Mohon tunggu...
Elias Sumardi Dabur
Elias Sumardi Dabur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profile Singkat

Konsultan hukum dan advokat. Founder Akuity Law Firm. Owner dan host kanal youtube.com/EliasDaburNote. Memperoleh pendidikan Bahasa Perancis dari UGM, dan Ilmu Hukum dari Univ. Suryadharma, Jakarta. Punya minat besar dlm menulis perihal politik, kisah inspiratif, pengembangan kepemimpinan, dan spiritual. Lama berkecimpung dlm organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus (Sekjen PP PMKRI 2005-2006). Pernah bekerja sbg Tenaga Ahli salah satu Anggota DPR dan Legal Officer PT. Griya Apsari Persada. Selain itu, sempat merintis usaha penulisan/penerbitan buku-buku: pengembangan diri, Kisah inspiratif/motivasional dan hubungan ketuhanan. Buku pertama yang diterbitkan atas nama sendiri; BE A LEADER. Investasikan Kepemimpinan Anda! Seiring perjalanan hidup, saya memberi nama atau julukan baru bagi diri saya; " SANG PEMBELA" untuk menunjukan diri sebagai pejuang keadilan dan kebebasan. Keterlibatan saya dalam gerakan politik, minat saya dalam mendorong, memotivasi semata-mata expresi kelimpahan cinta. Karena Saya tumbuh dan besar sebagai pribadi yang kelimpahan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harapan dari Kunjungan Paus Fransiskus di Mozambik, Afrika

5 September 2019   18:01 Diperbarui: 5 September 2019   18:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus Disambut Presiden Mozambik, Filipe Nyusi, di Maputo (Foto: CBSNews)

Paus Fransiskus kembali mengunjungi Afrika, dimulai dari Mozambik, sebuah negara yang dalam catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), masuk dalam kelompok negara-negara termiskin dan terkebelakang, meskipun kaya akan sumber daya alam. 

Warga Mozambik berharap kunjungan Paus memberi inspirasi bagi berkembangnya,"Harapan, Perdamaian dan Rekonsiliasi,' mengingat negara ini masih merasakan pengaruh dari perang saudara dari tahun 1972 hingga 1992.

Di Mozambik, Paus bertemu dengan Presiden Filipe Nyusi, yang akan bertarung lagi pada Pemilihan Umum Presiden Mozambik bulan Oktober melawan dua calon pemimpin dari kalangan oposisi, satu di antaranya mantan pemimpin milisi.

Ossufo Momade, Ketua Partai Renamo dan Nyusi menandatangani kesepakatan perdamaian pada 1 Agustus 2019. Sejumlah anggota dari komunitas internasional, termasuk Uni Eropa, mengingatkan seandainya Pemilu tidak dilaksanakan dengan jujur dan adil, hal itu dapat membangkitkan kembali konflik lama.

"Perang saudara berdarah...masih jauh dari selesai," kata Erika Dahl, Koordinator Catholic Relief Services. "Beberapa hari terakhir, masih ada konflik internal di Partai RENAMO yang menganggap bahwa kesepakatan damai dengan Presiden Nyusi tidak sah.

Pastor Ignacio Jussa, kepada media Crux mengomentari bahwa Mozambik "mendapatkan kehormatan dikunjungi Paus pada saat di mana rekonsiliasi menjadi suatu keharusan."

Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Maputto tahun 1988,'ketika perang saudara hampir berakhir," kata Jussa, dan Paus Fransiskus datang "satu bulan pasca penandatanganan kesepakatan damai di antara pemerintah dan Partai RENAMO."

Perang saudara di Mozambik dimulai 1977 dan berakhir resmi pada Oktober 1992 di Roma. Negosiasi berlangsung di markas Komunitas Saint Egidio, sebuah gerakan komunitas awam katolik.

Pastor Jussa meyakini kunjungan Paus menyemangati umat Katolik karena suara Paus Fransiskus,"menyatukan, membangun persekutuan di antara kelas sosial yang berbeda-beda di negara seperti Mozambik. 

Pastor Jussa berharap kunjungan Paus ini membuka mata dunia untuk melihat banyak hal positif tentang Mozambik, dan Afrika secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun