Pengertian Permasalahan Sosial atau sosiologi yaitu:
Sosiologi berusaha untuk menemukan, memberikan deskripsi, hingga menjelaskan dalam
bagaimana tatanan karakteristik kehidupan sosial manusia yaitu, Berbagai upaya telah
dilakukan oleh para sosiologi untuk mendefinisikan dalam permasalahan sosial, tetapi belum
ada definisi yang benar-benar bisa menggambarkan apa itu masalah sosial sebenarnya, Definisi
terkadang tidak benar-benar tepat untuk menjelaskan sesuatu, tetapi adanya banyak pihak yang
memberikan definisi memberikan gambaran yang mendekati maksud asli. Namun, penjelasan
definisi dari banyak orang, terlebih orang tersebut ahli dalam masalah tersebut, dapat ditarik
benang merah untuk dijadikan kesimpulan.
Permasalahan" sosial didefinisikan oleh karena itu banyak tokoh yang definisi maka mereka
mengenai permasalahan sosial trsebut. 1. Soerjono Soekamto
Professor di bidang Sosiologi ini mendefinisikan permasalahan sosial sebagai adanya
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang jika dibiarkan dapat
membahayakan interaksi dalam kelompok sosial. Lebih lanjut, guru besar Universitas Indonesia
(UI) ini membagi permasalahan sosial menjadi empat jenis, yakni yaitu:
a) Faktor ekonomi: kemiskinan, penjarahan, gizi buruk, dan pengangguran. b) Faktor psikologis: depresi, stress, dan bunuh diri. c) Faktor biologis: wabah Covid19 dan penyakit menular lainnya. d) Faktor budaya: pergaulan bebas, tawuran, dan kenakalan remaja. Soerjono juga mengungkapkan bahwa permasalahan sosial merupakan masalah yang di tengah
masyarakat. Masalah yang muncul tersebut memiliki hubungan yang erat dengan nilai atau
norma yang berlaku di tengah masyarakat. Masalah tersebut bersifat sosial, sehingga perlu
pendekatan secara sosial yang menyeluruh. 2).menyebutkan bahwa permasalahan sosial merupakan kondisi sosial yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai masyarakat setelah dievaluasi oleh masyarakat. Menurut masyarakat, permasalahan sosial dapat dikenali jika terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan atau tidak sreg
menurut penilaian mereka. Dan juga Dalam studi sosialnya, kedua sosiologi tersebut mengartikan bawah permasalahan
dalam sosial sebagai kondisi di dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat tersebut.
Karena Ketidaksesuaian dengan tersebut tidak diinginkan dan tidak diperlukan kesepakatan
bersama dalam masyarakat trsebut maka dari itu untuk mengubah kondisi tersebut menjadi
kondusif sesuai nilai-nilai yang dianut, Dan juga Secara garis besar, permasalahan dalam sosial
itu adalah adanya ketidaksesuaian dengan antara harapan (berupa terwujudnya nilai-nilai yang
dijunjung masyarakat) dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat trsebut. Ketidaksesuaian tersebut menimbulkan kerisauan di hati dan adanya rasa tidak sreg karena
dirasa melenceng dari fitrah dan sifat natural masyarakat. Disebut sebagai masalah sosial itu
karena keresahan tersebut dirasakan oleh banyak orang, bukan hanya satu atau dua individu. Jika dibiarikan terus-menerus, masalah tersebut akan berbahaya dan harus diselesaikan melalui
kesepakatan masyarakat agar kondisi tersebut menjadi kondusif kembali, Umumnya masalah
sosial terjadi karena adanya pengaruh negatif terhadap kemajuan peradaban, merusak generasi, dan merugikan orang lain atau lingkungan. Dampak Permasalahan Sosial
Setiap masalah-masalah yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang, terus-menerus, dan
berkesinambungan akan menimbulkan dampak terhadap individu maupun kelompok sosialnya
dan juga Di bawah ini merupakan dampak negatif dari adanya permasalahan sosial:
1. Kemiskinan
Kemiskinan masyarakat dapat menjadi sebab sekaligus dampak masalah sosial. Kemiskinan
masyarakat yang berkesinambungan dapat menular seperti wabah. Kemiskinan semakin menjadi-jadi saat stratifikasi di dalam masyarakat menciptakan sekat- sekat pembatas berupa kelas sosial dan gap. Hal ini menyebabkan adanya kejanggalan dalam interaksi antara seseorang yang berada di satu
kelas ekonomi dengan orang yang kelas ekonominya ada di bawah atau atasnya itu. Kemiskinan dapat menggerakkan seseorang untuk berkumpul dengan sesama agar aman dari
sakit hati dan malu akibat nya vonis sosial yang tidak selayaknya mereka terima. Pada
umumnya, karena kondisi kemiskinan sulit yang memaksa tersebut, mereka berkumpul dalam
membentuk pemukiman di tanah-tanah pinggiran yang kumuh dan tak terawat. Akibatnya terjadi
ketidakseimbangan lingkungan dan lain sebagainya. 2. Kejahatan atau Kriminalitas
Permasalahan sosial yang tidak diselesaikan oleh pemerintah dan masyarakat akan
memunculkan kejahatan atau kriminalitas. Selain memunculkan kerisauan, hal ini tentu
membuat hilangnya rasa aman dan nyaman kehidupan masyarakat dan pemerintah.
Kejahatan terjadi karena adanya perubahan sosial atau ekonomi, masalah kependudukan, kesulitan ekonomi, pemerintahan yang lemah dan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), gangguan kesehatan mental, dan pola asuh yang keliru. Kejahatan dapat dipelajari seseorang melalui media apapun, termasuk interaksi dengan orang- orang di dekatnya. Permasalahan" sosial yang melahirkan kejahatan dapat melahirkan
kejahatan-kejahatan yang lain. Kemungkinan adanya organisasi-organisasi kejahatan yang
tumbuh subur dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan kejahatan serupa. 3.Disorganisasi keluarga
Permasalahan sosial dapat menyebabkan perpecahan keluarga sebagai unit terkecil dalam
kelompok masyarakat. Perpecahan ini muncul karena anggota di dalam keluarga tidak dapat
memenuhi kebutuhan minimal keutuhan sebagai keluarga. Dalam kaca mata sosiologi, disorganisasi bisa berupa keluarga yang tidak lengkap karena di
tidak adanya pernikahan, perceraian, krisis intern, krisis keluarga, dan kekurangan dalam
keluarga trsebut itu tidak menggunakan yang baik bahwa kirisis keluarga. Pada dasarnya, disorganisasi keluarga terjadi karena ketidakmampuan atau keterlambatan
untuk menyesuaikan diri dengan situasi sosial dan ekonomi yang baru. Ketidaksiapan
menghadapi masa transisi menjadi sebab utama bagi kebanyakan kasus organisasi keluarga
disebut organisasi kecil dalam keluarga trsebut itu yang menggunakan keuangan tidak tratur
makanya kirisis ekonomi keluarga. 4. Masalah generasi muda
Dampak dari permasalahan sosial pada poin ini seringkali disebabkan oleh dua hal yaitu
mendasar, yakni keinginan untuk melawan dan sifat apatis. Keinginan melawan pada umumnya
dibarengi rasa takut terhadap keluarga, masyarakat, dan Tuhan karena kehancuran sebagai
akibat perbuatannya yang menyimpang. Sementara itu, sifat apatis seringkali disertai rasa
kecewa yang sudah terakumulasi terhadap masyarakat. Generasi muda seringkali terjepit di antara norma-norma lama yang didapatkan dari nenek
moyang mereka dan norma-norma baru yang muncul akibat dari perkembangan zaman. Pada
masyarakat yang berada dalam fase transisi, generasi muda semakin merasa tertekan. Tetapi generasi muda jaman sekarang itu benda daripada generasi nenek moyang dan tete
moya dulunya maka dari itu ya sekarang beda penyebab nya kirisis.
Antara keinginan untuk berekspresi atau batasan yang diberikan. Di sisi lain, pada usia muda
seringkali muncul rasa ingin membuktikan kemampuan diri tanpa harus bergantung kepada
siapapun, termasuk orang tua.dan juga Generasi muda yang tidak bisa mengendalikan perasaan, ego, sopan santun, dan keimanannya seringkali menerobos nilai-nilai secara frontal. Pada
perilaku yang negatif, hal ini tidak jarang berujung pada konsumsi minuman keras dan narkoba, seks bebas, geng motor yang melakukan pembegalan, tawuran, perjudian, dan lain-lain. 5. Perang
Permasalahan yang tak kunjung usai mengakibatkan adanya konflik dan dendam di antara dua
belah pihak. Pada akhirnya, bara yang sudah menyala itu akan mudah tersulut api begitu ada
angin yang berhembus, walau sedikit. Perang memiliki efek jangka panjang seperti korban nyawa, trauma, rusaknya fasilitas umum, balas dendam, dan retaknya hubungan sosial. Tidak cukup sampai di situ, akibat perang akan
muncul pemukiman-pemukiman darat yang mungkin kumuh, minimnya pasokan bahan
makanan, dan hilangnya pendidikan. 6. Masalah penduduk
Permasalahan sosial yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan perkembangan penduduk
tidak merata antara satu daerah dengan yang lain. Perkembangan penduduk di antaranya
meliputi fasilitas yang tidak seimbang, subsidi yang berbeda, kualitas pendidikan yang berbeda, SDM yang rendah, dan kesejahteraan ekonomi yang seakan-akan dibedakan. Hal ini dapat
mengakibatkan kemiskinan, kriminalitas, dan lainnya. Masalah penduduk terbagi menjadi dua masalah besar, yang pertama masalah kuantitas
meliputi jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, dan kepadatan
penduduk. Yang kedua masalah kualitas yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan tingkat
penghasilan. 7. Kebodohan
Kebodohan merupakan dampak permasalahan sosial karena belum terselesaikannya masalah
ekonomi dan budaya. Kebodohan bisa disebabkan oleh ketidakmampuan dalam hal ekonomi
seperti tidak mampu membayar uang pendidikan atau karena malas untuk belajar dan
menganggap bahwa pendidikan tidak penting.
8. Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial terjadi akibat adanya kemiskinan yang dibiarkan sementara para kapitalis
dan pelaku KKN dibiarkan. Kesenjangan sosial dapat mengakibatkan kriminalitas karena adanya
ketidakseimbangan ekonomi. 9. Pengangguran
Pengangguran muncul karena SDM yang rendah, malas belajar, lesunya ekonomi, atau karena
kurangnya lapangan pekerjaan. 10. Ketidakadilan
Ketidakadilan terjadi karena adanya pihak yang melanggar batas pihak lain, tetapi tetap
dibiarkan dan tidak diberikan fasilitas untuk mendapatkan keadilan. Namun, apapun masalah yang datang menerjang, kita sebaiknya mampu mengambil hikmah. Terkadang permasalahan sosial memiliki dampak positif, di antaranya sebagai berikut:
1) TENANG EKONOMI KRISTIS. ap itu ekonomi kristis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H