Tionghoa. Mereka juga menganut beragam agama, dengan mayoritas beragama Katolik. Namun, di balik keberagaman itu, terjalin tali persaudaraan yang kuat. Toleransi menjadi nilai utama yang dijunjung tinggi oleh seluruh warga sekolah.
Harmoni dalam Keberagaman
Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, para siswa SMP Negeri 1 Bonti mampu hidup berdampingan dengan rukun. Mereka saling menghormati keyakinan dan adat istiadat masing-masing. Kegiatan keagamaan bersama seringkali diadakan, baik itu perayaan Natal, Idul Fitri. Hal ini semakin mempererat tali persaudaraan di antara mereka.
"Di sekolah ini, kami diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain," ujar [PA], salah seorang siswa SMP Negeri 1 Bonti. "Meskipun berbeda agama, kami tetap bersahabat dan sering bermain bersama."
Nilai Toleransi yang Tinggi
Toleransi yang tinggi di SMP Negeri 1 Bonti tidak hanya terlihat dari interaksi antar siswa, tetapi juga dari para guru dan staf sekolah. Mereka berperan sebagai panutan bagi siswa dalam menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi.
"Kami sangat bangga dengan siswa-siswa kami yang mampu hidup berdampingan dengan harmonis," ungkap [Ed]. "Toleransi adalah modal utama untuk membangun bangsa yang bersatu."
Pelajaran Berharga untuk Indonesia
Kisah sukses SMP Negeri 1 Bonti dalam mengelola keberagaman menjadi sebuah inspirasi bagi seluruh Indonesia. Sekolah ini membuktikan bahwa dengan semangat toleransi, perbedaan dapat menjadi kekuatan untuk membangun persatuan.