Pertama membaca judul "Pijat Panggilan" pasti kebanyakan akan berpikir ini adalah artikel yang berhubungan dengan hal negatif. Konotasi pijat panggilan memang terdengar "mesum" oleh beberapa orang. Karena memang kebanyakan pijat panggilan identik dengan "ritual" pijat plus-plus yang menjurus ke hubungan seks sebagai hidangan penutup di setiap sesinya.
Di sini saya tidak akan membahas panjang lebar mengenai pijat panggilan negatif tersebut.
Sebagian orang menyukai pijat, baik itu pijat refleksi, shiatsu, ataupun accupressure. Fungsi dari Pijat sebenarnya sangat bagus untuk kesehatan yaitu membuat peredaran darah kita menjadi lancar dan akan melenturkan otot-otot yang kaku setelah seharian bekerja ataupun berolahraga. Pijat akan memberikan sensasi nikmat, relax dan dapat mengurangi stress. Pijat memiliki juga efek yang buruk, yaitu kecanduan.
Saya termasuk salah satu pecinta pijat. Para penggemar pijat pasti tau kalau pijat itu cocok-cocokan. Dalam artian bagi saya cocok belum tentu bagi dia ataupun anda.
Saya punya seorang langganan yang biasa memijat saya. Saya sudah langganan dengan beliau hampir selama  4 tahun.
Nama nya Samari atau saya lebih serinng memanggilnya dengan sebutan pak Arie. Beliau berumur sekitar 52 tahun. Pertama saya pijat dengan pak Arie ini berawal dari saya membeli sebuah koran di sebuah toko dekat rumah saya, dan ternyata di dalam lipatan koran tersebut terselip sebuah kertas yang bertuliskan "pijat panggilan, pijat capek dan refleksi 2 jam Rp 60.000,-" pucuk di cinta ulam tiba, kebetulan sekali saya senang sekali pijat di tempat pijat refleksi. Dan saya pikir harga 2 jam sangatlah murah di bandingkan dengan pijat refleksi yang ada di java mall shizuka (sekarang sudah tutup).
Tanpa pikir panjang saya langsung menghubungi bapak ini (sedikit ragu karena memasukan orang asing ke dalam rumah). Saya janjian jam 7 malam untuk pijat.
Beliau datang tepat pukul 7 saat itu. Sambil menyajikan air es ( kesukaan pak Arie) dan menyediakan wadah sebagai tempat minyak anget GPU.
Dimulai dari posisi tengkurap,telapak kaki saya mulai di tusuk-tusuk dengan gagang kayu bekas ujungnya kuas cat. Pertama rasanya agak aneh, lama-lama enak juga. Setelah refleksi selesai sekitar 15 menit an, mulailah pijat di bagian betis. Wow rasanya luarbiasa, enak banget. Jempolnya yang segedhe gaban membuat pijatannya enak banget. Yang paling penting saat beliau memijat selalu pas di titik yang paling enak.
Pijatan berlangsung ke atas sampai ke punggung, darah rasanya langsung  mak seeer serasa lancar banget, hangat sekujur tubuh. Setelah pijat kering selesai di lanjut dengan urut pakai GPU, asli tambah mantep banget, sampai-sampai saya tertidur.
Pijatan di lanjut bagian depan, paha dan tangan. Semua nya joss banget, semuanya pas banget ( menurut saya)