Mohon tunggu...
ELIFATA HULU
ELIFATA HULU Mohon Tunggu... Freelancer - Blessed to be Bless

Never Give Up

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Kasih Pada Pesta Demokrasi 2019

10 April 2019   16:07 Diperbarui: 13 April 2019   13:30 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Melihat geliat dan dinamika perpolitikan saat ini, ingin berkomentar meskipun hanya sekedar ungkapan harapan dan sumbang pendapat. Waktu berlalu begitu cepat, kita hampir tiba pada saat yang kita tunggu-tunggu bersama yaitu pesta demokrasi yang biasa kita sebut sebagai Pemilu (Pemilihan Umum). Seluruh masyarakat yang terikat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dengan semboyang Bhineka Tunggal Ika, dan semangat perjuangan Sumpah Pemuda, dari Sabang sampai Merauke, kita akan segera merayakan pesta demokrasi.

Melaui pemilu serentak kita akan memilih orang yang tepat untuk menjadi pemimpin puncak dalam pemerintahan untuk periode 2019-2024, memilih wakil-wakil rakyat yang menduduki kursi DPD, DPR RI (pusat) dan DPRD (daerah) untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan kemaslahatan umum. Setiap kandidat hampir menyelesaikan masa kampanye masing-masing untuk meyakinkan konstituen akan visi dan misi-nya untuk dilaksanakan setelah terpilih. Pada dasarnya setiap kegerakan demokrasi ini bertujuan untuk mengungkapkan bahwa kita semua mengasihi bangsa kita Indonesia. Maka sebagai wujud kecintaan itu kita harus wujudkan melalui memberi hak suara pilihan di TPS dan memastikan tidak golput. Kita mengasihi bangsa kita, maka kita akan menentukan pilihan sebagai bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara kita. Coblos dengan semangat cinta  pada tanggal 17 April 2019.

Setiap kandidat sedang adu program yang terbaik dari diri mereka untuk kemajuan bangsa. Melalui pesta demokrasi akan terbukti program yang lebih unggul dari yang lainnya. Maka yang terpilih bersyukurlah, tapi ingat janji-janjinya waktu kampanye menunggu segera dilaksanakan. Bagi yang tidak terpilih, berbesar hatilah sebagai negarawan, beri kesempatan kepada mereka yang terpilih untuk berkarya bagi bangsa kita. Masih banyak cara lain yang dapat kita lakukan untuk membangun bangsa ini selain jalur politik, sambil mempersiapkan diri pada ajang berikutnya.

Seperti halnya perlombaan (kompetisi) selalu menghasilkan menang dan kalah, ini sesuatu yang wajar. Maka setiap kotenstan dan konstituen harus berlomba sebaik mungkin untuk menghasilkan yang terbaik bagi bangsa kita. Namun harus dipahami bahwa kompetisi tidak identik dengan permusuhan. Sama seperti suatu perbedaan antara laki dengan perempuan, isteri dengan suami dan antonim lainnya, mereka bukan musuh tetapi 'sparring partner'. Jadi berbeda tidak berarti musuh. Namun ketika  perbedaan itu disatukan oleh kasih, akan menghasilkan sesuatu yang indah, semangat juang patriotisme untuk kemajauan bangsa. Tujuan kompetisi ini sebenarnya meraih kesempatan untuk melayani bangsa, maka siapapun yang menjadi pemenang kita harus bisa terima dalam kebesaran hati. Maksud perjuangan politik dalam pemilu adalah mulia, bukan sekedar merebut kursi untuk kekuasaan, tetapi pengabdian diri karena kasih kepada bangsa ini. Kecintaan kepada bangsa Indonesia, menjadi dorongan luhur, sehingga memperjuangkan yang terbaik untuk masa depan, seperti visi atau cita-cita luhur "founding fathers" bangsa kita. 

Kita masing-masing harus proaktif memajukan bangsa, karena kalau bukan kita yang memperjuangkannya siapa lagi, kalau bukan sekarang berpartisipasi membangunnya kapan lagi. Kita perlu mendoakan dan mendukung KPU sebagai penyelenggara Pemilu agar mereka bisa bekerja secara profesional dan bertanggung-jawab. Dukungan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk mengikuti setiap tata cara pemilihan dengan benar, dengan prinsip langsung umum bebas rahasia (luber). Menjaga ketertiban bersama, tetap santun, dan tidak mudah terprofokasi. Menolak setiap tindakan kecurangan dalam bentuk apapun, melalui jalur yang tepat. Menolak 'money politik' sebagai bentuk tipuan yang berdampak jangka panjang, tidak percaya pada berita hoaks dan tidak melakukan tindakan yang menciderai kemanusiaan, lewat sikap, perkataan dan perbuatan. Mendoakan dan mendukung TNI/POLRI agar mereka tetap sigap menjaga keamanan negara dan ketertiban umum, serta tetap netral.

Hidup dalam keharmonisan dan toleransi antar sesama anak bangsa harus kita junjung tinggi. Kita boleh sama pilihan dan kita juga boleh beda pilihan, itu semua adalah ekspresi dari kecintaan kita akan bangsa Indonesia. Sebab kesamaan dan perbedaan pilihan merupakan sesuatu yang biasa dan wajar, sesuai selera hati masing-masing. Perlu kita ingat, hidup bersama dalam kepelbagaian kita sudah jalani bersama hampir satu abad sejak Sumpah Pemuda. Apakah semangat nasionalisme, cinta tanah air telah memudar oleh karena dinina-bobokan oleh kepentingan pribadi atau sebagian kelompok, bukankah kepentingan bersama (umum) di atas semuanya itu? Akankah kesatuan kita biarkan terbelah karena pendapat atau pilihan yang berbeda? Bukankah pendahulu kita telah berjuang untuk mempertahankan kedaulatan bangsa ini sampai tetes darah penghabisan, lalu kita membiarkan itu sia-sia? Terlalu besar harga yang telah dibayar untuk melahirkan, dan membangun bangsa ini, mengorbankan banyak hal demi menjaga keutuhannya.

Kemajuan dan keutuhan bangsa lebih dari segalanya. Kesuksesan penyelenggaraan pemilu bukan hanya kesuksesan KPU, tetapi kesuksesan semua rakyat Indonesia. Siapapun pemenang dalam pemilu nanti, mereka adalah ikon kemenangan semua rakyat Indonesia. Kita bersyukur kemajuan sistem demokrasi yang diterapkan dalam bangsa kita, sehingga pemilu serentak bisa kita laksanakan untuk pertama kali. Mungkin masih banyak sistem yang menjadi pilihan, namun di tengah kemajemukan yang ada, sistem demokrasi yang berkeadilan, demokrasi yang patuh pada hukum, satu-satunya sistem yang memberi kita ruang bersama. Maka dalam Pemilu ini kita dapat berpartisispasi secara langsung menentukan pilihan untuk kemajuan bersama. Mari kita mencintai dan menjaga keutuhan rumah besar kita Indonesia, bersama-sama kita mencegah hal-hal yang dapat merusaknya. Perjuangan kita adalah melanjutkan apa yang sudah kita capai sampai saat ini, membangun bangsa ini lebih baik, bermatabat, hidup damai dan lebih sejahtera. Pemilu serentak untuk semua, dari kita oleh kita dan untuk kemajuan kita bersama. Aku Cinta Indonesia, Indonesia Tetap Jaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun