Setelah membaca berbagai sumber dan memperdalam teori, penulis menarik kesimpulan bahwa teori komunitaniarisme merupakan teori yang didalamnya menjelaskan mengenai kehidupan masyarakat yang dekat, akrab dan hangat dalam suatu komunitas. Individu masyarakat tersebut berupaya untuk melakuan suatu hal secara bersama yang di mana kesadaran moral setiap individu di persatukan. Individu juga memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan untuk membentuk suatu masyarakat yang seimbang. Individu tidak hanya dipandang sebagai objek (I-it) namun juga dipandang sebagai subjek (I-Thou) karena dorongan moral diperlukan untuk membantu individu lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, teori komunitarianisme dapat direfleksikan dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Masyarakat desa merupakan suatu komunitas masyarakat yang digambarkan dengan istilah paguyuban. Jiwa kolektivitas antarindividunya pun dinilai cukup tinggi karena ada perasaan kedekatan dengan sesamanya. Dapat dilihat dari sikap selalu bersama-sama dan saling membantu dalam keadaan apapun. Hal ini di landasi oleh suara moral dari setiap individunya. Suara moral ini berasal dari setiap individu yang bermakna motivasi untuk memaknai secara mendalam arti kemanusiaan.
Pada era modern ini, suara moral perlahan pudar dari dalam diri setiap individu masyarakat pedesaan. Individu kurang berelasi dengan sesamanya akibat perkembangan zaman ini. Sebagai contoh tradisi ronda malam yang dulu sangat aktif dilakukan setiap malam oleh masyarakat pedesaan. Tradisi ronda malam dilakukan masyarakat pedesaan yang memiliki tujuan untuk menjaga keamanan wilayah desa setempat demi menjaga kenyamanan bersama.
Namun kini tradisi tersebut perlahan luntur dan tidak lagi digiatkan oleh zmasyarakat. Masyarakat kini memanfaatkan kemajuan teknologi yang berupa cctv. Masyarakat menggunakan cctv untuk mengawasi rumahnya dari tindak kejahatan. Kedekatan masyarakat yang biasa ditemui saat ronda malam kini hampir tidak ditemui lagi. Sikap ini menunjukkan bahwa nilai-nilai moral perlahan luntur dan diperkuat dengan sikap individualisme yang tinggi.
Referensi
"Komunitarianisme dan Individualisme."Â Oxford University Press, (1992)
Rusmadji, A. (2020) "Berkenalan dengan Komunitarianisme"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H