UTS Teori Sosiologi Modern
Elga Pingka Anjani
21107020067
Erving Goffman merupakan seorang sosiolog kelahiran Meanville, Alberta, Kanada pada tanggal 11 Juni 1922. Sebelum kelahiran Goffman, Ayah dan Ibunya merupakan seorang Yahudi Ukraina yang melakukan migrasi ke Kanada. Pada tahun 1937, ayah Goffman sukses menjadi seorang penjahit. Melalui kesuksesan ayahnya tersebut Goffman dan keluarganya pindah ke Dhaupin, Manitobia. Setelah pindah ke Dhaupin, Manitobia, Goffman masuk ke sekolah St. John's Technical High School di Winnipeg.Â
Setelah 2 tahun menjalani sekolahnya, Goffman melanjutkan studinya di Universitas Manitobia dengan mengambil konsentrasi kimia. Setelah menjalankan studinya beberapa saat, Goffman memutuskan untuk pindah dan memilih untuk bekerja pada sebuah industri film di Ottawa.
Erving Goffman mulai tertarik mendalami bidang sosiologi. Tidak lama kemudian ia menemui sosiolog asal Amerika Utara bernama Dennis wrong. Goffman memutuskan untuk pindah ke Universitas Toronto. Goffman banyak belajar dengan  tokoh yang ahli dalam bidangnya yaitu C.M.W Hart dan Ray Birthwhistell. Pada tahun 1945 Goffman lulus dengan gelar Bachelor of Arts (BA) dalam bidang sosiologi dan antropologi.
Pada tahun 1949, Goffman mendapatkan gelar Masters of Arts (MA) dari Universitas Chicago. Kemudian 3 tahun setelahnya, tahun 1952, Goffman mendapatkan gelar Doctor of Phylosophy (Ph.D). Dari Desember 1949 sampai dengan Mei 1951, Goffman mengerjakan disertasi doktoralnya dengan mengumpulkan data etnografi di Unset, Pulau Shetland, Skotlandia yang kemudian dibukukan dengan judul The Presentation of Self in Everyday Life (1956). Melalui buku ini Goffman menjelaskan tentang "Teori Dramaturgi".
Dalam karyanya yang berjudul The Presentation of Self in Everyday Life (1956) sangat penting menggambarkan tentang 'Self'. Konsep Goffman tentang 'Self' mendapat oleh George Mead, khususnya dalam diskusinys antara 'I' (sebagai aspek spontan dari diri) dan 'Me' (sebagai aspek diri yang dipaksa oleh norma-norma sosial).Â
Ketegangann itu terjadi karena ada perbedaan antara apa yang orang lain inginkan agar kita berbuat sesuai keinginan mereka dan apa yang kita lakukan secara spontan. Ada perbedaan antara keinginan pribadi dan juga kebutuhan dengan suatu keharusan yang diharapkan oleh orang lain atau masyarakat.
Teori dramaturgi tidak lepas dari pengaruh tentang The Looking Glass Self, yang terdiri dari tiga komponen. Pertama, kita berkembang sebagaimana kita seperti orang lain; Kedua, memikirkan suatu tentang bayangan bagaimana mereka menilai penampilan kita; dan Ketiga, kita mengembangkan perasaan tentang diri kita, seperti malu, bangga, sebagai sebagai hasil dari penilaian orang lain.
Dalam pandangan penulis melalui referensi buku "Ringkasan Kumpulan Madzhab Teori Sosial" Â dan beberapa sumber lainnya, penulis menerjemahkan teori dramaturgi sebagai teori yang menjelaskan bagaimana seseorang bertindak melakukan interaksi sosial dengan berperan melalui alur yang dibuat oleh orang yang menentukan alur cerita pementasan drama tersebut. Di atas panggung, aktor akan melakukan sandiwara di mana seseorang akan memainkan peran tertentu di depan penonton. Dalam pertunjukan, panggung diartikan sebagai tempat berlangsungnya kehidupan sosial; drama atau pertunjukan berarti sebuah kehidupan sosial; sedangkan aktor adalah posisi tententu di dalam masyarakat.