"Nikmati diskon 20% untuk paket petualangan musim gugur ini -- hanya sampai minggu depan!"
"Tempat terbatas untuk wisata mendaki Gunung Rinjani! Daftar sekarang sebelum kehabisan."
d. Gunakan Statistik atau Fakta yang Menggugah
Fakta menarik bisa menjadi hook yang kuat karena memberikan kredibilitas dan menarik perhatian. Contoh:
- "Tahukah kamu? 70% traveler petualang tidak membawa peralatan keselamatan yang cukup."
- "Hanya 1 dari 5 orang yang tahu tentang spot snorkeling tersembunyi ini di Lombok."
3. Membuat Kalender Konten
Kalender konten membantu Anda merencanakan, mengatur, dan menjadwalkan konten yang konsisten dan relevan dengan target pasar serta strategi promosi. Berikut langkah-langkahnya:
a. Tentukan Tujuan dan Tema Konten Bulanan
Buat tema besar untuk setiap bulan berdasarkan kebutuhan target pasar dan musim wisata. Misalnya, jika Anda fokus pada wisata petualangan, beberapa tema bisa berupa:
- Januari: "Wisata Petualangan Musim Hujan"
- Februari: "Wisata Alam dan Pantai"
- Maret: "Mendaki Gunung di Indonesia"
b. Tentukan Frekuensi Posting
Untuk menjaga engagement, Anda perlu konsisten dalam frekuensi posting. Contohnya, jika ingin memposting 3 kali sehari di Instagram (seperti yang Anda rencanakan):
- Pagi: Travel tips (feed)
- Siang: Keindahan alam atau budaya lokal (carousel atau reel)
- Malam: Promo atau penawaran khusus (feed atau reel)
c. Pilih Tipe Konten
Berdasarkan jenis postingan (reels, carousel, feed), buat variasi konten yang sesuai dengan audiens. Misalnya:
- Reels: Video singkat tentang tips packing untuk perjalanan outdoor.
- Carousel: Serangkaian foto atau informasi detail tentang destinasi alam yang unik.
- Feed: Gambar inspiratif dengan caption edukasi atau cerita wisatawan.
d. Masukkan Hari Raya atau Event Spesial
Jangan lupa memasukkan hari libur, hari besar, atau event penting yang relevan dengan target pasar atau niche Anda. Misalnya, saat Hari Pariwisata Dunia, Anda bisa membuat konten spesial yang berkaitan dengan wisata hijau atau budaya lokal.
e. Contoh Kalender Konten Harian (Format Tabel)
Untuk mengelola produksi konten dari mulai shooting, edit, hingga posting, perencanaan waktu yang tepat sangat penting agar proses berjalan lancar dan konsisten. Berikut adalah langkah-langkah serta kapan sebaiknya setiap tahapan dilakukan:
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum shooting, penting untuk merencanakan konten dengan detail:
- Buat storyboard atau naskah: Tentukan alur cerita, shot list, dan pesan yang ingin disampaikan.
- Persiapkan lokasi, alat, dan aktor: Pastikan semua peralatan (kamera, lighting, mikrofon) siap, dan jadwalkan lokasi atau aktor (jika ada).
- Tentukan jadwal shooting: Pilih hari-hari khusus untuk shooting yang sesuai dengan cuaca dan ketersediaan tim.
- Waktu yang tepat untuk perencanaan:
- Seminggu sebelum shooting: Sediakan waktu satu minggu untuk menyusun konsep, menentukan lokasi, dan merencanakan teknis shooting.
2. Shooting
Waktu shooting bergantung pada jenis konten. Beberapa konten mungkin memerlukan waktu shooting yang singkat (seperti reels 15 detik), sementara yang lain memerlukan lebih banyak waktu (misalnya vlog perjalanan).
Durasi shooting: Pertimbangkan untuk shooting beberapa konten dalam satu hari untuk efisiensi. Jika konten Anda berkaitan dengan wisata, usahakan untuk shooting pagi atau sore hari untuk memanfaatkan cahaya alami yang lebih baik (golden hour).
Batch shooting: Usahakan untuk melakukan batch shooting beberapa konten sekaligus dalam satu hari, terutama jika Anda posting beberapa kali sehari di Instagram atau YouTube. Ini akan menghemat waktu dan tenaga.
Waktu terbaik untuk shooting:
- Pagi atau sore hari: Terutama untuk konten outdoor, ini adalah waktu terbaik untuk mendapatkan pencahayaan yang natural.
- Seminggu sebelum jadwal posting: Sebaiknya shooting dilakukan minimal satu minggu sebelum jadwal posting agar ada waktu yang cukup untuk proses editing.
3. Editing
Setelah shooting selesai, masuk ke tahap editing. Proses editing memerlukan waktu yang cukup untuk memastikan kualitas visual dan audio yang baik.