Mohon tunggu...
Elias Sumardi Dabur
Elias Sumardi Dabur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profile Singkat

Konsultan hukum dan advokat. Founder Akuity Law Firm. Owner dan host kanal youtube.com/EliasDaburNote. Memperoleh pendidikan Bahasa Perancis dari UGM, dan Ilmu Hukum dari Univ. Suryadharma, Jakarta. Punya minat besar dlm menulis perihal politik, kisah inspiratif, pengembangan kepemimpinan, dan spiritual. Lama berkecimpung dlm organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus (Sekjen PP PMKRI 2005-2006). Pernah bekerja sbg Tenaga Ahli salah satu Anggota DPR dan Legal Officer PT. Griya Apsari Persada. Selain itu, sempat merintis usaha penulisan/penerbitan buku-buku: pengembangan diri, Kisah inspiratif/motivasional dan hubungan ketuhanan. Buku pertama yang diterbitkan atas nama sendiri; BE A LEADER. Investasikan Kepemimpinan Anda! Seiring perjalanan hidup, saya memberi nama atau julukan baru bagi diri saya; " SANG PEMBELA" untuk menunjukan diri sebagai pejuang keadilan dan kebebasan. Keterlibatan saya dalam gerakan politik, minat saya dalam mendorong, memotivasi semata-mata expresi kelimpahan cinta. Karena Saya tumbuh dan besar sebagai pribadi yang kelimpahan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Efektivitas Kepemimpinan Prabowo

8 November 2024   10:43 Diperbarui: 8 November 2024   11:09 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Prabowo Subianto telah secara resmi dilantik menggantikan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kabinet Merah Putih telah dibentuk, dibekali, digembleng mulai dari Bukit Hambalang hingga Lembah Tidar, Magelang. Sejauhmana Presiden Prabowo Subianto dapat secara efektif menjalankan peran kepemimpinannya tentu masih terlalu dini dibicarakan. Tetapi, sebagai sebuah harapan tidak ada masalah kalau membahas kepemimpinan Prabowo, lebih khusus lagi mengenai ukuran apa yang dapat dipakai untuk menakar efektivitas kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto?

Hasil Akhir Itulah Kepemimpinan

Kepemimpinan memang selalu menjadi topik bahasan yang menarik dan menantang. Sebagaimana dikatakan ahli kepemimpinan, James MacGregor Burns bahwa kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling banyak diamati orang dan paling sedikit dipahami di dunia ini. Pernyataan Burns tersebut menemukan kebenarannya kalau dihubungkan dengan laporan hasil studi yang dilakukan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus. Dalam buku mereka, Leaders: Strategies for Taking Charge, Warren Bennis dan Burt Nanus menemukan lebih dari 850 rumusan tentang kepemimpinan.

Begitu banyak literatur kepemimpinan yang saat ini dipublikasikan, tetapi nampaknya tidak ada pemahaman yang jelas yang dapat diterima banyak orang tentang apa yang dilakukan seorang pemimpin? Tidak heran kalau para pemimpin masa kini tidak begitu yakin bagaimana penilaian terhadap diri mereka. Ada terlalu banyak standar yang harus dipenuhi. Setiap rumusan yang diberikan berusaha untuk memberikan sumbangan pengertian mendalam yang baru tentang kepemimpinan.

Walaupun demikian tidak berarti tidak ada semacam anggapan umum yang dapat diterima sebagai inti kepemimpinan. Kepemimpinan bukanlah semata-mata mengupayakan agar tugas dilakukan, melainkan menyangkut bagaimana tugas itu dilakukan. Untuk semua pemimpin, ini berarti memengaruhi, memiliki visi, bertekun, menyemangati, berinovasi, mengajar.

Dalam perjalanan waktu, sejumlah asumsi tertentu telah mendominasi stereotip budaya kita tentang pemimpin dan kepemimpinan. Salah satu yang menonjol adalah pemahaman bahwa kepemimpinan membuahkan hasil yang langsung, dan tingkah laku kepemimpinan yang paling efektif membuahkan hasil yang serta-merta. Dengan kata lain, kepemimpinan pada akhirnya diukur bukannya menurut keterampilan sang pemimpin, tetapi dari hasil-hasil yang dicapai. Ahli manajemen, Peter Drucker mengungkapkan "kepopuleran bukanlah kepemimpinan. Tetapi, hasil-hasil yang dicapai, itulah kepemimpinan.

Jadi, efektivitas kepemimpinan Presiden Prabowo pada akhirnya ditentukan oleh hasil akhir yang dicapai pemerintahan yang dipimpinnya. Tidak soal apakah kabinetnya gemuk atau kurus, tapi bagaimana Prabowo menggerakan para pembantunya untuk fokus pada hasil akhir.

Melayani Sepenuh Hati

Pada aras inilah, Presiden Prabowo perlu terus-menerus mengingatkan atau memotivasi para pembantu presiden untuk bekerja, bergerak, melayani sepenuh hati berorientasi pada hasil akhir yang membahagiakan masyarakat, yang membuat masyarakat tersenyum. Dalam khotbah terakhirnya sebelum ia dibunuh, Marthin Luther King, Jr. berkata,"Semua orang bisa jadi hebat karena siapapun dapat melayani. Anda tidak harus memiliki gelar sarjana untuk dapat melayani. Anda tidak harus membuat kalimat dengan subjek dan kata kerja yang sesuai untuk melayani. Anda tidak harus tahu tentang Plato dan Aristoteles untuk melayani. Anda juga tidak harus tahu tentang Teori Relativitas Einstein untuk melayani. Anda tidak harus tahu tentang Hukum Kedua Termodinamika dan Fisika untuk melayani. Anda hanya perlu hati yang penuh keihklasan. Jiwa yang dihasilkan oleh cinta."

Elias Sumardi Dabur, Advokat, Penulis Buku Kepemimpinan "Be a Leader!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun