Mohon tunggu...
Jusasi17
Jusasi17 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kesederhanaan membuatmu kaya dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Anomali Politik Kaum Muda dalam Geostrategi

27 Februari 2024   01:00 Diperbarui: 27 Februari 2024   01:05 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam pergaulan internasional, daya saing dan daya tarik dari sebuah negara adalah sesuatu yang perlu diketahui oleh masyarakat internasional. Dalam proses pergaulan internasional ini tentunya pemimpin yang mewakili Indonesia adalah orang harus mempunyai sikap, penampilan dan etika sebagai perwujudan masyarakat Indonesia dimata dunia.

Gibran Rakabuming Raka yang adalah wakil dari Prabowo Subianto dalam ajang pemilihan umum presiden Indonesia tahun 2024, mengoleksi jumlah suara terbanyak. Artinya bahwa pergantian pucuk pimpinan nasional hanyalah persoalan waktu. Hal ini memberikan harapan kepada banyak kelompok masyarakat karena Gibran Rakabuming Raka di personalisasikan sebagai calon yang mewakili generasi muda dengan pemikiran-pemikiran yang update dan mengikuti perkembangan jaman sehingga paradigma pelaksaan pemerintahan bergaya lama bisa di tinggalkan.

Terlepas hasil Pemilihan umum 2024 yang sudah sedang diketahui bersama, bahwa Pemilihan adalah perwujudan demokrasi yang paling nyata dirasakan oleh segenap warga Indonesia. Di dalam demokrasi kebebasan adalah sesuatu yang di agungkan. Di sisi yang berbeda kebebasan itu pula dibatasi kebebasan orang lain. Berangkat dari titik ini maka harus dijadikan sebagai sebuah konsensus politik untuk menjadi rambu dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam setiap konsensus politik yang menghasilkan norma dan aturan, pertimbangan yang paling dasar dan fundamental adalah Etika.

Etika merupakan junjungan tertinggi dari sebuah peraturan perundang-undangan, karena dari etikalah nafas utama dari sebuah aturan. Dalam konteks penyelenggaraan pemilu yang merupakan perwujudan demokrasi hendaknya Etika dan nilai moral menjadi pegangan utama sehingga dalam proses penyelenggaraannya tidak dilihat sebagai perwujudan Demokrasi yang bersifat prosedural semata, tetapi demokrasi yang membawa nilai-nilai luhur bangsa yang demokratis.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa lolosnya Gibran Rakabuming Raka terakomodir melalui putusan MK yang sangat kontroversi itu. Putusan MK ini menjadi titik hitam dalam sejarah proses demokrasi Indonesia. Betapa tidak, aturan diubah tidak pada tempat dan orang yang tepat. Ruang gelap demokrasi Indonesia ini tidak hanya disoroti dari dalam negeri, tetapi menjadi topik perbincangan masyarakat internasional.

Tidaklah tepat jika kita menyimpulkan Gibran Rakabuming Raka mewakili generasi muda dalam politik Indonesia yang dilahirkan dari proses politik yang sangat prematur. Ini menunjukkan lembaran hitam demokrasi Indonesia yang ketika dikaitkan dengan konteks kontelasi geostrategis Indonesia tidaklah mempunyai daya tarik dan nilai tawar yang cukup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun