Mohon tunggu...
Nur Hudda Elhasani
Nur Hudda Elhasani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sekarang ini juga aktif menulis di http://flora-faunaindonesia.blogspot.com/ yang berisi tentang keaneka ragaman flora dan fauna di Indonesia\r\ngooglebe13744e1ad07cac.html

Selanjutnya

Tutup

Nature

Katik Si Punai Gading

26 November 2013   11:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:40 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Punai Gading- Sumber Foto: http://www.fobi.web.id"][/caption]

Penulis awalnya agak sedikit bingung ketika akan menceritakan soal burung satu ini, karena pada waktu kecil orang tua (di Yogyakarta) menamakan burung sejenis puter ini dengan nama burung Katik. Namun setelah penulis cocokan dengan foto-foto burung Katik yang ada di FOBI kok nggak cocok. Memang sekilas mirip antara katik dengan burung Punai Gading yang saya maksud, maklumlah karena masih satu family Columbidae.

Kadang Punai Gading ini juga disebut dengan nama Puter Lumut, karena anatominya seperti puter dengan bulu berwarna hijau lumut. Beberapa ras punai telah dideskripsikan namun perbedaan antar ras dianggap kurang nyata, kadang nama-nama lokalnya saling tumpang tindih membingungkan, sehingga masih perlu deskripsi yang lebih detil lagi.

Burung Katik (Chalcophaps indica) mempunyai warna bulu sayap yang hijau terang dan paruh berwarna merah. Sedangkan burung yang penulis maksud itu ini sepertinya termasuk keluarga Punai species Treron Vrenans (Punai Gading) dengan ciri-ciri sebagai berikut: kepala abu-abu kebiruan, sisi leher, tengkuk bawah, dan garis melintang pada dada berwarna merah jambu. Dada bagian bawah jingga, perut hijau dengan bagian bawah kuning, sisi-sisi rusuk dan paha bertepi putih, penutup bagian bawah ekor coklat kemerahan. Punggung hijau, bulu penutup ekor atas perunggu. Sayap gelap dengan tepi kuning yang kontras pada bulu-bulu penutup sayap besar. Ekor abu-abu dengan garis hitam pada bagian subterminal dan tepi abu-abu pucat. Betina: hijau, tanpa warna merah jambu, abu-abu, dan jingga seperti pada jantan. Iris merah jambu, paruh abu-abu biru dengan pangkal hijau, kaki merah.

Ketika ingat Punai Gading ini kadang menyebabkan penulis merindukan saat-saat sekitar tahun 80’an, keaneka ragaman flora dan fauna Indonesia masih gampang dijumpai, apalagi di pedesaan-pedesaan khususnya di DIY. Kebalikannya dengan era globalisasi yang justru ditandai dengan makin rusaknya beberapa daerah konservasi karena adanya berbagai perusakan hutan oleh masyarakat, apalagi desa-desa pinggiran kota akan sulit untuk menemukan habitat burung yang masih lengkap.

Perkembangan kota yang semakin luas juga menyebabkan berkurangnya berbagai vegetasi yang menjadi tempat bagi burung untuk mencari makan dan berkembang biak dengan baik. Kota sebagai pusat aktifitas manusia semakin tidak memberikan ruang untuk aktifitas kehidupan burung karena hilangnya pohon-pohon besar yang banyak disukai oleh berbagai jenis burung.

Dahulu di halaman rumah penulis yang cukup luas masih banyak ditumbuhi berbagai pohon besar yang salah satunya sering dihinggapi oleh sekawanan Punai Gading ini. Penulis sendiri sudah lupa suara Punai Gading ini seperti apa, tetapi yang membekas di ingatan penulis hanya wajah manisnya saja. Biasanya Punai Gading alias Katik (yk) datang berkelompok dan hinggap di pepohonan samping rumah. Punai ini biasanya suka mencari makan buah kecil-kecil seperti buah Kersen dan Salam. Namun jangan harap pemandangan seperti itu dapat ditemui pada jaman sekarang ini.

Tempat hidup dan kebiasaan

Punai Gading in umumnya mudah ditemukan di hutan pantai, hutan magrove, hutan sekunder, hutan rawa-rawa, perkebunan yang berpohon jarang, di sekitar pemukiman, tempat-tempat terbuka dan lembah sampai ketinggian 1200 mdpl. Sepertinya populasinya semakin kecil di tempat yang semakin tinggi dari permukaan laut.

Punai suka berkumpul dalam kelompok kecil, hinggap pada pohon buah-buahan (seperti bringin dan kersen) untuk mencari makan. Saat terganggu, terbang berdua atau bertiga dengan kepakan sayap yang keras. Pada malam dan pagi hari, mengeluarkan suara mendengkur lembut yang rendah dari tempat bertenggernya.

Ditulis kembali oleh Penulis (Nur Hudda Elhasani) dengan judul Katik Si Punai Gading http://flora-faunaindonesia.blogspot.com/2012/05/katik-si-punai-gading.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun