KKNUMRI PRO-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Subarak, Kecamatan Gunung Sahilan-Kampar kembali melakukan inovasi baru terkait dengan pemulihan pasca virus corona (COVID-19) yaitu "Penanaman Apotek Hidup" Kamis (29/09/22)
Kegiatan ini diawasi dan dibimbing oleh Bapak Camat Gunung Sahilan Musnaini M.Si. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya pada warga Desa Subarak terkait bagaimana cara penanaman apotek hidup yang baik dan juga terkait khasiat yang didapatkan dari tanaman apotek hidup tersebut.
Heriyon selaku Koordinator kelompok 41 KKN UMRI menjelaskan penanaman apotek hidup merupakan salah satu alternatif untuk mengisi kekosongan waktu dikala pemulihan pasca COVID 19.
Apotek hidup bisa diartikan sebagai taman atau kebun yang memiliki beragam jenis tanaman bermanfaat bagi kesehatan.
Penanaman apotek hidup ini terdiri dari beberapa bibit tanaman yaitu berupa rimpang. Rimpang yang digunakan adalah jahe, temu kunci, kencur, dan kunyit. Alasan terbesar dipilihnya keempat tanaman tersebut adalah untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh karena khasiat dari masing-masing tanaman.
Seperti yang diketahui bahwa rimpang tanaman tersebut memiliki manfaat yang sangat beragam. Untuk tanaman jahe banyak mengandung vitamin C dan magnesium. Kandungan ini dapat membantu tubuh untuk memperkuat sistem imun.
Selain kedua zat tersebut, jahe juga memiliki kandungan gingerols, shogaols, dan zingerones yang dapat berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh. Kemudian untuk tanaman temu kunci mengandung  vitamin B6 serta B12, vitamin C, serat dan dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Selanjutnya, untuk tanaman kencur memiliki manfaat dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab banyaknya penyakit yang berkembang di dalam tubuh seperti kanker kulit dan beragam jenis penyakit berbahaya lainnya. Sedangkan kunyit memiliki khasiat untuk kesehatan juga meningkatkan imunitas sehingga tubuh tidak mudah diserang oleh penyakit.
Edukasi penanaman bibit kepada warga Desa Subarak pada tanggal 29 september 2022. Responden warga terdiri dari Bapak-bapak, Ibu-ibu, hingga anak milenial. Tujuan dari pembedaan responden tersebut adalah agar sasaran dari pengedukasian penanaman apotek hidup ini dapat tersebar secara luas dan menyeluruh.Â
Edukasi ini diawali dengan bagaimana cara menggemburkan tanah. Tentunya sebelum melakukan pengedukasian telah dilakukan riset terlebih dahulu terkait cara penanaman yang baik dan benar. Bahan dan alat yang digunakan cukup sederhana, yaitu terdiri dari polybag, tanah, pupuk kompos, dan bibit tanaman.