Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Dzakarta, n hidup di tengah kaum dhua'afa. Ingin menjadi Inpirite for Dhua'fa Communities. Bercita2 mjd Bpk asuh dari anak2 cerdas yg gak mampu, menyuarakan aspirasi mereka Yuuk kita BERCINTA. cinta kelg, anak2, ortu,.... cinta remaja, n'..hmmmm dlm KLINIK CINTA milik elha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bercinta Yang Indah (Khusus Suami-Isteri)

20 Oktober 2010   23:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 8736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masihkah Kita berlaku mesra pada pasangan kita.? Masih harmoniskah hubungan rumah tangga kita? Bagaimana hubungan kita dengan suami/isteri, termasuk dalam hubungan intim (jima') atau senggama?

.

Dalam sebuah penelitian di USA, 23% (?) wanita pernah berselingkuh. Sebagian diantaranya terjadi karena masalah (maaf ) sex. Baik membalas perlakuan sex suami atau alasan lainnya. Jumlah pria yang berselingkuh karena masalah sex (mungkin) akan lebih tinggi lagi prosentsenya.

.

Karena itu, perbaiki hubungan dan keharmonisan dengan suami/isteri, termasuk dalam hal hubungan suami-isteri Ada beberapa materi yang dapat diimplementasikan dalam hubungan sex ini diantaranya, gairah suami, gairah isteri, hal-hal yang membuat hubungan sex terasa hangat, sex sebagai penghilang stress bagi suami-isteri, dan lainnya, namun, semuanya tetap dalam frame hubungan dengan pasangan yang HALAL didalam tali pernikahan

.

Untuk materi pertama ini, kita akan memulainya dengan sifat dan gairah wanita dalam hubungan suami-isteri. Ada banyak faktor yang membuat isteri kita tak lagi bergairah untuk melayani suami, diantaranya :

.
1. Memberikan pujian
Seorang isteri, apalagi mereka yang sedang terhinggapi masalah keluarga, masalah kantor dan stressing yang tinggi, membutuhkan kata asmara, kata cinta maupun senyuman saat melakukan hubungan suami-isteri.

.

2. Ijin bercinta
Suami-siteri yang terikat tali pernikahan adalah pasangan halal, bercocok tanam dari arah manapun diperbolehkan, kecuali yang dilarang (oral). Namun, etika dan adab dalam bercinta tetap harus dijalankan demi terciptanya suasana yang indah dan penuh cinta.

.

Permohonan ijin dapat menjadi ‘kunci' baik secara transparan ataupun memalui kode-kode tertentu seperti kerlingan mata, saat ingin menyentuh atau bermesraan. Setidaknya untuk melihat kondisi fisik suami-isteri. Karena, menurut ahli terapi, hubungan suami isteri (sex) membutuhkan energi sebesar dua kali naik turun-tangga ke lantai enam (¿).

.

3. Merias diri, baik suami ataupun isteri.

Menghias diri sebelum bercinta, selain untuk meningkatkan rasa kepedulian dan self confident juga untuk menyenangkan dan menggairahkan pasangan atas apa yang hendak kita lakukan.

.

4. Mencari tempat yang nyaman, aman dan rahasia.

Tempat hubungan suami isteri harus nyaman dan aman agar kedua belah pihak dapat merasakan kenikmatan yang diharapkan dan tidak terganggu oleh hirup pikuk aktifitas keluarga lainnya. Selain itu, baik suami ataupun isteri tidak menceritakan (merahasiakan) semua yang mereka lakukan.

Diriwayatkan oleh Abu Said Khudri, Rasulullah SAW bersabda:

Selazimnya bagi kaum lelaki diantara kalian yang hendak memenuhi hajat biologisnya, mencari tempat yang nayaman, jauh dari hiruk pikuk keluarganya, dan menutup pintu rapat-rapat, serta mengenakan sehelai kain, barulah bercinta (bersetubuh). Kemudian apabila telah selesai bercinta, hendaknya tidak menceritakan hubungan badannya kepada orang lain.

5. Mendatangi isteri / suami dari tempat yang halal

Ketika Akad Nikah terucap, petugas dan saksi menyatakan sah, maka status wanita pilihan sudah resmi menjadi isteri kita. Demikian sebaliknya. Keduanya (suami- isteri) adalah ladang dan sawah yang dapat disemai, didatangi serta di cocok tanam dimanapun dan gaya apapun yang dia suka, kecuali dari tempat yang tidak fithrah (tidak dapat menghasilkan keturunan)

Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Akhmad dan Tirmidzi

“Datangilah istrimu dari arah depan atau dari arah belakang, tetapi awas (jangan menyetubuhi) pada dubur dan (jangan pula) dalam keadaan haid (HR Akhmad dan Tirmidzi). Lain daripada itu, selain harus suci – tidak haid dan nifas – pasangan Muslim harus bersih-bersih diri sebelum bercinta, agar tubuh mereka bersih dan percintaan yang dilakukan sehat”


6. Berdoa sebelum memulai hubungan.

Jangan lupa berdoa agar terbebas dari gangguan syaithon laknatullah

Bismillahi, Allahumma jannibnasy syaithana wajannibisy-syaithana maa razaqtanaa

"Dengan Nama Allah, ya Allah jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari (anak) yang Engkau berikan kepadakami"

.

Manfaatnya :

a. Supaya suami-istri itu dijauhkan oleh Allah dari berbagai macam gangguan dan tipu daya setan didalam melepaskan hajatnya masing-masing.

b. Jika ditakdirkan akan mendapatkan anak dari hasil jima'itu, maka syaithon tidak akan membikin bahaya terhadap anak itu .

.

Tambahan dari sahabat

1. Punten, yg punya hajat gak mau di ekspose :

Tulisan yg informatif. Boleh nambahin ya mas elha. Sehabis bercinta sama pasangan posisi masih berpelukan bisikan kata2 lembut ditelinga isti "terima kasih mama sayang" sang istri membalas berbisik ditelinga suami "sama2 papa sayang". Itu menu wajib di keluargaku.

2. Teh Dewi di Canada :

Alhamdulillah masih seperti uraian di atas....yang paling aku suka Abi, setelah selesai melakukannya Suamiku selalu mencium keningku...seraya berbisik, I LOVE YOU.

.

Note : hehehehe..bagi rekans kompasiner yg masih sungkan untuk berkomentar atau berdiskusi, silakan via Japri, seperti dilakukan oleh kompasiner lainnya. Tks…

.

Mo gabung ke KLINIK CINTA..?? klik aja Group KLINIK CINTA serie 2

Tulisan elha sebelumnya

1. membunuh Ibu Kandung

http://fiksi.kompasiana.com/group/prosa/2010/10/20/membunuh%e2%80%99-ibunda/

2. ttg celana dalam yg penuh histori

http://fiksi.kompasiana.com/group/prosa/2010/10/18/celana-dalam-isteriku/

3. Aida yang hidupnya tanpa beban

http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/19/lobang-kenikmatan-aida/

4. Merawat bulu kemaluan sesuai syariat

http://kesehatan.kompasiana.com/group/seksologi/2010/10/11/bulu-kemaluan%e2%80%a6bagaimana-ya-merawatnya%e2%80%a6/

.

salam ukhuwah

--elha / KLINIK CINTA--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun