Semarang (20/11). Penyuluhan tata cara pengemasan produk dan labelling oleh Tim 7 KKN Tematik Lingkar Kampus Utama Universitas Diponegoro kepada pedagang UMKM Wisata Dung Tungkul, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.Â
Ketika bersaing dalam dunia usaha, pengemasan produk menjadi faktor penting yang berperan. Pengemasan dapat melindungi produk dari segala kerusakan baik fisik maupun kimia. Pengemasan juga menjadi nilai estetika tersendiri yang menentukan seseorang memilih untuk membeli produk tersebut, atau singkatnya media promosi produk. Dahulu orang mengenal alat pengemas secara tradisional seperti daun pisang, daun jati, dan jagung, dan sebagainya.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengemasan mempunyai teknik khusus sehingga tidak bisa asal-asalan atau dilakukan begitu saja. Berbagai kemasan modern yang dapat menjadi pilihan produsen adalah kemasan plastik, aluminium foil, kertas, kaleng, logam, dan lainnya. Kemasan dipilih sesuai kebutuhan, ukuran, dan sifat produk. Selain itu, teknik pengemasan produk saat ini juga mencakup cara melakukan labelling yang menarik.
Sayangnya, belum semua pelaku UMKM menerapkan teknik pengemasan produk dan labelling termasuk UMKM di Wisata Dung Tungkul. Permasalahan mengenai kemasan dan label produk terkadang menjadi kendala dalam peningkatan ekonomi UMKM. Oleh karena itu, UMKM Wisata Dung Tungkul memerlukan adanya edukasi mengenai teknik pengemasan produk dan labelling. Harapannya, teknik yang telah disosialisasikan akan diterapkan sedemikian rupa sehingga tercipta kemasan yang tidak kalah bersaing dengan produk lainnya. Tak hanya itu, kreativitas dari masing-masing pelaku UMKM Wisata Dung Tungkul bisa terasah berkat adanya kegiatan pengemasan produk dan labelling.
Program ini dilaksanakan pada Minggu, 20 November 2022 di panggung UMKM Wisata Dung Tungkul. Elice selaku mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro memaparkan secara langsung mengenai definisi kemasan, bahan kemasan, jenis kemasan, desain kemasan, tata cara labelling kemasan, serta bagaimana memilih kemasan yang tepat untuk produk yang ingin dijualbelikan. Selanjutnya, demonstrasi teknik pengemasan produk dan labelling difokuskan ke salah satu snack khas Dung Tungkul yaitu keripik gadung. Keripik gadung adalah keripik berbahan dasar umbi gadung yang mana jumlahnya melimpah di sekitar Dung Tungkul. Dengan pencontohan menggunakan snack terpopuler di Dung Tungkul, pedagang UMKM Wisata Dung Tungkul mau mencoba untuk mengaplikasikannya secara langsung. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan foto bersama para pedagang UMKM Wisata Dung Tungkul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H