Mohon tunggu...
Elga Lutfiana Wanti
Elga Lutfiana Wanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Puisi, Review, Cerpen dan Konten lainnya

Perempuan yang selalu dalam naungan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Definisi Bahagia

25 November 2024   12:13 Diperbarui: 25 November 2024   12:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

definisikan bahagia, ucapmu kala itu. aku termenung, tuan, bagaimana caranya aku menjelaskan duniaku padamu? tuan, senyumku kini adalah hal yang aku usahakan. hasil reka dan dusta. tuan, entah apa yang kau pikirkan saat engkau menanyakannya padaku. apakah engkau satu dari seribu yang berhasil kutipu? ah, apakah dustaku kian nyata dimata dunia. bahkan pada matamu? tuan, aku telah melewati garis waktu yang kasar dan bernanah, juga berbagai teriakan dan duka. tuan, bagaimana aku bisa mendefinisikan? orang bilang, aku terlahir di rumah kaca, tuan. tapi apakah mereka tau apa yang sebenarnya, apakah mereka peduli pada luka seorang manusia? tuan, aku begitu marah. aku begitu murka saat ringan lidahmu mengucap manis kata yang menusuk itu. tuan, aku begitu nanar, duniaku sekali lagi bergemuruh antara duka dan amarah. bukan salahmu tuan, hanya saja aku makin giat dan lihai menipu.

(Tangerang, 25 Nopember 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun