Mohon tunggu...
Ef
Ef Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seni Meracik

Setidaknya melalui platform ini kalian tahu aku pernah ada dan berkelana di dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku yang Terkutuk

12 Juli 2022   09:50 Diperbarui: 12 Juli 2022   10:06 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fimela.com/lifestyle/read/3846396/dianggap-terkutuk

Namaku perempuan
Pada mulanya aku yang menyempurnakan ciptaan Allah
Ketika segala sesuatu telah dijadikan-Nya
Dengan rendah hati Ia mengatakan " Tidak baik jika manusia seorang diri saja"
Aku pun diciptakan

Karena begitu istimewanya aku
Ciptaan lain menyimpan dengki
Lalu aku dijadikan target terbesar dalam kehancuran
Aku pun jatuh

Atas perbuatanku tentu sja aku diadili
Dari aku yang sempurna seketika menjadi sampah
Aku disangkal oleh dia bagian dari adaku
Bahkan Dia yang menjadikanku mengiakan memang aku yang salah
Ah perempuan
Dimaksudkan sepadan lalu dengan angkuh mendatangkan petaka abadi

Aku telah mempengaruhi peradaban dunia
Kodrat telah membentuk budaya
Bias setelah dosa membasuhku masih saja dinikmati kaumku
Meskipun rahimku punya jasa menjadikan generasi baru
Aku tetaplah aku
Aku yang terkutuk


                                                                                                                                                              Jogja, 29/06/22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun