Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Dzakarta, n hidup di tengah kaum dhua'afa. Ingin menjadi Inpirite for Dhua'fa Communities. Bercita2 mjd Bpk asuh dari anak2 cerdas yg gak mampu, menyuarakan aspirasi mereka Yuuk kita BERCINTA. cinta kelg, anak2, ortu,.... cinta remaja, n'..hmmmm dlm KLINIK CINTA milik elha

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Rumah Al-Qur'an – Lokasi Wisata Hati di Jakarta

12 November 2010   05:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada dua Museum Al-Qur’an di dunia yang bertaraf Internasional. Satu di Yaman dan satunya lagi di di Indonesia, tepatnya di TMII Jakarta

[caption id="attachment_72581" align="aligncenter" width="331" caption="Bayt Al-Qur"][/caption]

---oooOooo---

Menakjubkan. Kesan itu yang pertama terungkap ketika memasuki Bayt Al-Qur’an (Rumah Al-Qur’an) di Taman Mini Indonesia Indah. Bangunan Modern, Koleksi Mushaf yang lengkap, literatur sejarah yang tertata rapih, dan tata ruang (lay out) yang menarik membuat Rumah Al-Qur’an dapat dijadikan salah satu obyek wisata di Indonesia, khususnya warga Jakarta.

Meski menggunakan bahasa ke-Islaman (Bayt Al-Qur’an), namun nuansa ke-Indonesiaa dan Persatuan Kebangsaan lebih mendominasi. Tak terkecuali seni budaya Melayu. Karena memang sejatinya Agama Islam adalah agama Rahmatalil’Alamien. Agama yang menjadi rahmat, pengayom, pelaku, pemeran dan pemain utama dalam kedamaian alam. Keragaman dunia, kebersamaan serta kerukunan.

Karena selain menampilkan aneka seni Al-Qur’an dalam bentuk Mushaf, Literatur dan Seni Ukir, dalam kompleks bangunan Rumah Al-Qur’an juga terdapat Museum Istiqlal yang menghadirkan benda-benda budaya yang telah berabad lamanya, menembus peradaban suku, bahasa, daerah, dan adat istiadat di Indonesia. Kejayaan historis masa lalu dan masa kini berbaur dalam suatu peristiwa. Manuskrip al-Qur’an, benda-benda tradisi dan warisan, arsitek, seni rupa kontemporer, serta benda islami lainnya, semua tersimpan di sini, sebagai hasil implementasi dan implikasi budaya yang bersumber dari al-Qur’an.

Museum yang berada di belakang Bayt Al-Qur’an ini menyajikan koleksi karya seni budaya bangsa Indonesia yang bernafaskan Islam, benda arkeologis, benda tradisi, dan seni rupa kontemporer.

Selain itu, Museum yang menjadi saksi sejarah perjalanan panjang Islam di Indonesia ini juga menampilkan hasil-hasil karya seniman Muslim Indonesia dan mancanegara. Ada juga Alquran yang diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti Cina, Prancis

Sementara dalam ruang pameran Bayt Al-Qur’an, kita akan melihat beragam seni mushaf dari dalam dan luar negeri, seperti Mushaf Istiqlal yang menjadi primadona pada Festival Istiqlal II 1995, Mushaf Wonosobo, yang merupakan terbesar hasil kreasi dua orang santri Pondok Pesantren al- Asy’ariah, Wonosobo, Jawa Tengah, Mushaf Sundawi yang menampilkan iluminasi ragam hias khas Jawa Barat, dan Mushaf Malaysia yang menampilkan iluminasi ragam khas Malaysia.

[caption id="attachment_72582" align="aligncenter" width="300" caption="Mushaf Al-Qur"]

1289541007777155344
1289541007777155344
[/caption] Daya Tarik Wisata

Bila dikelola dengan baik, Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal dapat menjadi salah satu Obyek Wisata terkemuka. Selain bertaraf Internasional, Museum yang di resmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1997 atau bertepatan dengan ulang tahun ke-22 TMII ini adalah satu-satunya Museum Al-Qur’an yang besar dan lengkap di Wilayah Asia Tenggara.

Menurut data, hanya ada dua Museum Al-Qur’an di dunia yang bertaraf Internasional. Satu di Yaman dan satunya lagi di Indonesia, tepatnya di TMII Jakarta. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di Dunia, Indonesia memang layak dan seharusnya memang memiliki Museum Sejarah seperti ini.

Selain manuskrip, koleksi mushaf yang lengkap, literatur sejarah lintas masa, daya tarik yang dapat dijual adalah sejarah dan saksi keragaman Indonesia dalam bentuk benda-benda tradisi dan warisan leluhur Bangsa dalam nuansa dan nafas ke-Islaman.

Tak terkecuali sentra ke-unikan yang menjadi salah satu magnet pengunjung, yaitu, antara lain :

  1. Mushaf Qur’an terbesar, Mushaf Wonosobo yang ditulis dua orang santri Pesantren Asyiria, Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah, pimpinan KH Muntaha. Penulisnya Abdul Malik dan Hayatullah. Proses pembuatannya dengan tulis tangan selama 14 bulan, yakni dari 16 Oktober 1991 hingga 7 Desember 1992. Ukurannya 1,5 meter kali dua meter.
  2. Kitab Alquran tertua, yakni Alquran La lino yang ditulis Kesultanan Bima pada 1731-1748
  3. Alquran braille untuk para penyandang tunanetra
  4. Mushaf Sunan Ampel

Kelemahan

Layaknya kelazimnya banga kita, pamor Museum yang bergaya Timur Tengah ini mulai redup. Sebagian besar masyarakat Indonesia kurang, untuk tidak menyebut tidak, mengenalnya. Hatta warga Jakarta sekalipun.

Kondisi ini, sangat memprihatinkan. Persoalan tak bisa jauh dari masalah utama bangsa ini yaitu kurangnya sumber daya manusia (SDM) dan dana pengelolaan/operasional.

Yang lebih memprihatinkan, kondisi belakang ruang pameran, setidaknya saat kami kunjungi seperti tak bertuan. Gelap dan kurang nyaman.

Harapan

Semoga Pemerintah, melaluiDirektorat Penerangan Agama Islam, Departemen Agama, dapat lebih memperhatikan kondisi dan perkembangan serta eksistensi Museum ini. Bila pemeliharaan yang pas-pasan dan apa adanya, bukan tidak mungkin salah satu kebanggaan bangsa Indonesia ini akan hilang ditinggal sejarah

Salam cinta n ukhuwah

--elha / KLINIK CINTA--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun