Fajar beum juga bertemu mentari
Petir mulai mengusik mimpi
Seketika terbesit kenangan hujan
Memori daun pisang dengan sejuta angan
Segerombolan kaki-kaki kecil berlarian
Kala percik-percik gerimis kembali menyapa
Menyambut tangisan langitÂ
Bersama tawa yang enggan pergi
Menghirup setiap tetes hujan yang menimpa seragam merah putih yang tak lagi rapih
Menikmati alunan rintik yang membius
Mengabaikan gigil yang hendak merasuk
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!