Mohon tunggu...
Elfrida Maria Sari
Elfrida Maria Sari Mohon Tunggu... Guru - PPG Calon Guru 2024

Berbagi Pengetahuan, Menciptakan Solusi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi Sebagai Inovasi Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

3 Januari 2025   08:09 Diperbarui: 3 Januari 2025   09:00 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap peserta didik memiliki minat, gaya belajar, dan keterampilan yang unik dan berbeda-beda. Sebagai seorang pendidik, guru perlu memahami perbedaan tersebut, agar dapat menyesuaikannya dengan kegiatan pembelajaran. Meskipun keberagaman kebutuhan peserta didik dikelas telah diketahui sejak lama, namun dalam proses pembelajaran hal tersebut belum mendapat perhatian yang maksimal. Dikarenakan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran konvensional, guru cenderung hanya menggunakan metode atau pendekatan yang sama untuk semua peserta didik dalam menyampaikan materi, tanpa mempertimbangkan perbedaan peserta didik. Sehingga, seringkali peserta didik merasa cepat bosan, cenderung pasif, dan menghambat kemajuan pembelajaran peserta didik. Inilah urgensinya, mengapa setiap guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang bertumpu pada karakteristik peserta didik untuk memenuhi kebutuhan belajar.

Salah satu cara untuk merancang dan melakukan proses pembelajaran berdasarkan karakteristik dan kebutuhan peserta didik yaitu dengan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran diferensiasi menjadi sebuah paradigma baru dalam bidang pendidikan. Pembelajaran ini menyatakan bahwa setiap peserta didik memiliki gaya belajar, kecepatan belajar, dan minat yang berbeda-beda. Pembelajaran berdifensiasi adalah teknik pembelajaran yang menggunakan berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individu setiap peserta didik (Purnawanto, 2023). Dengan pembelajaran ini, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga setiap peserta didik merasa diperhatikan. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, pendidik berperan menjadi fasilitator untuk membantu peserta didik. Dengan demikian, pendidik dapat menyesuaikan proses kegiatan pembelajaran dengan kebutuhan belajar peserta didik yang terdiri dari tiga aspek yaitu kesiapan belajar, minat belajar dan gaya belajar peserta didik. Kesiapan belajar peserta didik artinya kemampuan awal peserta didik untuk mempelajari materi baru. Minat belajar peserta didik diartikan sebagai pembelajaran apa yang peserta didik sukai dan minati sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna.  Tomlinson (Kamal, 2021) menyatakan bahwa dengan mempertimbangakn minat peserta didik dalam merancang pembelajaran bertujuan untuk membantu peserta didik menyadari bahawa adanya kecocokan antara sekolah dengan keinginannya untu belajar, menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran, dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Selanjutnya, pendidik dapat menggunakan beragam strategi pengajaran dan penilaian untuk mengakomodasi keragaman peserta didik agar tercapainya peningkatan hasil belajar.

Pembelajaran diferensiasi ada sebagai sebagai inovasi dalam bidang pendidikan, karena mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, dan memberikan solusi untuk mengakomodasi perbedaan peserta didik. Sehingga, setiap peserta didik merasa dihargai, dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang sesuai dengan kemampuan. Motivasi belajar peserta didik akan meningkat apabila peserta didik merasa tertantang dengan materi pelajaran. Pembelajaran diferensiasi terdiri dari diferensiasi konten atau isi, proses dan produk pembelajaran. Pembelajaran diferensiasi juga membantu peserta didik untuk meningkatkan keterampilan yang relevan pada abad ke- 21, seperti berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaboratif, agar siap menghadapi tantangan masa depan. Kemudian, guru juga perlu siap menghadapi tantangan yang ada dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

Menurut Tomlinson dalam (Khoerul, 2023), pembelajaran berdiferensiasi memiliki ciri-ciri yaitu (1) pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok, harus berfokus pada kompetensi dasar pembelajaran, (2) evaluasi kesiapan perkembangan belajar peserta didik diakomodasi ke dalam kurikulum, perlu adanya pemetaan kebutuhan peserta didik yang kemudian akan dimasukkan kedalam strategi pembelajaran, (3) pengelompokkan peserta didik dilakukan secara fleksibel, misalnya secara mandiri, berkelompok berdasarkan modalitas belajar, (4) peserta didik secara aktif bereksplorasi dibawah bimbingan dan arahan guru. Pembelajaran berdiferensiasi ini berpusat pada peserta didik. Dengan demikian, peserta didik perlu diberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung dalam proses pembelajaran secara aktif, melalui kegiatan kelompok. Menurut Andini (Muslimin, et al., 2022), guru juga dapat membuat komitmen dalam melaksanakan pembelajaran berdiferesiasi, meliputi 1) menggunakan asesmen di awal pembeljaran, seperti tes minat, kesiapan, dan bakat peserta didik, 2) menggunakan hasil asesmen untuk mendiferensiasikan kegiatan pembelajaran, 3) memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, 4) mampu membuat penyesuaian untuk mengantisipasi hal-hal diluar perkiraan.

Pembelajaran berdiferensiasi juga sejalan dengan konsep kurikulum merdeka, yang mana dapat memerdekakan peserta didik dalam belajar, sama-sama berupaya untuk menciptakan pembelajaran yang lebih inklusif, personal, dan berfokus pada pengembangan potensi setiap peserta didik. Dengan memberikan kesempatan tersebut, pembelajaran diferensiasi membantu peserta didik untuk belajar lebih efektif, karena mereka dapat mengakses informasi dengan cara yang sesuai baginya. Dapat diartikan, bahwa pembelajaran diferensiasi begitu penting dalam pendidikan saat ini, karena pembelajaran diferensiasi menghargai setiap perbedaan, mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab, mandiri, mampu meningkatkan motivasi belajar, dan meningkatkan pemahaman, karena materi disesuaikan dengan tingkat pemahaman masing-masing peserta didik, sehingga dapat mudah memahami konsep yang diajarkan. Teknologi juga turut membantu guru menciptakan pengalaman belajar yang menarik untuk memfasilitasi pembelajaran diferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik secara keseluruhan. Penelitian (Nazilatun & Purnomo, 2023) menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik yang terlihat dari peningkatan signifikan dalam hasil belajar peserta didik dalam matematika antara siklus pertama dan siklus kedua. Pendidik dapat melakukan penilaian awal atau tes diagnostik untuk mengetahui tingkat kemampuan, dan gaya belajar peserta didik, yang kemudian mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan atau minat belajar. Relevan dengan penelitian (Syarifuddin & Nurmi, 2022) yang menyatakan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi pada pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui pengelompokkan kemampuan, dan  menggunakan  materi yang bervariasi sesuai kemampuan peserta didik tersebut. Oleh sebab itu, cara penyajian materi dengan penerapan pembelajaran mampu meniingkatkan hasil belajar peserta didik. Selanjutnya, melalui penyajian materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan pemahaman peserta didik, maka peserta didik akan merasa lebih mampu menguasai konten pembelajaran, dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi juga dapat menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran dalam memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam. Hasil penelitian (Miqwati, Susilowati, & Moonik, 2023) juga menyimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, keaktifan, dan peserta didik dapat mengungkapkan pendapatnya dengan baik. Memberikan latihan soal dengan tingkat kesulitan berbeda, dan mendorong peserta didik untuk menggunakan kreativitas dalam menyelesaikan tugas, juga dapat membantu peserta didik mengutarakan pemahamannya, sehingga guru mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik. Asesmen yang dapat digunakan guru dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi adalah asesmen formatif. Hasil asesmen tersebut dapat dijadikan sebagai umpan balik berkelanjutan untuk membantu kemajuan peserta didik. Selain itu, keterlibatan orang tua tentang pembelajaran diferensiasi dapat memperkuat dukugan bagi peserta didik diluar kelas. Dengan penerapan tersebut, pembelajaran diferensiasi secara signifikan dapat meningkatkan pengalaman dan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan, pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya sekadar metode pengajaran, tetapi juga suatu inovasi yang mendukung perkembangan peserta didik secara keseluruhan. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, pendidikan dapat lebih responsif terhadap kebutuhan zaman, meningkatkan hasil belajar, dan mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih baik.

 

Referensi

Bulu, V. R. (2023). Pengaruh Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Mahasiswa. HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan, 2(2), 70-75.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun