Mereka menyebutku Jalang
Mereka mencaciku dalam diam dalam terang
Jalang, katanya
Mereka sembunyikan lelaki yang disebut suami itu dariku
Jangankan tegur sapa, barang melirik karena aku punya mata saja tak boleh
Jalang, katanya
Yang hina dan dina
Harus apa? seribu satu cara aku tempuh
Hanya ini yang bisa membuat perutku tak bergemuruh
Tuhan, salahkah aku?
(Tangerang, 21 Juli 2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!