Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Dzakarta, n hidup di tengah kaum dhua'afa. Ingin menjadi Inpirite for Dhua'fa Communities. Bercita2 mjd Bpk asuh dari anak2 cerdas yg gak mampu, menyuarakan aspirasi mereka Yuuk kita BERCINTA. cinta kelg, anak2, ortu,.... cinta remaja, n'..hmmmm dlm KLINIK CINTA milik elha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Duh, Nikmatnya Hidup Aida

19 Oktober 2010   00:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:19 4788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajahnya cantik. Kulitnya putih, mulus, berparas ayu. Siapa yang tak suka. Tak terkecuali mereka yang bergelar title, gelar tiker, gelar akademis, atau lainnya. Termasuk tokoh masyarakat.

Rambutnya yang tergerai sebahu dibiarkan tertiup angin spoi yang masuk dari selah jendela yang tertutup rapat. Gorden dan tirai lainnya juga masih belum tersingkap pertanda gelapnya malam masih bermain sunyi di kamarnya.

Dengan hanya mengenakan daster tipis. Khas busana tidur, Aida berupaya menikmati indahnya sebuah kenikmatan. Kenikmatan yang di waktu menjelang fajar, disaat suasana dipenuhi suara tarikan nafas mereka yang tertidur. Kenikmatan yang ditingkahi oleh dinginnya suasana.

Aida membiarkan lubang kenikmatan miliknya perlahan dimasuki oleh benda bulat panjang. Ada rangsangan yang merasuki tubuh Aida. Dengus nafasnya naik turun ketika benda bulat panjang itu menggerak-gerakan lobang itu. Aida sedikit menggeser posisi tubuhnya agar dapat lebih menikmati ‘permainan' ini.

Aida, gadis lugu yang cukup bermoral ini ikut membantu tatkala benda bulat panjang tsb semakin memasuki lobang yang ditumbuhi oleh bulu-bulu halus. Kadang naik-turun, kadang bergoyang ke kiri dan kanan, hingga masa puncak tiba, lobang tersebut mengeluarkan sesuatu yang dicarinya.

‘Bongkahan' kecil yang mengganggu sudah berhasil dikeluarkan. Aida kemudian membersihkan lobang itu. Lobang yang memiliki bulu halus. Dua Lobang yang berada di antara mulut dan matanya.

Tuntas sudah. Aida lalu membasuh wajahnya dengan air kesejukan. Air wudhu untuk menunaikan sholat Tahajjud 11 rakaat menjelang waktu fajar.

Gairah cinta menunaikan ibadah di 1/3 malam, tatkala tatkala ALLAH turun hingga ke langit terdekat dengan bumi. Ketika Doa mustajabbah

tulisan elha sebelumnya...
http://fiksi.kompasiana.com/group/prosa/2010/10/18/celana-dalam-isteriku/

ttd celana dalam yg penuh histori

.

klik fb  Group KLINIK CINTA serie 2, untuk cinta sejati dan keluarga sakinah

Salam ukhuwah

--elha / KLINIK CINTA-

www.jangankedip.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun