Berpikir kritis yaitu cara berpikir manusia secara sistematis ataupun logis dalam mencari solusi untuk memecahkan suatu permasalahan. Begitupun dengan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas perkuliahan. Mahasiswa memerlukan pemikiran yang kritis agar mampu menganalisis dari berbagai sisi pada suatu permasalahan, sehingga dapat menemukan solusi tepat. Sejalan dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa, diperlukan model pembelajaran yang cocok pula. Salah satunya model pembelajaranÂ
Discovery Learning, model pembelajaran ini mendorong mahasiswa untuk aktif menyelidiki, menganalisis, menemukan fakta, dan solusi. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Model pembelajaran Discovery learning melalui proses diantaranya stimulus, identifikasi masalah, pengumpulam data, olah data, pembuktian, dan generalisasi.Â
Sudah semestinya mahasiswa memiliki kemampuan berpikir kritis dalam melakukan perkuliahan. Hal tersebut berdasarkan opini (Feldman:2010) bahwa kemampuan berpikir kritis dapat membantu mahasiswa meneliti pada suatu permasalahan dari berbagai sisi yang dibutuhkan sebagai tugas perkuliahan sehingga mampu menemukan solusi permasalahan tersebut serta meningkatkan kecerdasan.Â
Terlebih lagi dalam membuat tugas karya tulis ilmiah akan menghasilkan karya yang sempurna jika dalam proses pembuatannya mahasiswa menggunakan pemikiran yang kritis sehingga membantu mengembangkan diri mahasiswa. Dengan menggunakan pemikiran yang kritis maka akan menunjang pemikiran mahasiswa untuk semakin kritis meneliti suatu permasalahan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakatBerpikir kritis merupakan proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalamÂ
Berpikir kritis merupakan proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti mengatasi masalah, mengambil keputusan, menganalisis pendapat atau asumsi dan melakukan ilmiah (Johnson, 2009 ). Pada jurusan Pendidikan Masyarakat tentu perlu memiliki pemikiran yang krits. Pembelajaran yang dihadapkan mahasiswa Pendidikan Masyarakat salah satunya adalah problem solving.Â
Problem solving adalah usaha bagaimana cara agar mampu mencari jawaban dan penjelasan dari setiap masalah yang dihadapi, contohnya dalam memberantas keaksaraan pada masyarakat di suatu desa.Â
Permasalahan tersebut mengharuskan mahasiswa Pendidikan Masyarakat memiliki kemampuan dalam menganalisis permasalahan yang ada di masyarakat khususnya untuk masyarakat lanjut usia. Upaya penyelesaian yang memerlukan kemampuan berpikir kritis sesuai indikator menurut Ennis (2015) adalah memerhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan.Â
Pemikiran kritis yang memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan adalah dengan mengaitkan atau melihat penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari keaksaraan tersebutÂ
Kemampuan berpikir kritis juga sangat bermanfaat dalam pencarian data atau informasi sebagai penyelesaian suatu masalah dalam era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin kompleks (Alfi, 2016).Â
Memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif, sistematis, dan logis termasuk dalam beberapa jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk menghadapi perkembangan zaman (Indarti, 2013). Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Sumarmi (2013) bahwa berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi masa depan yang harus dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan berpikir kritis perlu dilatih agar mahasiswa lebih terbiasa untuk melakukannya.Â
Hasil grafik data diatas menunjukkan para responden (mahasiswa) sebanyak 90,2% menjawab bahwa model pembelajaran discovery learning memiliki keterkaitan terhadap cara berpikir kritis mahasiswa. Sebagian beralasan karena model discovery learning mendorong mahasiswa/peserta didik untuk lebih aktif mencari, menyelidiki, dan menyimpulkan suatu studi kasus dari guru, hal tersebut akan menambah cara berpikir kritis peserta didik dalam menemukan penyelesaian sebuah kasus.