Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara untuk memahami peran kepala sekolah dalam meningkatkan citra Sekolah Dasar Kaloran Kidul. Observasi dilakukan untuk melihat interaksi kepala sekolah dengan staf, siswa, dan orang tua, serta kegiatan sekolah yang mendukung citra positif. Wawancara mendalam akan dilakukan dengan kepala sekolah untuk menggali strategi yang diterapkan, dan wawancara dengan guru, orang tua, dan perwakilan masyarakat untuk mendapatkan perspektif tentang citra sekolah. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran jelas tentang kontribusi kepala sekolah terhadap citra sekolah dan dampaknya pada kualitas pendidikan.
PembahasanÂ
Peran Kepala SekolahÂ
Menurut E. Mulyasa, Kepala Sekolah memiliki peran dan tugas sebagai berikut: Educator, Manager, Administrator, Innovator, Motivator, Supervisor dan Leader. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik)
Kepala Sekolah sebagai seorang pendidik merupakan hal yang sangat mulia. Paling tidak ada empat hal yang perlu ditanamkan seorang Kepala Sekolah dalam fungsinya sebagai pendidik, yakni:
1) Mental, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia;
2) Moral, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik dan buruk, mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban. Juga moral yang diartikan sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan;
3) Fisik, yakni hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan manusia secara lahiriah;Â
4) Artistik, yakni hal-hal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan