Mohon tunggu...
Eliezer Panjaitan
Eliezer Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi

NIM 55522110007 - Dosen Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 - Model Audit Python Programming

15 Desember 2023   01:24 Diperbarui: 15 Desember 2023   01:52 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang populer dalam analisis data dan ilmu data karena sintaksnya yang mudah dipahami, fleksibilitasnya, serta berbagai pustaka dan alat bantu yang kuat untuk analisis data.

Python Programming digunakan untuk mengembangkan model regresi linear yang memungkinkan analisis hubungan antara variabel independen (seperti kecepatan berlebih, menyalip, rute yang salah, dsb.) dengan variabel dependen (jumlah kecelakaan kendaraan bermotor). Hasil analisis ini dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor kontributif utama terhadap kecelakaan lalu lintas.

Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang pertama kali dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1989 di Belanda. Van Rossum awalnya mengembangkan Python sebagai proyek sampingan saat bekerja di Institut Penelitian Matematika CWI di Amsterdam. Dia ingin menciptakan bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan dipahami, serta memiliki sintaks yang bersih dan mudah dibaca.

Nama Python sendiri diambil dari nama acara televisi Inggris yang populer pada saat itu, yaitu Monty Python's Flying Circus. Van Rossum memilih nama ini karena ingin nama bahasa pemrograman yang baru terdengar menyenangkan dan tidak terlalu serius.

Python pertama kali dirilis pada tahun 1991 dengan versi 0.9.0. Versi pertama ini masih sangat sederhana dan hanya memiliki sedikit fitur. Namun, Python terus berkembang dan pada tahun 1994, versi 1.0 dirilis dengan fitur-fitur baru seperti dukungan untuk modul dan exception handling.

Sejak itu, Python terus berkembang dan menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling populer di dunia. Python digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengembangan web, analisis data, kecerdasan buatan, dan banyak lagi. Python juga memiliki komunitas pengguna yang besar dan aktif, yang terus mengembangkan pustaka-pustaka baru dan memperbaiki bahasa pemrograman itu sendiri.

Saat ini, Python memiliki banyak versi yang berbeda, termasuk Python 2 dan Python 3. Python 2 masih digunakan dalam beberapa aplikasi, tetapi Python 3 adalah versi yang lebih baru dan disarankan untuk digunakan dalam pengembangan aplikasi baru.

Kelebihan menggunakan Python dalam konteks analisis data dan audit antara lain:

1. Mudah Dipelajari dan Dipahami: Python memiliki sintaks yang mudah dipahami dan mirip dengan bahasa Inggris, sehingga memudahkan pengguna baru untuk mempelajarinya.

2. Fleksibilitas: Python adalah bahasa pemrograman yang sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk analisis data, pemrosesan teks, pengembangan web, dan lainnya.

3. Beragam Pustaka dan Alat Bantu: Python memiliki beragam pustaka dan alat bantu yang kuat untuk analisis data seperti Pandas, NumPy, SciPy, Matplotlib, dan Seaborn yang memudahkan dalam melakukan analisis statistik dan visualisasi data.

4. Komunitas yang Besar: Python memiliki komunitas pengguna yang besar, sehingga mudah untuk menemukan bantuan, tutorial, dan sumber daya lainnya.

5. Dukungan untuk Analisis Data: Python memiliki pustaka seperti scikit-learn untuk analisis data dan pembelajaran mesin, yang memungkinkan pengguna untuk mengembangkan model prediktif dan analisis kompleks lainnya.

6. Kemampuan Integrasi: Python dapat dengan mudah diintegrasikan dengan berbagai sistem dan platform lain, sehingga cocok untuk digunakan dalam lingkungan audit yang beragam.

7. Automasi Tugas: Python memungkinkan untuk mengotomatiskan tugas-tugas rutin dalam audit, seperti pengumpulan data, pemrosesan data, dan pembuatan laporan.

Meskipun Python memiliki banyak kelebihan, namun terdapat beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaannya:

1. Kinerja: Python cenderung memiliki kinerja yang lebih lambat dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain seperti C++ atau Java, terutama dalam pemrosesan data yang sangat besar.

2. GIL (Global Interpreter Lock): Python memiliki GIL yang dapat membatasi kemampuan untuk melakukan pemrosesan paralel pada beberapa tugas, meskipun hal ini dapat diatasi dengan menggunakan pustaka-pustaka tertentu.

3. Kurang Cocok untuk Aplikasi Terintegrasi: Meskipun Python dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem dan platform, namun untuk aplikasi yang membutuhkan kinerja tinggi dan kontrol langsung terhadap perangkat keras, Python mungkin kurang cocok.

4. Kurangnya Dukungan untuk Aplikasi Mobile: Python kurang umum digunakan dalam pengembangan aplikasi mobile, sehingga mungkin kurang cocok untuk audit yang melibatkan aplikasi mobile.

5. Kurangnya Keamanan: Python kurang umum digunakan dalam pengembangan aplikasi keamanan tinggi, sehingga perlu perhatian ekstra dalam penggunaannya dalam konteks audit yang melibatkan data sensitif.

Pemrograman adalah proses menulis, menguji, dan memelihara kode komputer untuk menciptakan program komputer. Pemrograman melibatkan penggunaan bahasa pemrograman untuk menentukan serangkaian instruksi yang akan dieksekusi oleh komputer untuk mencapai tujuan tertentu. Proses ini melibatkan pemecahan masalah, logika, dan kreativitas untuk merancang solusi yang efisien dan efektif.

Bahasa pemrograman adalah alat yang digunakan untuk menulis kode komputer. Bahasa pemrograman memiliki sintaks dan aturan tertentu yang harus diikuti untuk membuat kode yang valid. Ada berbagai jenis bahasa pemrograman, mulai dari bahasa pemrograman tingkat rendah seperti bahasa rakitan, hingga bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Python, Java, C++, dan lainnya.

Pemrograman dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pengembangan perangkat lunak, pengembangan situs web, analisis data, kecerdasan buatan, pengembangan permainan, dan banyak lagi. Pemrograman memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan komputer dan menginstruksikannya untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Proses pemrograman melibatkan beberapa langkah, termasuk perencanaan, penulisan kode, pengujian, debugging, dan pemeliharaan. Pemrograman juga melibatkan penggunaan algoritma dan struktur data untuk merancang solusi yang efisien dan efektif.

Dengan kemajuan teknologi, pemrograman menjadi semakin penting dalam berbagai bidang, dan menjadi keterampilan yang sangat berharga. Kemampuan untuk memprogram komputer memungkinkan seseorang untuk menciptakan solusi inovatif, mengotomatiskan tugas-tugas, dan memanfaatkan kekuatan komputasi untuk memecahkan masalah kompleks.

Algoritma   adalah   sekumpulan  langkah rinci  yang  ditujukan  untuk  komputer dalam menyelsaikan   suatu   masalah.   Algotima dibuat  pada  tahapan  peracangan  program. Algoritma  memiliki  peranan  penting  untuk menghubungkan   antara   keluaran   yang dikehendaki  dan  masukan-masukan  yang tersedia.

Algoritma   berasal   dari   nama  seorang ilmuwan  Arab    Abu  Ja'far  Muhammad ibnu   Musa  al  Khuwarizmi  seorang  penulis kitab Al   Jabar   Wal   Muqabala.   Al Khuwarizmi   dibaca  orang   barat   menjadi algorism.  Perubahan  kata algorism  menjadi algorithm   disebabkan  dikelirukannya   kata algorism   dengan   arithmetic,  sehingga akhiran-sm  berubah  menjadi-thm,  dalam bahasa  Indonesia,  kata  algorithm  menjadi algoritma.

Sebuah   algoritma   dapat  dibangun   dari tiga   buah   struktur   dasar,   yaitu  struktur runtunan   (sequence),   struktur   pemilihan (selection)  dan  struktur  pengulangan (repetition). Runtunan  terdiri  satu  atau  lebih instruksi  yang dikerjakan  secara  berurutan dengan   urutannya  dalam   algoritma. Pemilihan yaitu   instruksi   yang  dikerjakan berdasarkan  kondisi  tertentu  atau  syarat tertentu  dimana  suatu  kondisi  atau  syarat tersebut dapat  bernilai   benar  atau  salah. Intruksi  akan dilaksanakan manakala kondisi atau  syarat  bernilai  benar,   dan   suatu instruksi   tidak   akan   dikerjakan  apabila konsidi   tidak   terpenuhi. Pengulangan merupakan  pengulangan  sejumlah aksi yang sama  sebanyak  jumlah yang  ditentukan atau kondisi yang diinginkan.

Karakteristik  algoritma  menurut  Donal E. Knuth (dalam Munir), yaitu:

1. Finiteness (Keterbatasan) Algoritma  harus berakhir   setelah  melakukan  sejumlah langkah proses.

2. Definiteness (Kepastian) Setiap   langkah   algoritma   harus didefinisikan  dengan   tepat   dan   tidak menimbulkan  makna ganda.

3. Input  (Masukan) Sebuah    algoritma    memiliki  nol  atau lebih masukan    (input)    yang    diberikan kepada algoritma sebelum dijalankan.  

4. Output (Keluaran) Setiap  algoritma  memberikan  satu  atau beberapa hasil keluaran   

5. Effectiveness  (Efektivitas) Langkah-langkah   algoritma   dikerjakan dalam waktu yang "wajar"

Audit sistem informasi adalah proses evaluasi independen terhadap sistem informasi suatu organisasi untuk menilai kepatuhan, kehandalan, dan keamanan sistem tersebut. Tujuan utama dari audit sistem informasi adalah untuk memastikan bahwa sistem informasi tersebut berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, memenuhi kebutuhan bisnis, dan mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku.

Proses audit sistem informasi melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap berbagai aspek sistem informasi, termasuk infrastruktur TI, aplikasi perangkat lunak, basis data, keamanan informasi, prosedur operasional, dan kepatuhan terhadap regulasi. Audit ini juga dapat mencakup evaluasi terhadap manajemen risiko, keandalan data, dan kepatuhan terhadap standar keamanan informasi.

Beberapa tujuan utama dari audit sistem informasi meliputi:

1. Memastikan kepatuhan: Memeriksa apakah sistem informasi mematuhi peraturan, kebijakan internal, dan standar keamanan yang berlaku.

2. Evaluasi keamanan: Memeriksa keamanan sistem informasi untuk mengidentifikasi potensi kerentanan dan ancaman keamanan yang mungkin terjadi.

3. Penilaian efisiensi: Menilai efisiensi dan efektivitas sistem informasi dalam mendukung tujuan bisnis organisasi.

4. Identifikasi risiko: Mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dengan sistem informasi dan mengevaluasi langkah-langkah pengendalian yang ada.

5. Rekomendasi perbaikan: Memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan sistem informasi agar dapat beroperasi dengan lebih baik dan lebih aman.

Audit sistem informasi dilakukan oleh auditor internal atau eksternal yang memiliki keahlian khusus dalam teknologi informasi dan keamanan informasi. Hasil dari audit sistem informasi dapat memberikan wawasan berharga bagi manajemen untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan kepatuhan sistem informasi organisasi.

Melakukan audit sistem informasi menggunakan Python melibatkan penggunaan bahasa pemrograman Python untuk menganalisis, memeriksa, dan menguji berbagai aspek dari sistem informasi. Python dapat digunakan dalam berbagai cara untuk mendukung proses audit sistem informasi, termasuk namun tidak terbatas pada:

  • Analisis Data: Python memiliki pustaka yang kuat untuk analisis data seperti Pandas, NumPy, dan Matplotlib. Dengan menggunakan pustaka-pustaka ini, auditor dapat menganalisis data sistem informasi untuk mengidentifikasi pola, tren, dan anomali yang mungkin terjadi. Python dapat digunakan untuk menganalisis data keuangan, data transaksi, dan data operasional untuk mendeteksi pola, anomali, atau kecenderungan yang mungkin menjadi fokus audit.
  • Pemrosesan Teks: Python dapat digunakan untuk memproses dokumen teks, laporan keuangan, dan dokumen terkait audit lainnya. Misalnya, Python dapat digunakan untuk mengekstrak informasi kunci dari dokumen teks atau untuk melakukan analisis sentimen terhadap komunikasi perusahaan.
  • Pengujian Keamanan: Python dapat digunakan untuk mengembangkan skrip pengujian keamanan yang dapat memeriksa kerentanan keamanan pada sistem informasi, melakukan pemindaian keamanan, dan menguji kekuatan kata sandi.
  • Automasi Tugas Rutin: Python dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin dalam proses audit, seperti pengumpulan data, pemrosesan data, dan pelaporan hasil audit. Python dapat digunakan untuk mengotomatiskan tugas-tugas rutin dalam audit, seperti pengumpulan data, pengolahan data, dan pembuatan laporan. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi audit.
  • Visualisasi Data: Dengan menggunakan pustaka seperti Matplotlib dan Seaborn, Python memungkinkan auditor untuk membuat visualisasi data yang informatif untuk membantu dalam pemahaman dan komunikasi hasil audit. Python memiliki pustaka visualisasi data yang kuat seperti Matplotlib dan Seaborn yang dapat digunakan untuk membuat grafik dan visualisasi data yang mendukung proses audit.
  • Pembuatan Alat Analisis Khusus: Python memungkinkan auditor untuk membuat alat analisis khusus yang sesuai dengan kebutuhan audit sistem informasi tertentu, seperti alat untuk memeriksa kepatuhan terhadap kebijakan keamanan, alat untuk memeriksa integritas data, dan sebagainya. Python memiliki pustaka seperti Pandas, NumPy, dan SciPy yang memungkinkan analisis statistik yang mendalam terhadap data audit, termasuk analisis regresi, analisis varians, dan lainnya

Dengan kelebihan Python dalam analisis data, kemampuan pemrosesan yang kuat, serta beragam pustaka dan kerangka kerja yang tersedia, Python menjadi pilihan yang populer untuk mendukung audit sistem informasi. Dengan menggunakan Python, auditor dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kedalaman analisis dalam proses audit sistem informasi.

Berikut adalah contoh proses audit pencatatan akun piutang pada sebuah perusahaan XYZ dengan menggunakan pemrograman Python versi 3.12.

Melakukan instalasi Python pada Windows

Langkah pertama : Mengunduh instalasi file terlebih dahulu melalui situs resmi python (https://www.python.org) dalam situs tersebut tersedia aplikasi python versi 3.12. for windows untuk dapat melakukan penginstalan python

Dok. Pribadi 1
Dok. Pribadi 1

Selanjutnya, setelah proses unduh berhasil lakukan proses instalasi Python 3.12.1 (64 -- bit)

Dok. Pribadi 2
Dok. Pribadi 2

Langkah berikutnya, jika proses instalasi telah berhasil maka selanjutnya lakukan instalasi Visual Studio Code untuk membantu menggunakan aplikasi Python.

Instalasi Visual Studio Code

Code.visualstudio.com. (2020, 29 Oktober) Visual Studio Code adalah editor kode sumber yang  ringan  namun  kuat  yang  berjalan  di desktop dan tersedia untuk Windows, macOS, dan Linux. Muncul dengan dukungan built-in untuk JavaScript, TypeScript dan Node.js dan memiliki ekosistem ekstensi yang kaya untuk bahasa lain (seperti C ++, C #, Java, Python, PHP,  Go)  dan  runtime  (seperti  .NET  dan Unity).

Untuk menjalankan aplikasi Python dibutuhkan editor yang bernama Visual Studio Code. Visual Studio code dapat diunduh melalui laman resmi yaitu https://code.visualstudio.com. Jika sudah diunduh, dapat dilakukan instalasi seperti gambar dibawah ini.

Dok. Pribadi 3
Dok. Pribadi 3

Dok. Pribadi 4
Dok. Pribadi 4

Dok. Pribadi 5
Dok. Pribadi 5

Dok. Pribadi 6
Dok. Pribadi 6

Selanjutnya, jika proses instalasi telah berhasil maka aplikasi Python telah dapat digunakan.

Dok. Pribadi 7
Dok. Pribadi 7

Setelah aplikasi Python dan Visual Studio Code telah terinstal dengan baik, maka selanjutnya melakukan proses audit atas pencatatan transaksi piutang.

Pertama buka aplikasi Visual Studio Code, kemudian buat sebuah folder untuk penyimpanan file data-data yang akan di audit (disini contoh filenya adalah pencatatan piutang dan file COA yang berisi kode akun yang terdaftar pada perusahaan XYZ.

Dok. Pribadi 8
Dok. Pribadi 8

Dok. Pribadi 9
Dok. Pribadi 9

Buatlah sebuah file python  dengan nama main.py dan lakukan import file yang diinginkan, file yang digunakan adalah file yang berbentuk .csv agar datanya dapat terbaca pada aplikasi  Visual Studio Code.

Di file main.py lakukan penginputan coding seperti gambar dibawah ini. Disini auditor ingin melakukan pemeriksaan atas kesesuain kode akun yang dicatat pada pencatatan piutan perusahaan dengan COA yang dimiliki oleh perusahaan.

Dok. Pribadi 10
Dok. Pribadi 10

Jika proses coding sudah dilakukan maka dapat diklik "Run" untuk menjalankan perintah coding tersebut dan hasil pemeriksaan kesesuaian dapat terlihat seperti gambar di bawah ini.

Dok. Pribadi 11
Dok. Pribadi 11

Berdasarkan hasil tersbut memberikan informasi bahwa "Daftar Kode Akun Pada Jurnal Piutang dan Terdapata pada COA" terlihat bahwa pencatatan akun yang dilakukan oleh tim akuntansi di perusahaan XYZ telah sesuai dengan COA yang ditetapkan dan tidak adanya salah pencatatan.

Proses audit sistem informasi menggunakan Python memberikan fleksibilitas, kekuatan analisis, dan kemampuan otomatisasi yang besar dalam mendukung proses audit sistem informasi. Dengan menggunakan Python, auditor dapat melakukan berbagai tugas audit dengan lebih efisien dan efektif, termasuk analisis data, pengujian keamanan, visualisasi hasil, dan otomatisasi tugas-tugas rutin. Kelebihan Python dalam analisis data membuatnya menjadi pilihan yang kuat untuk menganalisis data sistem informasi, mengidentifikasi pola, tren, dan anomali, serta membuat visualisasi data yang informatif. Selain itu, Python juga dapat digunakan untuk mengembangkan skrip pengujian keamanan yang dapat memeriksa kerentanan keamanan pada sistem informasi. Kemampuan Python dalam otomatisasi tugas-tugas rutin juga memberikan nilai tambah dalam proses audit sistem informasi.

Reference:

Romzi, M. Kurniawan, B. (2020). Implementasi Pemrograman Python Menggunakan Visual Studio Code. Program Studi Manajemen Informatika, Universitas Mahakarya Asia. JIK, VOL. XI, No.2.

Sreeparvathy, C M; Chitturi Sravanti. (2022). Linear Regression Analysis on the Contributory Factor of Accident Identified in Road Safety Audit Using Python. IOP Conference Series. Earth and Environmental Science; Bristol Vol. 982, Iss. 1

https://www.dicoding.com/blog/python-pengertian-contoh-penggunaan-dan-manfaat-mempelajarinya/

https://www.python.org/

https://code.visualstudio.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun