Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Dzakarta, n hidup di tengah kaum dhua'afa. Ingin menjadi Inpirite for Dhua'fa Communities. Bercita2 mjd Bpk asuh dari anak2 cerdas yg gak mampu, menyuarakan aspirasi mereka Yuuk kita BERCINTA. cinta kelg, anak2, ortu,.... cinta remaja, n'..hmmmm dlm KLINIK CINTA milik elha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekar PNRI mengajukan MOSI TIDAK PERCAYA terhadap Direksi

8 November 2010   02:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:47 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pegawai yang tergabung dalam Serikat Pegawai Perum Percetakan Negara RI (Sekar PNRI) khawatir Eksistensi PNRI akan terancam

[caption id="attachment_71932" align="alignnone" width="1903" caption="Spanduk akdi unjuk rasa Sekar PNRI (elha.doc)"][/caption]

---oooOooo---

Kondisi Keuangan yang terus merosot karena omzet yang tidak sebanding dengan yang di-investasikan membuat Serikat Pegawai Perum Percetakan Negara RI (Sekar PNRI) merasa khawatir atas keberlangsungan perusahaan. Sekar PNRI menilai jajaran Direksi terindikasi tidak melakukan studi kelayakan dalam berinvestasi, sehingga kinerja perusahaan tidak mengalami kemajuan seperti tertuang dalam Kepres No. 80 tahu 2003 (tentang pengadaan barang dan jasa_pen). Bahkan mereka mengatakan bahwa omset perusahaan ‘Terjun Bebas’

Atas dasar itu mereka mlakukan aksi unjuk rasa dan mogok kerja di lingkungan Kantor Pusat Perum Percetakan Negara, yang beralamat Jl. Percetakan Negara No. 21 Jakarta Pusat tanggal 08 Nopember 2010

[caption id="attachment_71934" align="aligncenter" width="2048" caption="sebagian peserta demo yang ingin di abadikan (elha.doc)"]

12891822332009535208
12891822332009535208
[/caption]

Selain itu, Sekar PNRI juga menuntut peningkatan kesejahteraan karyawan seperti tertuang dalam Kesepakatan yang telah ditanda tangani oleh kedua belah pihak di atas materai pada tanggal 17 Juni 2010. sayangnya, masih menurut Sekar PNRI, kesepakatan tersebut belum direalisir.

Raymond, salah satu PIC unjuk rasa yang kami wawancarai mengatakan bahwa aksi unjuk rasa ini mereka lakukan sebagai bentuk aspirasi atas kekecewaan mereka terhadap sikap direksi selama ini. menurut Raymond, selain masalah keuangan dan omset perusahaan, hubungan / suasana kerja juga sudah tidak harmonis, karena :

  1. Manajemen banyak merekrut karyawan dari luar untuk menduduki jabatan tertentu. Sementara pegawai dalam ada yang di demosi (turun pangkat/jabatan)
  2. Belum ada kenaikan gaji karyawan sejak tahun 2003.

Zulkarnaen (Ketua Sekar PNRI ), dalam hubungan via phone menjelaskan bahwa Menteri Negara BUMN sudah mengingatkan Manajemen untuk mengklarifikasi mengenai kesepakatan tersebut. Namun, hanya Sekar PNRI saja yang ‘bergerak’

Menurut Raymond dan Zulkarnaen, kesepakatan antara Manajemen dan Sekar PNRI sudah masuk dalam rumusan PKB, hanya tinggal menunggu pengesehannya saja. Namun menurut Ketua Sekar PNRI tsb, Manajemen seolah mengulur-ulur waktu

[caption id="attachment_71935" align="alignnone" width="1536" caption="Raymond (sebelah kiri) PIC aksi unjuk rasa Sekar PNRI (elha.doc)"]

12891823461560363813
12891823461560363813
[/caption]

“Apakah tuntutan Sekar PNRI sama dengan Press Release yang kami terima” tanya saya

“Iyya, sama Pak..” Jawab Zulkarnaen.

“Semua ada di Press Release Pak..” Jelas Raymond ketika kami wawancarai.

[caption id="attachment_71936" align="alignnone" width="2048" caption="Pernik-pernik aksi unjuk rasa Sekar PNRI (elha.doc)"]

12891824321280904481
12891824321280904481
[/caption]

Kami mencoba melakukan klarifikasi ke Manajemen PNRI melalui No Telpon Kantor di tiga No yang tersedia, namun tak berhasil. Bahkan di dua nomor yang tersambung, kami justru dihubungkan oleh aktifis Sekar PNRI. Menurut yang menerima Phone kami, Direksi tidak ada di tempat.

elha / KLINIK CINTA

dilaporkan langsung dari lokasi aksi unjuk rasa dan mogok kerja

sumber laporan : Zulkarnaen (Ketua Sekar PNRI) dan Raymond (PIC Aksi unjuk rasa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun