Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Dzakarta, n hidup di tengah kaum dhua'afa. Ingin menjadi Inpirite for Dhua'fa Communities. Bercita2 mjd Bpk asuh dari anak2 cerdas yg gak mampu, menyuarakan aspirasi mereka Yuuk kita BERCINTA. cinta kelg, anak2, ortu,.... cinta remaja, n'..hmmmm dlm KLINIK CINTA milik elha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jika Aku Menjadi Anggota DPR

22 November 2010   23:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:23 1923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Miris rasannya mendengar berita ‘penganiyaan’ TKI/TKW di Luar Negeri. Dan dada ini terasa lebih sesak ketika mendengar anggota DPR di sana tidak peduli dengan mereka para TKW

[caption id="attachment_74315" align="aligncenter" width="300" caption="membahas TKI di TV-One (22/11/2010)"][/caption]

---oooOooo---

Bpk. Mulyadi, Wakil Ketua Komisi yang juga Ketua rombongan anggota DPR yang berkunjung ke Dubai, tak bisa ‘berkata banyak’ ketika Riny dan tiga orang relawan ‘dadakan’ lainnya mengungkapkan peristiwa sesungguhnya di bandara Dubai.

Riny dkk mengungkapkan bahwa mereka mengetahui dan membantu TKW yang dilanda kebingungan dan mendapat teguran keras (bentakan) dari petugas bandara. Namun anggota DPR yang berada tidak terlalu jauh dari lokasi kejadian tidak melakukan apa-apa.

(sumber: Kabar Petang, TV-One, Senin, 22/11/2010)

Duuh, miris nasib para pejuang Devisa. Setelah berliku mencari penghidupan lebih baik di Luar Negeri, dengan sekian banyak pintu dan kendala di Dalam Negeri, mereka juga mendapatkan perlakuan tidak baik di Negeri tempat mereka (akan) mencari nafkah untuk keluarga. Lebih ttragis lagie, wakil mereka di Senayan yang kebetulan ada di sana seperti tak kenal dengan ‘pemilihnya’

Menurut Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammdiyyah, mantan Dirjan Bina (?), mengatakan bahwa Pekerjaan TKW di Luar Negeri (sebagai PRT) tidak dianggap sebagai pekerjaan. Allahu Akbar.

Dengan menarik nafas panjang, aku berfikir, seandainya aku menjadi anggota DPR, apa yang akan aku lakukan…???

Helaan nafas mendahulu fikiranku. Insya ALLAH, mungkin aku akan melakukan sbb :

1.Aku akan mengembalikan 60% uang gaji kepada masyarakat, dalam bentuk zakat, infak, shodaqoh dan bantuan/hibah

2.Aku akan sering berkunjung ke bawah, khususnya para pemilih/konstituen, untuk menyerap aspirasi rakyat

3.Aku akan mendesak n mewacanakan pemerintah untuk kembali menego ulang MoU mengenati TKI

[caption id="attachment_74312" align="aligncenter" width="300" caption="hehehehe..seandainya aku jadi anggota DPR (elha.doc)"]

12904665221946109098
12904665221946109098
[/caption]

Tapi setelah ku fikir ulang, bias jadi ketika peristiwa Bandara Dubai aku juga tidak bias membantu para TKW. Bukan karena tidak mau, karena mungkin aku tidak pergi ke Dubai. Aku akan menjadi anggota DPR yang menolak berkunjung ke LN ketika bencana Mentawai dan Merapi menjadi musibah Nasional.

Hehehehe…aku jadi bernostalgia ketika salah seorang Sekjend Partai Besar, yang kini menjadi pendukung pemerintah, pada sekitar Juni 2005 menawarkan aku menjadi salah satu ketua (kadept) di DPP. Atau saat seorang anggota MPR dari partai besar berbasis Islam yang menanyakan apakah aku mau di DPP atau di DPW partai tsb….hehehe…mungkin karena jiwaku bukan jiwa politik, jadi…hmmmm

Ohhh, seandainya aku menjadi anggota DPR….ah, sepertinya akan lebih baik bila aku tetap sebagai penggiat sosial.

Wallahu’alam

Salam ukhuwah

--elha / KLINIK CINTA--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun