Mohon tunggu...
Eliezer Panjaitan
Eliezer Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi

NIM 55522110007 - Dosen Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

TB 2 - Aplikasi SQL pada Audit Laporan Keuangan Perusahaan

15 November 2023   21:43 Diperbarui: 15 November 2023   22:17 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Database adalah kumpulan data yang terorganisir dan terstruktur, yang dapat diakses dan dikelola dengan menggunakan perangkat lunak tertentu. Data dalam database disimpan dalam tabel, yang terdiri dari baris dan kolom, dan dapat dihubungkan dengan tabel lain melalui relasi. Database digunakan untuk menyimpan dan mengelola data yang digunakan dalam operasi bisnis, seperti data pelanggan, data produk, dan data transaksi.

Terdapat beberapa jenis database yang umum digunakan, antara lain:

1. Database relasional: jenis database yang paling umum digunakan, di mana data disimpan dalam tabel yang terhubung melalui relasi. Database relasional menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language) untuk mengakses dan memanipulasi data.

2. Database NoSQL: jenis database yang dirancang untuk mengelola data yang tidak terstruktur atau semi-struktur, seperti data dokumen, data grafik, atau data waktu nyata. Database NoSQL tidak menggunakan tabel dan relasi, melainkan menggunakan struktur data yang lebih fleksibel.

3. Database objek: jenis database yang menyimpan data dalam bentuk objek, yang dapat berisi data dan metode pemrosesan data. Database objek digunakan untuk mengelola data yang kompleks, seperti data gambar atau data audio.

4. Database hierarki: jenis database yang menyimpan data dalam bentuk pohon, di mana setiap node memiliki satu atau beberapa node anak. Database hierarki digunakan untuk mengelola data yang memiliki struktur hierarkis, seperti data organisasi atau data produk.

5. Database jaringan: jenis database yang menyimpan data dalam bentuk jaringan, di mana setiap node dapat memiliki beberapa node induk dan anak. Database jaringan digunakan untuk mengelola data yang memiliki struktur kompleks dan saling terkait, seperti data rekayasa atau data ilmiah.

Storage atau penyimpanan adalah perangkat keras atau media yang digunakan untuk menyimpan data digital dalam sistem komputer. Storage digunakan untuk menyimpan berbagai jenis data, seperti file dokumen, gambar, video, musik, dan program aplikasi.

Jenis-jenis storage terdiri dari dua jenis utama, yaitu primary storage dan secondary storage. 

1. Primary Storage Primary storage atau memori internal adalah media penyimpanan utama dalam komputer yang digunakan untuk menyimpan data sementara dan menangani beban kerja aplikasi. Primary storage dalam bekerja membutuhkan pasokan listrik yang terus menerus untuk menyimpan/menyimpan data. Primary storage memiliki kecepatan akses yang lebih cepat dalam proses menyimpan data dari pada secondary storage akan tetapi memiliki kapasitas tempat penyimpanan yang lebih kecil dibandingkan dengan secondary storage. Contoh: Random Access Memory (RAM) dan Read Only Memory (ROM). 

2. Secondary Storage Secondary storage atau penyimpanan sekunder adalah media penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data secara permanen dalam komputer. Secondary storage memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar daripada primary storage, tetapi kecepatan aksesnya lebih lambat. Contoh secondary storage adalah hard disk drive (HDD), solid-state drive (SSD), dan flash drive. 

Selain itu, terdapat juga storage yang disebut dengan storage area network (SAN) dan network-attached storage (NAS). SAN adalah jaringan penyimpanan yang terpisah dari jaringan komputer utama, sedangkan NAS adalah perangkat penyimpanan yang terhubung ke jaringan komputer dan dapat diakses oleh banyak pengguna.

Dalam konteks audit sistem informasi, database dan storage menjadi sumber daya penting yang harus dipantau dan diawasi dengan baik, untuk memastikan keamanan, integritas, dan ketersediaan data yang disimpan.

Dalam proses audit, database dan storage saling terkait karena database memerlukan media penyimpanan untuk menyimpan data. Database adalah kumpulan data yang terorganisir dalam struktur tertentu, sedangkan storage adalah media penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data secara permanen dalam komputer.

Audit database dan storage dilakukan untuk memastikan bahwa data dalam database dan media penyimpanan aman, terlindungi, dan tersedia secara konsisten. Audit database dan storage meliputi pemeriksaan hak akses, pemeriksaan jejak, pemeriksaan keamanan, dan pemeriksaan kinerja.

Pemeriksaan hak akses dilakukan untuk memastikan bahwa pengguna database memiliki hak akses yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka. Pemeriksaan jejak dilakukan untuk memantau aktivitas pengguna dalam database dan media penyimpanan. Pemeriksaan keamanan dilakukan untuk memastikan bahwa data dalam database dan media penyimpanan terlindungi dari ancaman keamanan seperti hacking, virus, dan malware. Pemeriksaan kinerja dilakukan untuk memastikan bahwa database dan media penyimpanan berfungsi dengan baik dan memberikan kinerja yang optimal.

Dalam melakukan audit database dan storage, auditor harus memahami hubungan antara database dan storage serta bagaimana keduanya saling terkait dalam proses penyimpanan dan pengambilan data. Dengan memahami hubungan ini, auditor dapat melakukan audit database dan storage dengan lebih efektif dan efisien.

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan audit atas database dan storage, antara lain:

1. Melakukan identifikasi dan pemetaan database dan storage yang digunakan oleh perusahaan.

2. Memeriksa kebijakan dan prosedur pengelolaan database dan storage, termasuk prosedur backup dan recovery.

3. Memeriksa keamanan database dan storage, termasuk pengaturan hak akses dan enkripsi data.

4. Memeriksa integritas data dalam database dan storage, termasuk melakukan uji coba terhadap data yang disimpan.

5. Memeriksa kinerja database dan storage, termasuk memeriksa penggunaan sumber daya dan waktu respons.

6. Memeriksa kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang berlaku terkait pengelolaan database dan storage.

Audit database dan storage sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketersediaan data dalam sistem komputer. Berikut adalah beberapa alasan mengapa audit database dan storage penting dilakukan:

 1. Mencegah kehilangan data Audit database dan storage dapat membantu mencegah kehilangan data yang disebabkan oleh kegagalan perangkat keras atau lunak, serangan virus, atau kesalahan manusia. Dengan melakukan backup data secara teratur dan memastikan bahwa sistem penyimpanan berfungsi dengan baik, risiko kehilangan data dapat diminimalkan. 

2. Meningkatkan keamanan data Audit database dan storage dapat membantu meningkatkan keamanan data dengan memastikan bahwa hak akses pengguna terbatas pada level yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka. Selain itu, audit juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi ancaman keamanan seperti hacking, virus, dan malware. 

3. Meningkatkan ketersediaan data Audit database dan storage dapat membantu meningkatkan ketersediaan data dengan memastikan bahwa sistem penyimpanan berfungsi dengan baik dan memberikan kinerja yang optimal. Dengan memastikan bahwa sistem penyimpanan dapat diakses dengan mudah dan cepat, pengguna dapat mengakses data yang mereka butuhkan dengan lebih efektif. 

4. Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan Audit database dan storage dapat membantu memastikan bahwa organisasi mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku terkait dengan penyimpanan dan penggunaan data. Dengan memastikan bahwa data disimpan dan digunakan dengan cara yang benar, organisasi dapat menghindari sanksi dan kerugian yang mungkin timbul akibat pelanggaran peraturan. 

Dalam melakukan audit database dan storage, auditor harus memahami konsep database dan storage serta bagaimana keduanya saling terkait dalam proses penyimpanan dan pengambilan data. Dengan memahami hal ini, auditor dapat melakukan audit database dan storage dengan lebih efektif dan efisien

SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data dalam database relasional. SQL digunakan untuk melakukan operasi dasar pada database, seperti mengambil data dari tabel, menyisipkan data baru, memperbarui data yang sudah ada, dan menghapus data yang tidak diperlukan.

SQL terdiri dari beberapa perintah dasar, seperti SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE, yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data dalam tabel. Selain itu, SQL juga memiliki perintah untuk membuat tabel baru, mengubah struktur tabel, dan membuat indeks untuk mempercepat akses data.

SQL digunakan oleh banyak perangkat lunak database, seperti MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server, dan PostgreSQL. SQL juga digunakan oleh banyak aplikasi bisnis dan web untuk mengakses dan memanipulasi data dalam database.

Audit SQL adalah proses pemeriksaan dan evaluasi terhadap penggunaan bahasa SQL (Structured Query Language) dalam operasi database, untuk memastikan bahwa penggunaan SQL telah sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan. Audit SQL bertujuan untuk memastikan keamanan, integritas, dan ketersediaan data dalam database.

Audit SQL meliputi beberapa aspek, antara lain:

1. Pemeriksaan hak akses: auditor memeriksa hak akses pengguna database, termasuk hak akses untuk membaca, menulis, dan menghapus data dalam tabel. Auditor juga memeriksa hak akses untuk mengubah struktur tabel dan membuat indeks.

2. Pemeriksaan jejak: auditor memeriksa jejak penggunaan SQL dalam operasi database, termasuk permintaan SQL yang dilakukan oleh pengguna, waktu dan tanggal permintaan, dan hasil permintaan.

3. Pemeriksaan keamanan: auditor memeriksa keamanan SQL, termasuk penggunaan enkripsi dan dekripsi data, penggunaan kata sandi yang kuat, dan penggunaan protokol keamanan lainnya.

4. Pemeriksaan kinerja: auditor memeriksa kinerja SQL, termasuk waktu respons permintaan SQL, penggunaan indeks, dan penggunaan cache.

Audit SQL dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa penggunaan SQL dalam operasi database tetap sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan. Hasil audit SQL dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan, integritas, dan ketersediaan data dalam database.

Dalam audit laporan keuangan, SQL dapat digunakan untuk melakukan kueri pada basis data untuk memeriksa apakah transaksi keuangan telah dicatat dengan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. SQL juga dapat digunakan untuk memeriksa apakah ada kejanggalan atau ketidaksesuaian antara data yang tercatat dalam basis data dengan data yang terdapat dalam laporan keuangan.

1. Memeriksa transaksi keuangan: SQL dapat digunakan untuk memeriksa transaksi keuangan yang tercatat dalam basis data. Auditor dapat melakukan kueri untuk menemukan transaksi yang mencurigakan atau tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan.

2. Memeriksa saldo akun: SQL dapat digunakan untuk memeriksa saldo akun pada basis data. Auditor dapat melakukan kueri untuk memeriksa apakah saldo akun sesuai dengan laporan keuangan perusahaan.

3. Memeriksa pengeluaran: SQL dapat digunakan untuk memeriksa pengeluaran perusahaan. Auditor dapat melakukan kueri untuk menemukan pengeluaran yang tidak sah atau tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan.

4. Memeriksa laporan keuangan: SQL dapat digunakan untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan. Auditor dapat melakukan kueri untuk memeriksa apakah laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

MySQL adalah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang sangat populer dan sering digunakan dalam pengembangan aplikasi web. MySQL adalah perangkat lunak open-source yang dapat diunduh dan digunakan secara gratis. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti PHP, Java, C++, dan Python. MySQL juga dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, dan Mac OS. MySQL memiliki fitur-fitur seperti dukungan untuk transaksi, indeks, dan kueri yang kompleks, serta kemampuan untuk mengelola basis data yang besar. MySQL juga memiliki alat manajemen basis data seperti MySQL Workbench yang memudahkan pengguna dalam mengelola basis data.

Java adalah bahasa pemrograman yang populer dan sering digunakan dalam pengembangan aplikasi perangkat lunak. Java dikembangkan oleh Sun Microsystems pada tahun 1995 dan sekarang dimiliki oleh Oracle Corporation. Java dirancang untuk menjadi bahasa pemrograman yang mudah dipelajari, portable, dan aman.

Salah satu keunggulan Java adalah kemampuannya untuk berjalan pada berbagai platform, seperti Windows, Linux, dan Mac OS. Hal ini dimungkinkan karena Java menggunakan konsep "write once, run anywhere" (WORA), yang berarti kode Java dapat ditulis sekali dan dijalankan pada berbagai platform tanpa perlu melakukan perubahan pada kode tersebut.

Java juga memiliki banyak fitur dan library yang memudahkan pengembangan aplikasi, seperti pengelolaan memori otomatis, pengolahan string, dan pengolahan data. Selain itu, Java juga mendukung pemrograman berorientasi objek, yang memungkinkan pengembang untuk membuat kode yang lebih modular dan mudah dipelihara.

Java juga digunakan dalam pengembangan aplikasi web, seperti servlet dan JSP (JavaServer Pages), serta dalam pengembangan aplikasi mobile, seperti Android. Java juga digunakan dalam pengembangan aplikasi enterprise, seperti aplikasi perbankan dan manajemen inventaris.

Java dan MySQL adalah dua teknologi yang sering digunakan bersamaan dalam pengembangan aplikasi. Java digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk mengembangkan aplikasi, sedangkan MySQL digunakan sebagai sistem manajemen basis data (database) untuk menyimpan dan mengelola data aplikasi.

Java menyediakan JDBC (Java Database Connectivity) API yang memungkinkan pengembang untuk terhubung ke database MySQL dan melakukan operasi database seperti insert, update, delete, dan select. JDBC API menyediakan kelas-kelas dan metode-metode yang memungkinkan pengembang untuk mengirim perintah SQL ke database MySQL dan mengambil hasilnya.

Dalam pengembangan aplikasi, pengembang biasanya menggunakan JDBC API untuk membuat koneksi ke database MySQL dan melakukan operasi database. JDBC API juga memungkinkan pengembang untuk menggunakan fitur-fitur MySQL seperti transaksi, indeks, dan prosedur tersimpan.

Selain JDBC API, Java juga menyediakan teknologi ORM (Object-Relational Mapping) seperti Hibernate dan JPA (Java Persistence API) yang memungkinkan pengembang untuk mengakses database MySQL menggunakan objek Java. Dengan menggunakan teknologi ORM, pengembang dapat mengurangi jumlah kode SQL yang harus ditulis dan mempercepat pengembangan aplikasi.

Dalam pengembangan aplikasi, Java dan MySQL biasanya digunakan bersamaan untuk membuat aplikasi yang dapat menyimpan dan mengelola data. Java digunakan untuk membuat aplikasi, sedangkan MySQL digunakan untuk menyimpan dan mengelola data aplikasi. Dalam hal ini, JDBC API dan teknologi ORM seperti Hibernate dan JPA sangat membantu dalam menghubungkan aplikasi Java dengan database MySQL.

Sebagai contoh, auditor dapat menggunakan SQL untuk melakukan analisis rasio keuangan pada laporan keuangan perusahaan. Auditor dapat mengambil data keuangan dari database perusahaan dan melakukan perhitungan rasio keuangan seperti rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas menggunakan perintah SQL yang sesuai.

Selain itu, auditor juga dapat menggunakan SQL untuk melakukan pengujian atas transaksi tertentu. Misalnya, auditor ingin memeriksa transaksi yang melibatkan jumlah uang yang besar. Auditor dapat menggunakan perintah SQL untuk mengambil data transaksi yang memenuhi kriteria tersebut dan melakukan analisis lebih lanjut untuk menemukan potensi kesalahan atau kecurangan dalam transaksi tersebut.

Dalam penggunaan SQL pada audit laporan keuangan, auditor juga harus memperhatikan aspek keamanan dan privasi data yang terkait. Auditor harus memastikan bahwa akses ke database perusahaan hanya diberikan kepada pihak yang berwenang dan data yang diambil dan dianalisis tidak melanggar privasi perusahaan atau individu yang terkait.

Selain itu, auditor juga dapat menggunakan SQL untuk melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. Auditor dapat mengambil data dari database perusahaan dan melakukan analisis untuk menemukan potensi pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku.

Dalam penggunaan SQL pada audit laporan keuangan perusahaan, auditor harus memastikan bahwa perintah SQL yang digunakan sesuai dengan standar dan prosedur audit yang berlaku. Auditor juga harus memastikan bahwa hasil analisis dan pengujian yang dilakukan menggunakan SQL dapat diandalkan dan akurat.

Dalam pengaplikasian SQL pada saat melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan Dagang, dapat di ilustrasikan dengan menggunakan MySQL Workbench versi 8.0.34.

Sebelum menggunakan MySQL, mungkin kita perlu memahami beberapa Kelebihan dan Kekurangan dalam menggunakan MySQL pada proses Audit Laporan Keuangan.

Kelebihan MySQL dalam melakukan proses audit laporan keuangan: 

1. Open-source: MySQL adalah perangkat lunak open-source yang dapat diunduh dan digunakan secara gratis. Hal ini membuat MySQL menjadi pilihan yang ekonomis untuk digunakan dalam proses audit laporan keuangan. 

2. Mudah digunakan: MySQL memiliki antarmuka yang mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Hal ini memungkinkan auditor untuk dengan mudah melakukan kueri pada basis data dan memeriksa data keuangan perusahaan. 

3. Skalabilitas: MySQL dapat dengan mudah diatur untuk menangani volume data yang besar. Hal ini memungkinkan auditor untuk memeriksa data keuangan perusahaan dengan lebih efisien dan akurat. 

4. Keamanan: MySQL memiliki fitur keamanan yang kuat, termasuk enkripsi data dan pengaturan hak akses pengguna. Hal ini memastikan bahwa data keuangan perusahaan aman dan hanya dapat diakses oleh pengguna yang berwenang. 

Kekurangan MySQL dalam melakukan proses audit laporan keuangan: 

1. Tidak memiliki fitur audit: MySQL tidak memiliki fitur audit bawaan yang memungkinkan auditor untuk memantau aktivitas pada basis data. Hal ini membuat auditor harus menggunakan perangkat lunak tambahan untuk melakukan audit pada basis data. 

2. Tidak mendukung transaksi yang kompleks: MySQL tidak mendukung transaksi yang kompleks seperti beberapa basis data relasional lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika perusahaan memiliki transaksi yang kompleks dan memerlukan basis data yang lebih canggih. 

3. Tidak mendukung OLAP: MySQL tidak mendukung OLAP (Online Analytical Processing) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data yang kompleks. Hal ini dapat menjadi masalah jika auditor perlu melakukan analisis data yang lebih kompleks dalam proses audit laporan keuangan. 

Berdasarkan penjelasan kelebihan dan kekurangan MySQL pada proses audit Laporan Keuangan Perusahaan, MySQL juga memiliki manfaat bagi auditor dalam menjalankan proses audit Laporan Keuangan perusahaan. Beberapa manfaat yang dapat membantu auditor dalam melakukan analisis data dan pengujian atas transaksi tertentu. Beberapa manfaat MySQL dalam proses audit laporan keuangan antara lain: 

1. Skalabilitas: MySQL dapat digunakan untuk mengelola data dalam skala besar, sehingga cocok untuk digunakan dalam perusahaan besar yang memiliki volume data yang besar. 

2. Keamanan: MySQL memiliki fitur keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan autentikasi pengguna, sehingga dapat membantu auditor dalam memastikan keamanan data yang diakses dan dianalisis. 

3. Performa yang baik: MySQL memiliki performa yang baik dalam mengakses dan mengelola data, sehingga dapat membantu auditor dalam melakukan analisis data dengan cepat dan efisien. 

4. Kemudahan penggunaan: MySQL memiliki antarmuka pengguna yang mudah digunakan, sehingga dapat membantu auditor dalam melakukan analisis data tanpa memerlukan keterampilan teknis yang tinggi. 

Dengan menggunakan MySQL dalam proses audit laporan keuangan, auditor dapat dengan mudah mengambil data dari database perusahaan dan melakukan analisis data untuk menemukan potensi kesalahan atau kecurangan dalam transaksi tertentu. Selain itu, MySQL juga dapat membantu auditor dalam melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. Dengan demikian, penggunaan MySQL dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses audit laporan keuangan.

1. Auditor melakukan instalasi aplikasi MySQL Workbench, disini digunakan MySQL Workbench versi 8.0.34

 

Dok. Pribadi 1
Dok. Pribadi 1

2. Setelah instalasi sukses, Buka MySQL Workbench dari menu aplikasi atau melalui perintah terminal, lalu Klik tombol "Local instance MySQL" atau buat koneksi baru jika server MySQL berada di mesin yang berbeda. Klik "Tambah Koneksi" atau "New Connection" di jendela utama. Isi informasi koneksi seperti nama koneksi, nama host, dan kredensial pengguna MySQL. Klik "Tes Koneksi" untuk memastikan koneksi berfungsi dengan baik. Di bawah ini contoh dengan mmenggunakan koneksi lokal.

Dok. Pribadi 2
Dok. Pribadi 2

3. Jika sudah terhubung selanjutnya dapat membuat database baru, mengelola tabel, dan melakukan operasi database lainnya menggunakan antarmuka grafis MySQL Workbench. Di bawah ini contoh untuk database yang sudah di sediakan oleh bagian accounting. Auditor dapat masuk ke menu File > Open SQL Script, seperti tampilan gambar dibawah ini.

Dok. Pribadi 3
Dok. Pribadi 3

4. Kemudian pilih file database yang ingin dimasukkan ke dalam MySQL Workbench, tampilan gambar diawah ini nama filenya adalah “accounting”.

Dok. Pribadi 4
Dok. Pribadi 4

5. Setelah file tersebut dibuka maka tampilan pada MySQL akan seperti gambar dibawah ini. Jika file tersebut berhasil dibuka maka database akan muncul pada menu navigator di sebelah kiri tampilan aplikasi MySQL Workbench.

Dok. Pribadi 5
Dok. Pribadi 5

Dok. Pribadi 6
Dok. Pribadi 6

Sebelum melanjutkan proses dalam pengaplikasian MySQL Workbench, kita perlu memahami beberapa jenis query yang digunakan dalam memberikan perintah untuk mengelola dan memanipulasi data dalam database MySQL. Berikut adalah beberapa jenis query yang umum digunakan:

  • SELECT: Digunakan untuk mengambil data dari satu atau lebih tabel.

Contoh: SELECT column1, column2 FROM table_name WHERE condition;


  • INSERT: Digunakan untuk menambahkan baris data baru ke dalam table.

Contoh: INSERT INTO table_name (column1, column2) VALUES (value1, value2);

  • UPDATE: Digunakan untuk memperbarui data yang sudah ada di dalam tabel.

Contoh: UPDATE table_name SET column1 = value1 WHERE condition;

  • DELETE: Digunakan untuk menghapus baris data dari tabel.

Contoh: DELETE FROM table_name WHERE condition;

  • CREATE: Digunakan untuk membuat objek database baru, seperti tabel atau indeks.

Contoh membuat tabel: CREATE TABLE table_name (

column1 datatype,

column2 datatype,

...

);


  • ALTER: Digunakan untuk mengubah struktur objek database yang sudah ada, seperti menambahkan kolom baru ke dalam tabel.

Contoh menambahkan kolom:

ALTER TABLE table_name ADD column_name datatype;


  • DROP: Digunakan untuk menghapus objek database, seperti tabel atau indeks.

Contoh menghapus tabel: DROP TABLE table_name;


  • GRANT dan REVOKE: Digunakan untuk memberikan atau mencabut hak akses pengguna terhadap objek database.

Contoh memberikan hak akses: GRANT privilege_type ON database_name.table_name TO 'username'@'host';


  • SHOW: Digunakan untuk menampilkan informasi tentang database, tabel, atau kolom.

Contoh menampilkan tabel: SHOW TABLES;         


  • DESCRIBE atau EXPLAIN: Digunakan untuk menampilkan struktur kolom dari suatu table.

Contoh: DESCRIBE table_name;

Contoh di atas adalah sebagian kecil dari query-query yang dapat digunakan dalam MySQL Workbench. Masih banyak lagi query yang digunakan dalam memberikan perintah untuk mengelola database pada MySQL Workbench.

Melajutkan penjelasan dalam pengaplikasian MySQL Workbench sebelumnya, berdasarkan file database yang didapat dari departemen accounting, yakni terdapat 8 tabel diantaranya:

  • Customers, berisikan data customer yang bertransaksi dengan perusahaan, data tersebut berisikan ID Customer, Nama Customer, Nomor telepon, alamat dan lainnya.
  • Employees, berisikan data karyawan yang berhubungan dengan transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
  • Offices, berisikan data kantor seluruh cabang perusahaan yang terletak di berbagai kota.
  • Order Details, tabel tersebut berisikan informasi data penjualan secara rinci atas transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.
  • Order, berisikan data penjualan yang terdiri atas nomor order, tanggal order, status pengiriman apakah terikirim, ditunda, sedang proses pengiriman ataupun dibatalkan.
  • Payments, tabel tersebut berisikan jumlah pembayaran yang dilakukan oleh customer atas transaksi penjualan dengan perusahaan.
  • Productlines, tabel tersebut berisikan informasi mengenai deskripsi atas produk yang dijual.
  • Products, berisikan informasi kode produk, nama produk, hingga jumlah perssediaan produk yang siap untuk dijual kepada customer.

Berdasarkan informasi di atas, auditor dapat melakukan pemeriksaan atas beberapa akun yang digunakan dalam transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, diantaranya:

  • Auditor ingin melakukan pemeriksaan atas transaksi penjualan yang status pengirimannya telah terkirim. Maka query yang digunakan adalah

Select * from orders

Where status = ‘shipped’;

Lalu klik “Execute the statement under the keyboard cursor”


Maka akan muncul  tampilan seperti gambar dibawah ini, terapat 303 transaksi yang telah berhasil terkirim pada periode pemesanan dari Jan 2003 s.d Mei 2005


Dok. Pribadi 7
Dok. Pribadi 7
  • Selanjutnya auditor ingin melihat total atas transaksi penjualan berdasarkan nomor order. Query yang digunakan oleh auditor adalah sebagai berikut:

Select *, quantityOrdered*priceEach AS Subtotal,

Sum(quantitiyOrdered*priceEach) AS Total

From orderdetails

Group by ordernumber;


Maka tampilan yang muncul akan seperti gambar dibawah ini. Sebagai contoh terlihat total pesanan atas nomor order 10120 adalah senilai $ 45,864.03.

Dok. Pribadi 8
Dok. Pribadi 8
  • Selanjutnya jika auditor ingin melihat detail transaksi atas nomor order tertentu, maka query yang digunakan adalah sebagai berkut:

Select *, quantityOrdered*priceEach AS SubTotal

From orderdetails

Where  ordernumber = 10120


Maka tampilannya seperti gambar di bawah ini, yang mana nomor pesanan 10120 terdapat 15 kode produk yang dijual.


Dok. Pribadi 9
Dok. Pribadi 9
  • Kemudian jika auditor ingin melakuka pengecekan atas jumlah persediaan yang terdapat pada perusahaan, maka auditor dapat menggunakan query untuk mencari secara jenis produk yang tersedia di perusahaan. Query yang digunakan adalah sebagai berikut :

select

productline,

sum(quantityInStock) as Total stock

from products

group by productLine;


Maka tampilannya akan seperti gambara dibawah ini, yang mana telah dikelompokkan jumlah persediaan sesuai dengan jenis produknya, seperti produk Classic Cars dengan total stock 219.183, Motorcycles sebanyak 69.401, dan vintage cars 124.880.


Dok. Pribadi 10
Dok. Pribadi 10
  • Selajutnya auditor juga dapat memeriksa data pembayaran yang dilakukan oleh customer selama periode pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan, auditor dapat mengelompokkan pembayaran oleh customer berdasarkan nomor customer yang tedaftar pada sistem database. Query yang digunakan oleh auditor adalah sebagai berikut:

Select

CustomerNumber,

sum(amount) as total

from payments

group by customerNumber


Maka tampilannya seperti gambar dibawah ini, yang mana customer dengan nomor customer 124 yaitu Mini Gift Distributors Ltd. melakukan pembayaran senilai $ 584,188.24 dan juga customer dengan nomor customer 141 yaitu Euro + Shopping Channel melakukan pembayaran kepada perusahaan senilai $ 715,738.98.

Dok. Pribadi 11 
Dok. Pribadi 11 

Demikian beberapa contoh yang dapat digunakan oleh auditor dalam melakukan audit pada setiap akun transaksi di sebuah perusahaan dagang.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi SQL dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam melakukan audit laporan keuangan perusahaan tipe industri bisnis dagang. SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman khusus yang digunakan untuk mengelola dan mengambil data dari basis data. Dengan menggunakan SQL, Anda dapat melakukan berbagai tugas audit, analisis, dan pemrosesan data terkait keuangan dengan lebih efisien. Berikut adalah beberapa cara di mana aplikasi SQL dapat digunakan dalam audit laporan keuangan perusahaan dagang:

1. Pengambilan Data:

  • SQL dapat digunakan untuk mengambil data dari basis data perusahaan. Misalnya, Anda dapat menulis kueri SQL untuk mengambil informasi tentang transaksi penjualan, persediaan, dan transaksi keuangan lainnya.

2. Pemantauan Transaksi:

  • SQL memungkinkan Anda untuk membuat kueri yang dapat memantau transaksi keuangan tertentu. Anda dapat mengonfirmasi bahwa transaksi dicatat dengan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

3. Penelusuran Kesalahan:

  • Dengan menggunakan SQL, Anda dapat dengan cepat menelusuri dan menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian dalam data keuangan. Misalnya, Anda dapat membuat kueri untuk mencari duplikasi entri atau transaksi yang tidak sesuai.

4. Analisis Persediaan:

  • Jika perusahaan dagang memiliki persediaan, Anda dapat menggunakan SQL untuk menganalisis perputaran persediaan, nilai persediaan, dan memastikan konsistensi antara data akuntansi dan data persediaan.

5. Pengujian Konsistensi:

  • SQL dapat digunakan untuk melakukan pengujian konsistensi data keuangan, seperti memastikan bahwa total aset sama dengan total kewajiban dan ekuitas.

6. Pembandingan Data:

  • Anda dapat menggunakan SQL untuk membandingkan data keuangan dari periode ke periode atau dengan standar tertentu. Hal ini membantu dalam menentukan tren dan mengidentifikasi potensi masalah.

7. Manajemen Akses dan Keamanan:

  • SQL memungkinkan pengelolaan akses pengguna ke data, memastikan bahwa hanya orang yang berwenang yang dapat mengakses informasi keuangan sensitif.

8. Pelacakan Audit:

  • SQL juga dapat digunakan untuk melacak aktivitas pengguna pada basis data, membantu dalam melacak siapa yang mengakses atau mengubah data keuangan.

9. Pelaporan Keuangan:

  • SQL dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan atau bagian-bagian tertentu dari laporan keuangan dengan menggabungkan dan memproses data dari berbagai tabel.

References:

S Yu; Ruihong, Y; Jing, X; Yuling, C. (2022). Research on the Assistance of MySQL Database Platform to the Renewal Design of the Interior Space of Urban Existing Housing. IOP Conference Series. Earth and Environmental Science; Bristol Vol. 1101, Iss. 4,

Mustafa Can Gursesli; Selek, Mehmet Emin; Mustafa Oktay Samur; Duradoni, Mirko; Park, Kyoungju; et al. (2023). Design of Cloud-Based Real-Time Eye-Tracking Monitoring and Storage System. Algorithms; Basel Vol. 16, Iss. 7,

Wu, Yanhong. (2021). Database Construction in Computer Audit under Big Data Environment.  Journal of Physics: Conference Series; Bristol Vol. 1881, Iss. 3,

Singh, Baldeep; Martyr, Randall; Medland, Thomas; Astin, Jamie; Hunter, Gordon; et al. (2022). Cloud based evaluation of databases for stock market data. Journal of Cloud Computing; Heidelberg Vol. 11, Iss. 1,

Bahan Ajar Prof. Apollo pada pertemuan ke 10 Audit Sistem Informasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun