Baru-baru ini sedang ramai di sosial media menegenai kebijakan yang diusulkan oleh gubernur NTT yang menghimbau jam masuk sekolah jam 5 pagi. Kebijakan ini menuai pro kontra dikalangan masyarakat, banyak orang tua yang tidak sependepat dengan aturan tersebut. Beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan jika menerapkan jam masuk sekolah pukul 5 pagi yakni kesiapan siswa kurang maksimal karena harus terburu-buru sampai kesekolah tepat waktu, termasuk sarapan pagi yang kemungkinan tidak sempat dipersiapkan, juga bagi yang muslim baru menyelesaikan sholat subuh di jam tersebut. selain itu, keselamatan siswa juga perlu dipikirkan, terlebih angkutan umum yang masih sepi sehingga orang tua tidak tenang apabila melepas anak berangkat sendirian kesekolah.
Sejauh ini tidak ada urgensi yang mengharuskan masuk sekolah secepat itu. Saya rasa jam masuk sekolah kita seperti biasanya sudah efisien, bahkan jika kita melihat sekolah di Jepang pembelajaran dimulai jam 9 pagi.  Saat ini pemerintah melalui kurikulum merdeka berusaha mewujudkan pendidikan yang menyenangkan, bebas  tanpa tekanan. Dengan menerapkan jam masuk sekolah 5 pagi justru membuat siswa menjalani kegiatan belajar sperti terburu-buru, kurang istirahat dan tidak bersemangat mengikuti pembelajaran. Bagaimanapun pemerintah tidak bisa menyamakan dengan sekolah asrama karena manajemen waktu dan pembelajarannya berbeda.Â
Tidak hanya siswa, guru juga perlu persiapan sebelum kesekolah, bahkan lebih banyak daripada persiapan siswa. Mereka memiliki tanggung jawab sebagai orang tua yang harus mempersiapkan segala kebutuhan lainnya dalam rumah sebelum melakukan tugasnya sebagai guru. Terlebih mereka yang menjadi ibu dan memiliki anak yang masih kecil, tidak tenang jika harus ditinggalkan sejak subuh. Kegiatan pembelajaran akan nyaman jika semua pihak atau warga sekolah mengikuti pembelajaran dengan hati yang tenang dan istirahat yang cukup, bagaimanapun kegiatan yang terburu-buru tidak mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H