Siapa bilang polisi harus selalu berpenampilan kaku dan formil? Stigma itulah yang kini berhasil ditepis oleh seorang perwira tinggi polisi, Brigjend Pol Krishna Murti melalui trend kaos "Turn Back Crime" yang digagasnya.
Bagi bapak dua anak ini, saat ini polisi harus berani tampil beda dan trendy, sehingga tidak memberikan kesan kaku dan berjarak dengan masyarakat.
Aksinya saat memimpin tim kepolisian saat berhadapan dengan para teroris Bom Sarinah awal 2016 lalu, menjadi momentum awal hitsnya kaos "Turn Back Crime".
Selain berhasil menangkis ketakutan di masyarakat terhadap aksi teroris kala itu akibat masyarakat "salah fokus" dengan pakaian yang digunakan para personil kepolisian, hitsnya kaos itu juga ternyata berhasil membuat masyarakat jatuh hati dan merasa lebih dekat dengan polisi.
Kini, kaus "Turn Back Crime" banyak beredar di pasaran. Masyarakat ikut bangga mengenakan kaus yang identik dengan personil kepolisian, meskipun kaos itu bukan merupakan atribut resmi kepolisian. Kebetulan memang, saat kepolisian bertugas melawan para teroris di Sarinah waktu, memang jadwalnya mereka memakai seragam yang bebas dan trendy.
"Waktu itu untung saja Kamis, pas kami memakai seragam yang keren. Coba kalau hari Rabu, ya enggak seperti itu. Kami pakai pakaian menyamar" kata Krishna.
Namun ia mengakui, polisi saat ini dituntut lebih modis dan trendi.
"Memang sengaja saya buat seragamnya seperti ini, kaus polo, celana, dan sepatu krem, biar lebih enak dilihat," urainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H