Cinta kalau mampu berbicara dalam diam
Mungkin kau menenun rindu yang kuberiÂ
Mampu kau rasakan hingga butiran-butiran
Kalau cinta mampu berirama
Mungkin pedih yang melarat
Bisa kau dekap dari hadirnya
Cinta itu santun katanya
Biarkan menari dan berpantun
Dengan mudah memberikan tanda tanya
Cinta sejati tidak memberikan luka
Biarkan pedih ku balut bersamanya
Hingga tinggal sisa-sisa pecahan
Untuk memilahnya yang tersisaÂ
Tuhan mengapa aku harus bertahan
Banyak luka yang menggores dada
Tetapi bersyukur selalu Tuhan ajarkan
Sebuah cinta sejati agar menghargaiÂ
sebuah sebuah pengorbanan dengan tulus
Manmas, 20/05/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H