Dibentuknya tim seleksi untuk memutuskan calon wakil Gubernur DKI Jakarta, menggantikan posisi Sandiaga Uno yang kini mencalonkan diri sebagai Cawapres, dinilai merupakan buah dari proses tawar menawar politik.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Donny Gahral saat dimintai pendapatnya terkait pembentukan tim seleksi Cawagub DKI Jakarta tersebut.
"Ini tawar menawar politik, PKS "mengancam" jika tidak memberikan kursi cawagub, maka dukungan mereka untuk Gerindra saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 akan mereka tarik," kata Donny di Jakarta pada Kamis (08/11).
Doni menilai bahwa PKS saat ini sedang berada dalam posisi tawar yang paling tinggi dalam menentukan sosok yang nantinya akan menggantikan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Apalagi partai pengusung Prabowo - Sandi yang dulu mendudukkan Anies - Sandi, yakni Partai Gerindra, sangat bergantung sekali pada kekuatan PKS, khususnya menjelang Pemilu 2019.
"Penetapan cawagub DKI Jakarta mau molor atau tidak, yang penting kader dari PKS sejalan visinya dengan Gerindra," ucap Donny.
Dibentuknya tim seleksi cawagub dinilai Donny sebagai hal yang wajar, asalkan tidak melanggar aturan hukum dan ketentuan.
Seperti diketahui, PKS merupakan sekutu utama Partai Gerindra dalam memenangkan Prabowo - Sandi pada pemilu 2019 mendatang. Sehingga wajar, jika saat ini PKS memiliki kesempatan yang sangat besar untuk menduduki kadernya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandi.
Ahmad Syaikhu menjadi nama yang dinilai paling layak untuk mengisi kekosongan kursi wakil gubernur DKI Jakarta berdasarkan "track record" nya selama berkarir di dunia politik.
Sempat menjadi wakil walikota Bekasi dan calon wakil gubernur Jawa Barat 2018, namanya disebut-sebut berpotensi paling besar menggantikan Sandiaga Uno sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Bagi saya tidak masalah kalau saya tidak terpilih, selama komitmennya (penggantinya) dari PKS," kata Syaikhu.
Sesuai dengan instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, kata Syaikhu, saat ini hanya ada dua kader yang dinilai paling berkompeten untuk menggantikan Sandiaga Uno yang telah mengundurkan diri sejak mendaftar sebagai cawapres, yakni dirinya bersama Agung Yulianto.